Bacaan : Matius 26:74
“Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: ‘Aku tidak kenal orang itu.’ Dan pada saat itu berkokoklah ayam.”
“Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: ‘Aku tidak kenal orang itu.’ Dan pada saat itu berkokoklah ayam.”
Sejak dulu kemunafikan sudah ada. Bahkan seringkali orang-orang yang munafik adalah mereka yang mengetahui firman Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang suka mengecam kesalahan orang lain, padahal dirinya sendiri lebih berbuat salah. Oleh sebab itu, kita tidak terlalu terkejut jika di zaman inipun banyak orang munafik. Orang yang seperti ini lebih pintar mencari-cari kesalahan orang lain. Seperti kata pepatah:”Gajah dipelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan tampak.”
Orang yang demikian ini dengan gampang menilai orang menurut pendapatnya sendiri. Karena itu, ada orang yang mengatakan kejatuhan Petrus dalam dosa penyangkalan karena kecongkakannya. Tuduhan yang demikian ini tidak tepat. Memang Petrus mengatakan: “Biarpun mereka semua terguncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak” (Mat.26:33). Petrus sama sekali tidak congkak, ucapan Petrus ini dikarenakan suatu tekad yang terdorong oleh kasih yang besar kepada Yesus. Tuhan Yesus tahu benar motivasi Petrus; oleh karena itu Tuhan Yesus tidak pernah marah atas kegagalan Petrus menepati apa yang telah diucapkannya sendiri. Memang Petrus telah gagal menguasai dirinya sendiri, tetapi Petrus bukan seorang yang munafik.
Ucapan Petrus itu diiringi iman yang besar. Buktinya setelah Petrus menyesal dari dosanya itu dan setelah dipenuhi Roh Kudus, Petrus melakukan perbuatan-perbuatan besar untuk memuliakan Tuhan. Dia bahkan sama sekali tidak takut mati, dan dalam pelayanannya, Petrus mengalami banyak penderitaan. Banyak mujizat terjadi, sampai-sampai bayangan Petrus pun dapat menyembuhkan orang.
Bagi kita yang hidup di zaman ini, Alkitab sudah memberikan banyak nasihat supaya kita tidak sembarangan menuduh tanpa menyelidiki lebih dulu. Sebab jika tuduhan itu tidak benar,maka tuduhan itu merupakan suatu tikaman terhadap orang yang kita tuduh itu. Sebaliknya bila tuduhan itu benar, juga tidak sepantasnya kita menghakiminya. Adalah sangat baik bila kita dengan kasih menasihati dia supaya dia sadar dan berbalik dari kesalahannya. Bukankah setiap kali kitapun bisa terpeleset dan jatuh ke dalam dosa? (Dewi Kriswanti)
Orang yang demikian ini dengan gampang menilai orang menurut pendapatnya sendiri. Karena itu, ada orang yang mengatakan kejatuhan Petrus dalam dosa penyangkalan karena kecongkakannya. Tuduhan yang demikian ini tidak tepat. Memang Petrus mengatakan: “Biarpun mereka semua terguncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak” (Mat.26:33). Petrus sama sekali tidak congkak, ucapan Petrus ini dikarenakan suatu tekad yang terdorong oleh kasih yang besar kepada Yesus. Tuhan Yesus tahu benar motivasi Petrus; oleh karena itu Tuhan Yesus tidak pernah marah atas kegagalan Petrus menepati apa yang telah diucapkannya sendiri. Memang Petrus telah gagal menguasai dirinya sendiri, tetapi Petrus bukan seorang yang munafik.
Ucapan Petrus itu diiringi iman yang besar. Buktinya setelah Petrus menyesal dari dosanya itu dan setelah dipenuhi Roh Kudus, Petrus melakukan perbuatan-perbuatan besar untuk memuliakan Tuhan. Dia bahkan sama sekali tidak takut mati, dan dalam pelayanannya, Petrus mengalami banyak penderitaan. Banyak mujizat terjadi, sampai-sampai bayangan Petrus pun dapat menyembuhkan orang.
Bagi kita yang hidup di zaman ini, Alkitab sudah memberikan banyak nasihat supaya kita tidak sembarangan menuduh tanpa menyelidiki lebih dulu. Sebab jika tuduhan itu tidak benar,maka tuduhan itu merupakan suatu tikaman terhadap orang yang kita tuduh itu. Sebaliknya bila tuduhan itu benar, juga tidak sepantasnya kita menghakiminya. Adalah sangat baik bila kita dengan kasih menasihati dia supaya dia sadar dan berbalik dari kesalahannya. Bukankah setiap kali kitapun bisa terpeleset dan jatuh ke dalam dosa? (Dewi Kriswanti)
Doa: Ya Bapa ampuni kami kalau kami sering munafik di hadapan-Mu dan sekarang beri kami kekuatan untuk selalu hidup dalam kehendak-Mu. Amin!
PENGHAKIMAN ADALAH HAK MUTLAK ELOHIM BUKAN HAK MANUSIA
0 komentar:
Posto një koment