Manusia lahir lalu mati. Manusi bertumbuh di masa kanak-kanak kemudian menjadi tua. Segala sesuatu ada waktunya. Ketika masih muda manusia mengandalkan kekuatannya. Tibalah masa tua kekuatan pun habis. Hilanglah cahaya kehidupan. Hidup manusia bagaikan perjalanan mentari, ketika datang pagi bersinar cerah, tetapi bila senja cahayanya semakin meredup, dan kalau malam hilanglah kebesarannya.
Apa yang dapat di”HARAP”kan dan apakah CITA-CITA manusia selama perjalanan hidupnya yang pendek di bawah langit ? Manusia muda dan menjadi tua. Manusia yang lahir dari perut ibu akan pasti masuk ke rahim bumi. Apa arti hidupnya ?
Pemazmur memberikan nasehat jalan keluar. TUHAN itu sumber harapan. TUHAN itu terpercaya! Dari pernyataan itu pemazmur bermaksud menceritakan perjalanannya sejak anak-anak, bahkan sejak dalam perut ibu, sampai masa tua. Bayak peristiwa pemazmur alami sejauh perjalanannya, suka duka bergantian serta sukses-gagal dihadapi bersama dengan TUHAN. Ia menyaksikan banyak orang gugur dalam perjuangan ke masa depan, tapi pemazmur menikmati pertolongan Allah. Allah membuat musuh-musuh menjadi sahabat karib. Allah meluaskan jalan baginya. Allah menghidupkan ketika ia sakit. Allah menjadi benteng pertahanan ketika orang merancangkan kejahatan, ketika kekuatan melemah pada masa tua, ketika semua kenalan meninggalkan, ketika ia berbuat dosa, TUHAN mengampuninya, ketika ia kehilangan kasih sayang, rahmatNya diberikan. TUHAN selalu menetap dan tinggal menjadi sahabat karibnya. Allah adalah kebaikan bagi Pemazmur.
Pemazmur mengajarkan kepada manusia, khususnya kepada orang lanjut usia: Jangan kamu takut, kamu tidak akan sendirian, sebab AKU, TUHAN, Dialah Allahmu, yang menyertai engkau sepanjang perjalanan hidupmu. Allah itu pokok harapan. Amin.
0 komentar:
Posto një koment