Banyak orang mengalami depresi, stres karena gejolak ekonomi yang hampir-hampir tidak terkendalikan lagi saat ini. Putus asa dan mungkin mengambil jalan pintas bunuh diri. Sedangkan firman Tuhan mengajar kepada anak-anak Tuhan agar tetap mengucap syukur dalam segala hal. Mungkin ada orang berkata, "Kamu bodoh, bagaimana saya dapat mengucap syukur kalau usaha sedang kacau!".
Mari kita belajar dari firman Tuhan, tentang menghadapi kehidupan ini, sehingga kita bisa memahami dan mengerti tentang banyak hal yang diajarkanNya. Pertama, mengucap syukurlah dalam segala hal. Sudah rugi kok mengucap syukur lagi, bagaimana mungkin itu dapat dilakukan? Mungkin saja kita lakukan, jika kita punya hati yang tulus, dan menyadari bahwa segala sesuatu yang baik berasal dari Tuhan.
Kemudian berdoalah senantiasa.
Lalu bersukacitalah senantiasa. Bagaimana kita bisa bersukacita, mana sedang dilanda kesulitan ekonomi, penyakit, lalu persoalan keluarga, mana mungkin bisa? Secara manusiawi mungkin kita akan merasa gentar dengan berbagai persoalan tersebut. Tetapi, ketika kita melakukannya penuh dengan kerelaan, serta percaya bahwa Tuhan akan bertindak bagi kita, maka tak ada alasan bagi kita untuk tidak bersukacita. Sebab, Yesus sendiri yang menjanjikan bahwa Dia akan memberi kelegaan kepada orang yang mau berserah padaNya.
Kelihatannya mengucap syukur, berdoa dan bersukacita itu mudah, tetapi dalam prakteknya memang sulit dilakukan. Tetapi, kita jangan menyerah dalam kesulitan tersebut. Secara logika terasa sulit, tetapi ketika kita mau mengandalkan iman, dan berpegang teguh dengan firman Tuhan, niscaya semuanya akan bisa kita lalui. Jadi, bersukacitalah selalu, dan berserahlah pada Tuhan, karena itu menyukakan hati Tuhan. (tlt)
Doa: Tuhan ajar kami selalu mengucap syukur, berdoa dan bersukacita senantiasa di dalam segala perkara. Amin
HATI YANG SELALU MENGUCAP SYUKUR DAN BERSUKACITA PASTI MAMPU MERAIH JANJI-JANJI TUHAN
0 komentar:
Posto një koment