Allah Menghendaki Anda Selamat
Kehendak Allah Bagi Anda
Allah menghendaki Anda dan saya selamat! Bagaimana kita tahu hal ini?
Alkitab menyatakan demikian! Alkitab mengatakan bahwa Allah, “...yang
menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan
akan kebenaran” (1 Timotius 2:4). Kemudian Alkitab menyatakan bahwa
Yesus Kristus adalah seorang pengantara antara Allah dan manusia, dan
Dia menyerahkan diriNya sendiri sebagai tebusan bagi kita semua (1
Timotius 2:5, 6). Itu adalah kabar luar biasa.
Kasih Allah Kepada Anda
Apa yang mendorong Allah menghendaki kita selamat? KasihNya yang
begitu besar kepada kita, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya
kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita
masih berdosa” (Roma 5:8). Sudahkah Anda juga mendengar atau membaca
berita dalam 1 Yohanes 4:9? “Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di
tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang
tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.”
Anugerah Allah Bagi Anda
Apakah benar untuk menyimpulkan bahwa anugerah Allah memungkinkan
keselamatan kita? Mutlak sekali! “Sebab karena kasih karunia kamu
diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian
Allah.” Jelas bahwa tanpa anugerah Allah, manusia tidak mempunyai
kesempatan untuk selamat. Apakah anugerah itu? Anugerah adalah pemberian
tanpa menuntut balas jasa, yakni pemberian yang tidak dapat kita bayar.
Melalui anugerah Allah, Dia memberikan kepada kita hal yang tidak
layak/tidak pantas kita terima atau dapatkan. Apakah mungkin bagi Anda
dan saya mendapatkan keselamatan dengan usaha sendiri? Tidak! Dapatkah
kita selamat dengan perbuatan-perbuatan moral baik kita? Tidak akan
pernah! Mungkinkah bagi kita membuat rencana kita sendiri atau memeriksa
tindakan-tindakan yang dengannya kita mungkin dapat menyelamatkan diri
kita sendiri? Masih jawabannya “tidak.”
Juru Selamat Dari Allah Bagi Anda
Inilah “gambaran” yang diberikan Perjanjian Baru kepada kita: Karena
kasihNya kepada kita, Allah menginginkan semua manusia selamat. Sehingga
melalui anugerahNya, Dia mengutus AnakNya ke bumi ini. Dan apakah
maksudNya dengan mengutus Yesus? “Perkataan ini benar dan patut diterima
sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang
berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa” (1 Timotius
1:15). Mengapa Anak Allah diberi nama “Yesus”? Jelas karena “Yesus”
berarti “Juru Selamat”, seperti kita lihat dalam perkataan ini, “Ia akan
melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena
Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Matius 1:21).
Kebutuhan Terbesar Kita
Apakah Anda tahu bagaimana Alkitab mengartikan “dosa”? Alkitab
mengatakan bahwa “dosa adalah pelanggaran hukum” (1 Yohanes 3:4). Jadi,
seorang “pendosa” adalah seorang yang melanggar hukum Allah. Jadi
siapakah yang cocok/pas dalam kategori orang-orang berdosa? Alkitab
menjawab dengan jelas, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23).
Kebutuhan terbesar manusia adalah selamat dari dosa. Anda tahu, dosa
menyebabkan manusia terpisah dari Allah, seperti ada tertulis, “tetapi
yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu,
dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia
tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Yesaya 59:2). Konsekuensi
mengerikan dari melakukan dosa adalah terpisah dari Allah.
Bukankah hal ini menaruh kita ke dalam suatu posisi tidak
berpengharapan? Tanpa Yesus, ya. Tetapi melalui Yesus ada harapan! Ingat
Yesus datang ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan orang-orang
berdosa. Dan bagaimanakah Dia melaksanakan hal ini? Dengan mati di kayu
salib di Kalvari dan mencurahkan darahNya agar dosa-dosa kita dapat
disucikan. Dengan darah Yesus kita dapat dibenarkan atau didamaikan
dengan Allah. Dengarkan perkataan ini, “Lebih-lebih, karena kita
sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan
dari murka Allah. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan
dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang
telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” (Roma 5:9,
10).
Tetapi bukankah ada cara lain untuk menerima pengampunan dosa dan
didamaikan dengan Allah? Tidak. Yesus berkata, "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).
Akankah Semua Manusia Selamat?
Jika Yesus memberikan diriNya sendiri sebagai sebuah tebusan bagi
semua manusia, maka apakah ini berarti bahwa setiap orang akan selamat
dan pergi ke surga?” Dengarkan apa yang dikatakan tentang hal ini:
“Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan
luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk
melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju
kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya" (Matius 7:13,
14). Selanjutnya Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan
dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Matius 7:21).
Apakah Tanggapan Anda?
Yesus mengundang semua manusia kepadaNya untuk mendapatkan
keselamatan, sambil berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu
dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28).
Tolong dimengerti bahwa Allah surgawi tidak memaksa seorang-pun untuk
menerima anugerah yang Dia sampaikan kepada kita melalui Yesus. Kita
masing-masing mempunyai kebebasan berkehendak atau memilih untuk
menerima atau juga menolak anugerah Allah, kasih Allah, dan keselamatan.
Allah memanggil atau membawa manusia kepada Yesus melalui pengajaran
firmanNya yaitu Injil (2 Tesalonika 2:14; Yohanes 6:44, 45). Sementara
Anda dan saya mendengar berita Injil itu, maka terserah kepada kita
menerima atau juga menolaknya. Apakah jawaban Anda? Sekarang apakah Anda
seorang penerima atau penolak kehidupan rohani dan keselamatan yang
ditawarkan Allah kepada Anda melalui Kristus?
Apakah Yang Harus Anda Lakukan Supaya Selamat?
Anda berpikir adakah sesuatu yang harus dilakukan oleh seseorang
supaya selamat? Ya, tetapi bukankah keselamatan sebuah pemberian? Tentu
saja Ya (Efesus 2:8). Tetapi, keselamatan adalah sebuah pemberian
bersyarat. Ini berarti bahwa Allah memberi jaminan keselamatan kepada
hanya ketika kita memenuhi syarat-syarat yang telah Dia tetapkan di
dalam firmanNya, Alkitab.
Kita tidak boleh lupa bahwa kita memperoleh “.... penebusan, yaitu
pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Efesus 1:7).
Jadi, jika pertanyaan, “APA yang dapat membasuh dosa-dosa saya”, maka
jawabannya, “darah Yesus Kristus”, tetapi jika kita bertanya, “KAPANKAH
darah Yesus membasuh dosa-dosa seseorang?” Itu adalah pertanyaan yang
sepenuhnya berbeda.
Barangkali Anda telah mendengar atau membaca pernyataan ini: “Supaya
selamat dari dosa-dosa Anda, semua yang perlu Anda lakukan adalah berdoa
kepada Yesus, mengaku dosa-dosa Anda kepadaNya, dan menerima Dia di
dalam hati Anda sebagai Juru Selamat pribadi Anda.” Memang tidak
meragukan hal ini adalah gagasan yang sangat populer yang telah diterima
oleh jutaan orang. Tetapi apakah Anda tahu? Gagasan seperti ini tidak
pernah ditemukan di dalam Alkitab. Jelas tidak ada! Jika demikian, lalu
mengapa banyak orang yang menyebarkan pengajaran seperti ini? Pertanyaan
yang baik!
Kebenaran adalah jika seorang mau meluangkan waktu belajar Perjanjian
Baru Yesus Kristus, maka dia akan mempelajari bahwa hal-hal berikut ini
adalah tindakan yang harus diambil seorang supaya dosa-dosanya
disucikan oleh darah Yesus:
- Mendengarkan Injil yang diberitakan, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17).
- Percaya keberadaan Allah: “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia” (Ibrani 11:6).
- Percaya Yesus sebagai Anak Allah: “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Yohanes 3:18).
- Bertobat dari setiap dosa: “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” ( 2 Petrus 3:9). Bertobat tidak berarti hanya mengatakan, “Saya menyesal” tetapi berarti merubah pemikiran. Dalam proses pertobatan yang sesungguhnya (murni), setelah seseorang berdosa kepada Allah, dia akan: (1) Menyesali apa yang telah dilakukannya; (2) Menetapkan (memutuskan) di dalam hatinya untuk tidak mengulangi kesalahan ini (yaitu dia akan merubah kehendaknya); (3) Merubah (memperbaharui) kehidupannya.
- Mengaku iman dalam Yesus Kristus, “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Roma 10:10).
- Dibaptiskan: “Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!” (Kisah Rasul 22:16). Alkitab tidak mengajarkan bahwa seorang harus dibaptiskan setelah seseorang itu selamat, atau bahwa seorang itu harus dibaptiskan sebagai tanda luar saja untuk menunjukkan bahwa dia telah selamat (sebelum baptisan) melalui iman. Yesus sendiri berkata, “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum” (Markus 16:16). Menurut perkataan Yesus ini, siapakah yang akan diselamatkan? Seorang yang hanya percaya? Tidak! Seorang yang dibaptiskan saja? Tidak! Tetapi, seorang yang percaya dan dibaptis. Catatan: Di dalam Perjanjian Baru kata “baptisan” berarti “suatu pembenaman (penyelaman)”, bukan suatu percikkan atau menuangkan air.
- Terus setia kepada Kristus: “Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus” ( Galatia 3:27) bukanlah akhir dari kehidupan rohani seseorang di dalam Kristus, tetapi baru permulaan! Setelah baptisan seseorang harus hidup/menjalani kehidupan dalam sebuah pelayanan setia kepada Tuhan. Dia melakukan hal ini dengan hidup harmonis sesuai ajaran-ajaranNya. Mengikuti Kristus bukanlah hal kecil, tetapi sebaliknya sebuah komitmen seumur hidup
Seperti yang telah kami katakan, “Allah menghendaki Anda selamat!”
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda mau selamat? Jika kami dapat menolong
Anda dalam pengertian Anda atau ketaatan kepada kehendak Kristus.
0 komentar:
Posto një koment