Bacaan Efesus 4:22-24; 1 Petrus 5:8
“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya”
Pada bulan Januari 2003 yang lalu, kita dikejutkan oleh aksi seorang kanibal atau pemakan daging manusia asal desa Plumutan, Purbalingga, Jawa Tengah. Kebiasaannya yang bisa dibilang langka, membuat orang takut mendengarnya. Betapa tidak, laki-laki usia tiga puluhan tahun itu tanpa memakai bantuan alat penggali, berani menggali kuburan seorang nenek yang baru meninggal dan tanpa rasa jijik sedikitpun memakan sebagian mayat itu mentah-mentah dan sebagian lagi digoreng. Ia bahkan sempat memberikan daging mayat yang sudah dimasak itu kepada ayahnya yang dikatakan bahwa itu adalah daging kambing. Setelah diselidiki, ternyata kebiasaannya itu bukan yang pertama kali dilakukannya. Ia mengaku pernah menggali sebuah kuburan sebelumnya. Di rumahnya yang sangat sederhana, polisi juga menemukan beberapa pakaian yang bukan miliknya. Diperkirakan itu adalah pakaian orang-orang yang telah dibunuh dan dimakan dagingnya. Ia juga mengaku pernah membunuh dua orang yang bermaksud merampoknya lalu kemudian memakan daging mereka. Orang-orang yang mengenalnya mengatakan bahwa lelaki kanibal yang bernama Sumanto itu mempunyai kebiasaan aneh selain memakan daging manusia. Ketika masih berada di Lampung, ia suka membunuh anjing dan memakan dagingnya mentah-mentah. Pada saat di tahanan pun, ia menangkap cicak yang ada di ruang tahanan serta memakannya mentah-mentah.
Sumanto kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan polisi. Setelah melalui pemeriksaan kejiwaan, tidak ditemukan suatu kelainan jiwa yang menyebabkan dia melakukan itu. Menurut pengakuannya, ia mau melakukan itu karena memenuhi tuntutan ilmu yang sedang dipelajarinya karena Sumanto dikenal sebagai orang yang suka mempelajari ilmu-ilmu gelap. Ia mengaku memiliki kesaktian dan punya banyak jimat. Ia mengatakan kalau sudah memakan daging manusia dalam jumlah yang ditentukan, maka ia akan menjadi segera kaya raya, kebal dan bisa menghidupkan orang mati.
Kisah Sumanto memberikan kepada kita pelajaran yang sangat berharga agar kita: Jangan bermain-main dengan kuasa kegelapan. Iblis tidak pernah merencanakan keuntungan dan hidup bahagia bagi kita. Dia penipu dan ia akan berusaha memperbudak kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan keji dan menjijikan. Meskipun ia menawarkan keuntungan, tetapi akhir dari semua itu adalah kehancuran.
”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh” (1 Petrus 5:8-9a). Jadi kuasailah dirimu dalam segala hal, jangan dikuasai ambisi sehingga kita rela melakukan apa saja untuk memenuhi ambisi kita.
Doa: Bapa, tuntun aku senantiasa agar aku tidak memberi kesempatan pada Iblis untuk menipu dan memperhambaku. Berilah aku penguasaan diri dalam segala hal sehingga aku tetap berjalan dalam kebenaranMu. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.
0 komentar:
Posto një koment