Pada tahun 1995, kasus yang sama terjadi di Jerman. Seorang pria berusia 33 tahun diadili karena telah merampok dan membunuh. Di pengadilan ia mengaku telah memakan organ bagian dalam dari korbannya.
Pada hari Kamis, 4 Desember 2002, koran Jawa Pos mengangkat berita dengan topik yang sama, yaitu tentang manusia pemakan daging, alias kanibal. Armin M. 41 tahun, memakan Bern Juergen, 42 tahun.
Pada hari naas itu Bern Juergen yang adalah seorang teknisi di Siemens, dengan meminta ijin dari atasannya dengan alasan ada urusan pribadi dan hari itu juga ia menjual mobilnya. Ternyata Bern Juergen pergi menemui Armin, setelah ia membaca sebuah iklan di internet. Iklan itu berisi, ”Dicari seseorang berpostur bagus yang bersedia dibunuh dan dimakan!”. Bern Juergen menemui Armin di Rotenburg. Kedua orang yang sama-sama homoseksual dan kanibalistik itu sepakat memotong alat vital Bern Juergen, menggoreng lalu memakannya bersama. Setelah itu, Armin menusuk tenggorokan Bern Juergen, memotog-motong tubuhnya dan menyimpan sebagian di dalam kulkas, sementara sisanya dikubur. Armin merekam seluruh proses pembunuhan tersebut. Setelah memakan korban pertama itu, Armin kembali memasang iklan yang sama di internet. Dengan tidak disangka-sangka ternyata ada 5 orang lagi yang meresponi iklan itu.
Sungguh tidak dapat dibayangkan! Betapa brutalnya perilaku yang kita baca barusan. Kita sebagai manusia terkadang secara tidak sadar sudah diputar balikan oleh hawa nafsu yang salah. Motif dan keinginan untuk memuaskan hawa nafsu sepertinya sudah menjadi hal yang utama bagi manusia. Coba kita perhatikan dengan seksama apa yang terjadi pada orang-orang yang berada di sekeliling kita! Masing-masing orang hanya memikirkan dirinya sendiri. Masing-masing orang mencari cara untuk memuaskan keinginan yang ada di dalam hatinya. Orang sudah tidak peduli apakah cara yang dipakainya itu benar atau tidak? Yang penting keinginannya terpenuhi.
Kita mungkin berpikir, ”Tetapi saya khan tidak seperti itu, saya tidak membunuh sesadis seperti yang dilakukan oleh Armin.” Hari ini mari kita renungkan: Cara apa saja yang telah kita tempuh untuk mencapai segala keinginan-keinginan kita? Mungkin tidak kita sadari, kita telah bertindak sesuka hati hanya untuk memuaskan keinginan hati, misalnya: berseteru, ”perang dingin” dengan teman, membiarkan iri hati merajalela karena tidak puas dengan apa yang sudah dicapai, ada percederaan dengan sesama karena tidak sependapat, membiarkan amarah menguasai hati karena keinginan yang tidak terpenuhi,dll.
Paulus mengatakan hal yang sama pada jemaat di Galatia, ”Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”.
Maka kita harus tetap waspada dan menjauhkan diri dari segala tindakan yang bertujuan untuk memuaskan diri sendiri. Karena mencari kepuasan diri adalah bagian dari keinginan daging, yaitu dosa yang lama-kelamaan akan menggiring kita kepada maut.
” Sebab upah dosa ialah maut” (Roma 6:23a). Oleh karena itu bagi Anda yang sekarang masih ada di dalam kuasa dosa dan terbelenggu oleh hawa nafsu. Terima Yesus Kristus dalam hidup Anda dan lahir baru di dalamNya. Atau bagi Anda yang sudah ikut Tuhan Yesus tetapi belum lahir baru, segeralah bertobat dan berubah. Masih ada kesempatan bagi Anda selama Anda mau berubah dan mempunyai keinginan untuk menjadi lebih baik.
0 komentar:
Posto një koment