Shalom,
Dalam realitas hidup ke-Kristen-an, kita banyak menemukan beberapa anak-anak Tuhan yang menempatkan tradisi setara dengan firman Tuhan. Selain itu ada juga beberapa anak-anak Tuhan yang memang menempatkan firman Tuhan di atas segala-galanya.
Melihat dua pengajaran di atas, tentu menimbulkan pertanyaan dalam hati kita, manakah diantara keduanya yang memang benar di mata Tuhan? Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, maka saya mengajak saudara-saudari untuk merenungkan makna perkataan Tuhan Yesus di Yohanes 8:51.
Yohanes 8:51
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. "
John 8:51 NASB
"51Truly, truly, I say to you, if anyone keeps My word he will never see death."
John 8:51 KJV
"51Verily, verily, I say unto you, If a man keep my saying, he shall never see death."
Perkataan "Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya" sebenarnya menunjukkan bahwa firman Tuhan adalah suatu hal yang paling utama. Dengan mempraktekkan firman Tuhan maka kita tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Firman Tuhan membawa kehidupan yang kekal bagi mereka yang mempraktekkannya.
Mengapa? Karena Yohanes 8:31-32.
"Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Jika kita tetap tinggal dalam firman Tuhan, maka kita status kita adalah murid Yesus atau dengan kata lain adalah Kristen ( pengikut Kristus ). Sebagai pengikut Kristus, semua firman Tuhan dapat kita ketahui dari Alkitab. Kita tinggal membuka, membaca dan menjadi pelaku-pelaku firman.
Jadi, bagaimana dengan kita? Masihkah kita menjadi murid yang setengah-setengah mempraktekkan firman Tuhan? Masihkah kita mengatakan firman Tuhan setara dengan tradisi?
From Andre Wibowo
0 komentar:
Posto një koment