Bacaan : 2 Timotius 2 : 25
“…., sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran ( 2 Tim 2 : 25 )”
Masalah pemberontakan bukan saja memusingkan para kepala negara di bumi ini, tetapi juga dalam gereja Tuhan. Hanya saja kata “pemberontakan” ini dalam gereja tidaklah terlalu diekspos dan sepertinya memang tidak layak, tetapi pada kenyataannya pemberontakan di gereja bisa jadi lebih parah dan lebih hebat intriknya. Jika demikian, tidak akan ada organisasi gereja yang selalu bermunculan dan gereja-gereja baru “ sorotan mata kita “.
Saya sadar bahwa terlalu sensitif menyebutkan pemberontakan dalam gereja, bagaimana jika diganti dengan kata “ketidaksamaan Visi”. Ya, mungkin istilah ini lebih tepat kita terapkan dalam gereja Tuhan. Tetapi, jika mau jujur pada prinsipnya tidaklah jauh berbeda.
Salah satu kasus “Ketidaksamaan Visi” adalah kasus Korah pada zaman Musa ( Bil 16 : 1-49 ). Korah sendiri adalah anak Yishar ( Kel 6 : 20 ), saudara Amram, ayah dari Musa dan Harun. Berarti hubungan antara Korah dan Musa maupun Harun adalah sepupu. Tetapi api cemburu menyala dalam hati Korah, sebab ia melihat bahwa keluarga Harun mendapatkan hak istimewa sebagai imam besar. Ia bersama Datan dan Abiram ditambah dengan 250 orangisrael melakukan pemberontakan. Saya yakin bahwa ajakan Korah untuk memberontak itu tidaklah terang-terangan disebutkan. Mungkin Korah menggunakan kata “Ktidaksamaan Visi” ini untuk membujuk orang-orang yang mau bergabung dengannya. Tetapi Tuhan tidak pernah membiarkan otoritasNya digugat. Ia menghakimi Korah dan keluarganya beserta dengan para pengikutnya.
Tetapi menghadapi mereka yang memiliki roh Korah ini, Paulus menasihatkan supaya para hamba Tuhan menuntun mereka dengan roh lemah lembut. Tuhan membuka pintu anugerah selebar-lebarnya agar mereka menyadari kesalahannya dan bertobat.
Peperangan gereja yang terberat bila harus berhadapan dengan para pemberontak yang menyusup di dalam gedung gereja. Ingat, Tuhan telah menetapkan otoritas yang sah pada para pimpinan. Janganlah menggugat mereka, meskipun tidak selamanya mereka berlaku benar, sebab yang menghakimi adalah hak Tuhan bukan Anda !
Saya sadar bahwa terlalu sensitif menyebutkan pemberontakan dalam gereja, bagaimana jika diganti dengan kata “ketidaksamaan Visi”. Ya, mungkin istilah ini lebih tepat kita terapkan dalam gereja Tuhan. Tetapi, jika mau jujur pada prinsipnya tidaklah jauh berbeda.
Salah satu kasus “Ketidaksamaan Visi” adalah kasus Korah pada zaman Musa ( Bil 16 : 1-49 ). Korah sendiri adalah anak Yishar ( Kel 6 : 20 ), saudara Amram, ayah dari Musa dan Harun. Berarti hubungan antara Korah dan Musa maupun Harun adalah sepupu. Tetapi api cemburu menyala dalam hati Korah, sebab ia melihat bahwa keluarga Harun mendapatkan hak istimewa sebagai imam besar. Ia bersama Datan dan Abiram ditambah dengan 250 orang
Tetapi menghadapi mereka yang memiliki roh Korah ini, Paulus menasihatkan supaya para hamba Tuhan menuntun mereka dengan roh lemah lembut. Tuhan membuka pintu anugerah selebar-lebarnya agar mereka menyadari kesalahannya dan bertobat.
Peperangan gereja yang terberat bila harus berhadapan dengan para pemberontak yang menyusup di dalam gedung gereja. Ingat, Tuhan telah menetapkan otoritas yang sah pada para pimpinan. Janganlah menggugat mereka, meskipun tidak selamanya mereka berlaku benar, sebab yang menghakimi adalah hak Tuhan bukan Anda !
0 komentar:
Posto një koment