Difitnah merupakan hal yang sangat menyakitkan, tentu tidak seorangpun yang rela mengalaminya, bahkan orang dunia mengatakan, Fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan. Jika orang percaya mengalami fitnahan itu bukanlah hal yang mengagetkan, karena Yesus sendiri mengalami hal yang sama. Bahkan Yesus difitnah bukan oleh orang dunia, tetapi oleh orang-orang yang melayani, atau yang berada disekitar diri-Nya yaitu para ahli Taurat dan tua-tua Yahudi.
Di dalam ayat pembacaan ini dikisahkan peristiwa Yesus mengusir setan dari seorang bisu, mujizatpun terjadi orang bisu tersebut mulai dapat berbicara. Dalam hal ini Yesus tidak melakukan hal yang jahat, Ia melayani dan menyatakan kasih-Nya dengan membebaskan orang yang terikat, dan Allah mengerjakan segala perkara yang dahsyat melalui pelayanan-Nya. Namun tidak semua orang yang menyaksikan mujizat itu takjub dan memuliakan Allah, ada diantaranya yang tidak suka dan berkata, Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan, mereka memfitnah-Nya, dan bahkan ada yang mencobai Yesus.
Pertanyaan yang patut kita renungkan bersama, ketika kita berbuat baik, melayani dengan tulus hati, namun tiba-tiba ada orang yang memfitnah kita, bagaimanakah perasaan kita, apakah kita marah lalu membalas kejahatan mereka? Atau menjadi kecewa? Ingat ketika Yesus difitnah Ia menghadapinya dengan bijaksana, Ia tenang dan tidak menjadi marah. Jadi artinya, Fitnahan bukan untuk ditangisi tetapi untuk dihadapi, karena jika menyambut fitnahan dengan tangisan maka membuat kita tetap berada dalam kekecewaan yang mendalam bahkan bisa menyeret kita kepada kebencian. Oleh sebab itu setiap fitnahan harus dihadapi dan disikapi dengan tenang dan dengan benar, Tuhan pasti memberi kekuatan dan mengerjakan kemenangan bagi kita.
Pertanyaan yang sekaligus menjadi inti pembahasan saat ini adalah: Mengapa orang percaya difitnah? Untuk menemukan jawabannya kita lihat beberapa hal berikut ini:
1. | Orang bisa difitnah karena memiliki sesuatu yang orang lain tidak miliki. |
2. | Karena dunia tidak senang melihat orang lain maju. |
3. | Karena fitnah adalah salah satu strategi iblis untuk memisahkan seseorang dari Tuhan. |
4. | Karena memang anak-anak iblis menghalalkan segala cara. |
Berikut ini akan kita lihat sikap Yesus di dalam menghadapi fitnahan, diantaranya sebagai berikut:
1. | Ayat 17; Memiliki hubungan yang akrab dengan Bapa. |
2. | Ayat 17-19; Tetap melayani dan mengajar. |
3. | Ayat 19-22; Berpikir secara sehat. |
4. | Ayat 16, 23; Yesus tegas dan tidak mau dipengaruhi. |
Kesimpulan
Kita difitnah itu karena kekristenan memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh dunia, dunia ingin melihat kita hancur dan terpisah dari Allah. Karena itu tetaplah akrab dengan Bapa, terus melayani, tetap berpikiran sehat, dan tegas dalam kebenaran serta tidak mudah dipengaruhi, maka kemuliaan Allah dinyatakan dan yang membuat kita meraih kemenangan besar.
0 komentar:
Posto një koment