….. orang Israelpun menangislah pula dengan berkata :
“ …. tidak ada sesuatu apapun kecuali manna ini saja!” (Bilangan 11: 4,6)
Sepasang suami istri muda mau pindah ke Banff. Tempat liburan yang sangat indah ini terletak di pusat Pegunungan Kanada dikelilingi oleh puncak-puncak gunung yang megah. Keindahan yang mengagumkan itu berubah setiap musim : salju yang gemerlapan, bunga-bunga liar yang cerah berwarna-warni, daun-daun musim gugur yang keemasan.
Selama tahun pertama, setiap kali pasangan ini berjalan-jalan di luar mereka berhenti untuk mengagumi keindahan panorama pegunungan itu. Mereka yakin tidak pernah jemu menikmati keindahan alam yang mengelilingi mereka. Tetapi apa kenyataannya ? Mereka mulai mengabaikan semua keindahan itu. Tidak terlalu lama mereka sudah mengenali semuanya dan tidak lagi kekaguman pada mereka.
Kisah di atas mirip dengan yang dialami bangsa Israel. Tidak lama setelah bangsa Israel keluar dari Mesir ke padang gurun, mereka kehabisan makanan. Tetapi Allah mendengar seruan mereka dan memberi makanan mereka dengan cara ajaib, yakni menyediakan manna setiap hari. Mula-mula mereka pasti kagum menyaksikan pemeliharaan Allah yang luar biasa itu. Tetapi setelah beberapa lama, mereka menjadi bosan menerima makanan yang sama setiap hari. Apa yang biasa dirasakan,menjadi hilang daya tariknya.
Pernahkah kita merasa tidak peduli lagi terhadap semua berkat yang dicurahkan Tuhan setiap hari ? Jangan menerima itu sebagai sesuatu yang sudah semestinya terjadi. Ingatlah untuk besyukur pada Allah atas “manna” kehidupan dan kekuatan, dan hal-hal yang baik yang tidak terhitung yang Dia berikan tia hari.
Selama tahun pertama, setiap kali pasangan ini berjalan-jalan di luar mereka berhenti untuk mengagumi keindahan panorama pegunungan itu. Mereka yakin tidak pernah jemu menikmati keindahan alam yang mengelilingi mereka. Tetapi apa kenyataannya ? Mereka mulai mengabaikan semua keindahan itu. Tidak terlalu lama mereka sudah mengenali semuanya dan tidak lagi kekaguman pada mereka.
Kisah di atas mirip dengan yang dialami bangsa Israel. Tidak lama setelah bangsa Israel keluar dari Mesir ke padang gurun, mereka kehabisan makanan. Tetapi Allah mendengar seruan mereka dan memberi makanan mereka dengan cara ajaib, yakni menyediakan manna setiap hari. Mula-mula mereka pasti kagum menyaksikan pemeliharaan Allah yang luar biasa itu. Tetapi setelah beberapa lama, mereka menjadi bosan menerima makanan yang sama setiap hari. Apa yang biasa dirasakan,menjadi hilang daya tariknya.
Pernahkah kita merasa tidak peduli lagi terhadap semua berkat yang dicurahkan Tuhan setiap hari ? Jangan menerima itu sebagai sesuatu yang sudah semestinya terjadi. Ingatlah untuk besyukur pada Allah atas “manna” kehidupan dan kekuatan, dan hal-hal yang baik yang tidak terhitung yang Dia berikan tia hari.
Our Daily Bread : Dave Egner.
0 komentar:
Posto një koment