Bacaan Kisah Para Rasul 3:1-10
“Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus…. berjalanlah!”
Kehidupan di sekitar kita menyatakan kepada kita, bahwa uang dan harta benda seolah-olah dipandang sebagai hal yang paling berharga. Banyak orang berusaha dengan segenap kemampuan untuk mendapatkan hal tersebut. Bahkan ada di antaranya yang dengan menghalalkan segala cara, berusaha untuk mengumpulkan uang dan harta benda dengan cara-cara yang tidak jujur dan juga melalui kejahatan lainnya. Tetapi benarkah uang dan harta benda merupakan hal yang paling berharga dan paling penting bagi manusia?
Tidak jarang kita mendengar, ceritera tentang orang kaya raya yang kehilangan semua hartanya dan jatuh miskin karena menderita sakit. Uangnya habis dan hartanya terjual semua untuk biaya pengobatan. Dari contoh tadi jelas, sebagian besar orang menyadari bahwa yang paling berharga dalam kehidupannya adalah kehidupan itu sendiri. Biarlah semuanya hilang, asalkan ia tidak kehilangan kehidupannya.
Pengemis lumpuh yang dikisahkan dalam bacaan tadi seolah tidak mempunyai harapan lain selain sedekah dari orang-orang yang lewat. Baginya setiap keping uang yang disedekahkan kepadanya amat berharga. Hal itu pula yang ia harapkan dari Petrus dan Yohanes. Namun yang ia peroleh ternyata jauh lebih berharga daripada yang ia harapkan. Ia mendapatkan kesembuhan. Hidupnya menjadi lebih bermakna. Ia memperoleh hidup itu sendiri. Dan itu semua diperolehnya melalui kuasa Yesus Kristus. Kuasa Kristus yang telah bangkit itu pun menaungi kita. Oleh kebangkitanNya kita mendapatkan hidup.
0 komentar:
Posto një koment