Substansi film ini, mengingatkan pada buku best seller "The Da Vinci Code" yang juga meyakini bahwa Yesus menikah dan punya anak. Sama seperti buku "The Da Vinci Code", yang juga sudah difilmkan, pihak gereja Katolik dan Protestan di AS mengecam klaim Cameron dan Jacobovici dalam filmnya.
Dalam sudut pandang saya, ini dikembalikan lagi pada iman dan kepercayaan yang kita pegang masing-masing. Juga hal ini tidak lepas dari manusia yang selalu tidak lepas dan selalu terus menerus mencari arti suatu kebenaran. Kita selalu bertanya-tanya apa kebenaran itu ?
Kebenaran tidak perlu untuk dibela, karena kebenaran akan membenarkan dirinya sendiri.
Berikut petikan dari Sutradara James Cameron yang juga Sutradara Titanic yang saya ambil dari http://www.news.com.au/story/0,23599,21289995-2,00.html
Titanic director James Cameron believes he may have discovered Jesus' lost tomb.
DNA evidence and statistical analysis of a set of 2,000-year-old stone coffins found in Jerusalem in 1980 suggest they once held the remains of Christ and his family, according to a new documentary.
It says tests on human residue taken from the "ossuaries" believed to be those of Jesus and Mary Magdalene indicates they might have been a couple - and the filmmakers believe they may have had a son, Judah.
Cameron, who produced the Discovery Channel film set to air on Channel 4 in the UK, will unveil the two key coffins at a press conference in New York on Monday.
The team said their findings did not necessarily conflict with the fundamental Christian belief that Jesus was resurrected three days after his crucifixion - contrary to some reports that they would claim the evidence meant the resurrection did not take place.
The Discovery Channel claimed the evidence could be the "greatest archaeological find in history".
Idenya dari Penemuan Makam
Cameron dan Jacobovici menyebut sejumlah bukti atas klaimnya itu, antara lain nama-nama yang tertera pada peti mati yang terbuat dari batu dan analisa-analis teknis. Duet sutradara itu bahkan mengklaim punya bukti hasil pemeriksaan DNA.
"Saya bukan arkeolog atau pakar injil. Tapi sebagai pembuat film dokumenter, saya selayaknya tidak takut untuk mengungkap kebenaran, " kata Cameron dalam keterangan persnya.
"Saya tahu, mereka akan mengatakan bahwa kami sedang melemahkan sebuah keyakinan sakral dalam ajaran Kristen. Persoalan ini jauh dari masalah keyakinan itu. Investigasi ini menunjukkan bahwa orang-orang ini benar-benar ada, " sambungnya.
Lima dari peti mati yang ditemukan dari pemakaman Talpiot, nama-namanya sama dengan nama-nama yang diyakini sebagai tokoh-tokoh dalam Perjanjian Baru yaitu, Yesus, Maria, Mathias, Yosef dan Maria Magdalena. Di peti keenam, tertulis dalam bahasa Aramaic yang bila diterjemahkan artinya "Yudas, putera Yesus. "
"Makam-makam itu bentuknya sama dengan tipikal makam di kawasan itu, " kata Aaron Brody, profesor bidang Injil dan arkeologi yang menjadi dosen tamu di Pacific School of Religion dan direktur California's Bade Museum pada Discovery News.
Jacobovici, sutradara, produser dan penulis skenario film "The Lost Tomb of Christ" mengatakan, berdasarkan analisis statistik terhadap nama-nama yang tertera dalam peti mati batu yang ditemukan, sangat tidak mungkin mereka adalah orang lain yang tidak ada kaitannya dengan keluarga Yesus seperti yang disebut-sebut dalam alkitab.
Menurutnya, ia dan timnya berhasil mendapatkan hasil analisa kimiawi dan DNA yang membuka kemungkinan bahwa Yesus dan Maria Magdalena adalah pasangan suami isteri.
Namuan, para pemuka agama Kristen menganggap lucu argumen yang dilontarkan Cameron dan Jacobovici, sama dengan argumen dalam buku dan film "The Da Vinci Code."
R. Albert Mohler, presiden Southern Baptist Theological Seminary menyebut film "The Lost Tomb... " sebagai "film dokumenter yang lucu" dan penuh dengan klaim-klaim "yang jauh dari kebenaran. "
"Test DNA, bagi saya, adalah hal yang paling menggelikan dari film ini. Anda harus punya dasar kuat atas sampel-sampel DNA agar bisa masuk akal. Tak seorang pun yang memiliki sampel DNA Maria, " ujarnya.
Sementara itu, prosefor arkeologi asal Israel, Amos Kloner menguatkan pernyataan Mohler. Ia mengatakan, makam-makam yang ditemukan itu adalah makam keluarga kalangan atas Yahudi. Ia mengatakan, tidak ada bukti yang bisa mendukung klaim bahwa makam itu adalah makam Yesus.
"Saya seorang cendikiawan. Saya melakukan hal-hal yang terkait dengan keilmuan dan tidak ada kaitannya dengan pembuatan film dokumenter. Omong kosong, membawa kisah-kisah keagamaan dan mengarahkannya pada sesuatu yang bersifat ilmu pengetahuan, " tukasnya dalam wawancara lewat telepon dengan AFP.
Kloner tetap berpendapat bahwa makam-makam itu makam kuno biasa. Jika ada kesamaan nama dengan "keluarga" Yesus, hanya faktor kebetulan saja.
"Siapa yang bilang Maria adalah Magdalena dan Yudas adalah anak Yesus? Hal itu tidak bisa dibuktikan. Nama-nama ini adalah nama-nama yang populer dan biasa digunakan pada abad pertama masehi, " tambah Kloner yang mengajar di Universitas Bar Ilan, Israel.
Pendapat dari saya :
Mungkin banyak orang yang menjadi bingung dan goyah iman mereka.
Televisi merupakan salah satu media komunikasi yang paling ampuh dalam menyampaikan berita dan hiburan bagi banyak orang. Tapi terkadang kita harus bisa memilah-milah mana yang benar dan mana yang bagus untuk kita tonton.
Film ini menduduki rating tinggi dan film yang paling banyak dicari karena kontroversinya. Dan saya sarankan Anda harus menontonnya juga, hal ini bisa menambah pengetahuan bagi Anda . Yang diuntungkan adalah sutradara dan studio filmnya karena dengan publikasinya hal itu menjadi uang bagi mereka. Semakin kontroversial beritanya semakin banyak yang adu mulut dan semakin banyak pembaca/peminatnya. Dunia media tahu sekali cara mendorong rasa ingin tahu masyarakat dan curiosity buat mereka adalah sumber uang.
Memang susah dipercaya , tapi hal itu adalah ide yang gila, apalagi mereka membahas yang berkaitan dengan agama. Dan seharusnya sesuatu yg sifatnya sensitif (berkaitan dg agama) sebaiknya didiskusikan atau dibuktikan dulu keabsahannya dengan para pakar sebelum dipublikasikan......
Saya hanya tersenyum ketika mendengar argumen yang dinyatakan oleh Cameron, pakai tes DNA segala lah, katanya untuk memastikan keaslian dari bukti yang ditemukan tersebut.
Pertanyaan saya, siapa yang punya DNA asli Yesus dan Maria Magdalena, sudahkah hal itu betul kebenarannya, dan apakah bisa dipertanggungjawabkan ?. Dengan kata lain film ini menjadi kontroversi karena kesimpangsiuran kebenaran dari isi film ini. Tetapi mereka sudah merilisnya menjadi sebuah film.
Saya tahu banyak agama dan kepercayaan yang tidak percaya sampai sekarang, dimana Yesus mati disalib dan bangkit, kebanyakan sih dari kaum Yahudi, tapi bukan maksud saya anti semith lho. Bagi kepercayaan kaum Yahudi bagi mereka Yesus kan orang biasa, bukannya penyelamat yang di janjikan allah, dan mereka masih menantikan juru selamat mereka. Karena mereka tidak mengakui kalau Yesus adalah Messias.
Bagi saya, hal ini menambah teguh iman percaya saya pada Tuhan Yesus karena dengan Dia mati di kayu salib, Dia telah menebus lunas semua dosa saya. Juru selamat saya yang hidup.
Referensi lainnya :
- http://www.news.com.au/story/0,23599,21289995-2,00.html
- http://www.nationalledger.com/artman/publish/article_272611819.shtml
-
http://www.metro.co.uk/fame/article.html?in_article_id=38807&in_page_id=7&in_a_source=
More :
Saya menunggu comentar dari Anda ...
0 komentar:
Posto një koment