“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah”
Iblis selalu berusaha membuat strategi untuk mengalihkan perhatian, merusak dan menghancurkan kepercayaan kita kepada Tuhan, sehingga kita menjadi berubah haluan dan tidak lagi setia kepada Tuhan melalui pikiran dan hati kita; itulah celah yang seringkali dimanfaatkan oleh iblis untuk mempengaruhi anak-anak Tuhan. Dalam keadaan tertentu anak-anak Tuhan mulai meragukan penyertaan Tuhan dan mudah sekali menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi dalam kehidupannya. Maka dari itu, kita harus benar-benar memperhatikan hati kita dan berusaha untuk menutup setiap celah yang masih terbuka tanpa ada yang tertinggal sedikit pun, supaya kita tetap berada di dalam rencana Tuhan.
Langkah yang harus kita tempuh adalah melakukan pemberesan hati di hadapan Tuhan, mengaku dosa-dosa kita di hadapan Tuhan, minta ampun kepadaNya dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan dosa kita lagi, sehingga kita benar-benar memiliki hati yang murni. Seperti yang dikatakan oleh Paulus ketika ia berhadapan dengan Feliks, seorang wali negeri, “Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.” (Kisah Para Rasul 24:16). Daud di dalam mazmurnya juga mengatakan bahwa, “Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.” (Mazmur 24:4-5). Hati yang sudah benar akan membawa kita kepada kehidupan asal kita terus menjaganya. Namun, jika hati kita masih penuh dengan kebencian, munafik, kepahitan, amarah, dendam, dan sebagainya, maka itu merupakan kekejian bagi Tuhan. Oleh karena itu, kita harus berani melakukan peperangan rohani terhadap diri kita sendiri, sehingga terbangun kehidupan rohani yang kuat. Kehidupan rohani kita akan kuat ketika kita terus berjaga-jaga dan berdoa dan itu tidak mudah karena daging kita lemah. Berjaga-jaga berarti memiliki kewaspadaan setiap saat dengan terus menambatkan hati kepada Tuhan melalui sebuah persekutuan setiap saat. Dengan demikian, Roh yang dari Tuhan akan memampukan kita untuk menghadapi berbagai macam pergumulan dan iblis tidak lagi punya kesempatan menyerang kita.
Kamus Alkitab
Iblis : Si jahat yang melawan Allah serta rencana keselamatan-Nya. Juga disebut : “yang jahat” (mis. Mat. 6:13). Kata asli dalam bahasa Ibrani dan Yunani berarti: pendakwa (bd. Ayub 1). Ia adalah “pembunuh manusia sejak semula….di dalam dia tidak ada kebenaran dan ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Yoh. 8:44). Pada akhir zaman kuasanya akan meningkat (Wahyu 12), tetapi akhirnya ia akan dikalahkan oleh kuasa firman Allah (Wahyu 19:11-20:6), bd. juga Setan.
Setan : Juga dipakai dalam bentuk jamak. Kuasa jahat yang dapat merasuki orang sehingga ia menjadi sakit. Beelzebul atau Iblis dianggap sebagai penghulu setan (Mat. 9:34; 12:24). Yesus dan murid-muridNya punya kuasa untuk mengusir setan-setan sehingga orang yang tadinya kerasukan setan sembuh kembali. Bd. juga Roh-roh jahat
Roh-roh jahat : Kuasa-kuasa yang dapat menguasai, memasuki dan mempengaruhi seseorang sehingga ia melakukan dosa atau jatuh sakit. Yesus dan murid-muridNya mempunyai kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dari orang yang kerasukan itu.
Feliks : Gubernur Romawi atas Yudea (tahun 56-60 SM). Paulus harus menghadap dia (membela diri di hadapannya), dalam Kisah Para Rasul 23:24-24:27.
0 komentar:
Posto një koment