Masih belum menemukan apa yang Anda cari? Masukkan kata kunci pencarian Anda untuk mencari artikel yang ada di Blog ini:

Jodoh Yang Sesuai Kehendak Tuhan

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Mengasihi Diri Sendiri

Mengasihi Diri Sendiri

BERSYUKUR KARENA DISELAMATKAN

BERSYUKUR KARENA DISELAMATKAN

e shtunë

Ingin jadi calo atau yang naik


Setiap hari kita bisa mendengar teriakan para calo di terminal-terminal bus, agar orang turut dalam bus yang akan membawa mereka ke suatu tempat. Mereka berteriak dengan keras dan lantang, bahkan sepanjang hari mereka melakukannya tanpa lelah. Namun, meskipun telah berteriak dari pagi hingga petang, dan sudah banyak penumpang yang diberangkatkannya, tapi dirinya tetap tinggal di terminal tersebut. Tidak ikut berangkat. Ilustrasi tersebut merupakan gambaran sebagian orang Kristen sekarang ini. Mereka banyak cerita dan memberitakan tentang Tuhan, tapi dirinya sendiri tak turut terlibat. Sungguh ironis! Seharusnya, saat kita memutuskan untuk mengimani bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat, kita harus turut larut didalamnya, sebagai pelaku firman. Memang sebagai orang percaya, kita mempunyai tugas untuk menyebarkan berita kesukaan tentang kerajaan sorga, serta penebusan Tuhan Yesus Kristus (Kis. 5:20), tapi jangan lupa bahwa kita pun memiliki kewajiban untuk melaksanakan seluruh firman Tuhan tersebut.

Banyak orang Kristen cuma bisa mengajari orang lain, tapi dirinya sendiri tak mau melakukannya. Begitu pula para orang tua yang kerap melarang anaknya melakukan kejahatan, tapi mereka sendiri lelap dalam kelakukannya yang buruk. Tidak jarang kita dengar nasihat orang tua kepada anaknya untuk tidak merokok, tapi mulutnya sendiri tetap ngebul tak karuan. Konyolnya lagi, dengan enteng mereka berkata, “jangan seperti Bapak!” Aneh memang. Keimanan kita harus benar-benar dan sungguh-sungguh diterapkan dalam perkataan dan perbuatan. Jangan cuma rajin ke gereja, belajar tentang firman Tuhan, tapi tanpa penerapan. Sebab, iman tanpa perbuatan sama dengan mati dan tak berarti apapun (Yak. 2:18-26). Artinya bahwa pemahaman kita tentang firman Tuhan hendaknya mampu kita jabarkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Seorang calo hanya mampu berteriak-teriak saja mengajak orang untuk turut dalam kendaraan. Ia tak pernah bisa sampai ke tempat tujuan, karena ia tak pernah ikut naik. Begitu pula Kristen yang hanya bisa ngomong atau berkhotbah sekalipun, menjelaskan sedetail mungkin tentang kerajaan sorga, tapi ia tak pernah melakukan firman Tuhan dengan benar, seperti yang dikatakannya, sama saja seperti calo tersebut. Ia pun tak akan pernah sampai ke kerajaan Sorga.

Doa: Tuhan Yesus,mampukan kami untuk dapat menjadi pelaku-pelaku firmanMu yang setia,menjadi surat terbukanya Kristus. Amin
IMAN AKAN BERTUMBUH DALAM DIRI ORANG PERCAYA YANG MELAKUKAN SEGALANYA SETURUT FIRMAN TUHAN

e premte

PEMELIHARAAN TUHAN

Bacaan: Ulangan 11:12



"Suatu negeri yang dipelihara oleh Tuhan, Yesus mu: Mata Tuhan, Yesus mu,
tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun."



Firman Tuhan di atas, menjelaskan bahwa bangsa Israel menghadapi saat-saat penting hidup mereka, baik sebagai bangsa maupun pribadi. Kenapa? Karena mereka akan memasuki dan meninggalkan perjalanan panjang di gurun, selama 40 tahun. Perjalanan tersebut sangat melelahkan, untuk memasuki ke tahapan baru, yaitu tanah perjanjian. Tanah perjanjian Yesus tersebut berada di tengah-tengah padang gurun, yang sangat subur dan diberkati Yesus. Tanah Kanaan tersebut mendapat suplai air dari danau Galilea cukup luas dan berair jenih.
Perjalanan tersebut dipimpin langsung oleh Yesus, dengan menempatkan Nabi Musa di tengah-tengah bangsa yang kerap melakukan pemberontakan kepada Yesus. Melalui proses pembentukan Tuhan, Musa dididik Tuhan, sehingga akhirnya Musa menjadi seorang yang sangat lemah lembut. Pemberontakan- pemberontakan sering muncul pada bangsa Israel tersebut menentang kepemimpinan Musa. Karena itu ia selalu mengarahkan, membimbing supaya mereka dapat hidup dengan baik di Tanah Kanaan. Tetaplah hidup di dalam firman Yesus (ayat 8).
Meski Musa tak turut masuk ke Kanaan, tapi nasihatnya untuk selalu dalam lingkup firman Tuhan, merupakan nasihat yang sangat berguna bagi bangsa Israel. Begitu pula hendaknya bagi kita saat ini. Bukankah sangat baik, jika kita selalu hidup seturut firman Yesus. Tetapi, sangat banyak manusia sekarang ini lebih memilih hidup jauh dari Yesus.
Bukankah banyak pengalaman indah saat kita mau berjalan bersama Yesus. Bahkan masa depan kita pun telah dipersiapkanNya (ayat 9-12a), berkat-berkat Yesus akan kita terima, asal kita setia dan tekun di dalam Tuhan. Kesulitan dan tantangan pasti selalu ada, tetapi itu bukan alasan bagi kita untuk menjauh daripadaNya. Ingat ketika orang Israel mengintai tanah Kanaan (Bilangan 13:1-33), yang menyebutkan bahwa musuh bangsa Israel adalah bangsa-bangsa yang besar maksudnya adalah tantangan yang besar (2 Timotius 3:1).
Tuhan pasti akan memelihara kita senantiasa. Setiap kesulitan, di dalam hidup kita jangan membuat putus asa atau lemah iman. Sebaliknya, kita harus lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, banyak belajar firman Yesus agar iman kita diteguhkan. (nl)

Doa: Terimakasih ya Tuhan atas pemeliharaan- Mu dalam hidup kami. Karena itu kami tidak akan kuatir lagi karena kami tahu Engkau bersama kami. Amin!
PEMELIHARAAN TUHAN NYATA BAGI ORANG PERCAYA KETIKA IA BERSERAH SEPENUHNYA

e enjte

Bersukacita Senantiasa

Bacaan: I Tesalonika 5:16-18



"Bersukacitalah senantiasa." (I Tesalonika 5:16)

Banyak orang mengalami depresi, stres karena gejolak ekonomi yang hampir-hampir tidak terkendalikan lagi saat ini. Putus asa dan mungkin mengambil jalan pintas bunuh diri. Sedangkan firman Tuhan mengajar kepada anak-anak Tuhan agar tetap mengucap syukur dalam segala hal. Mungkin ada orang berkata, "Kamu bodoh, bagaimana saya dapat mengucap syukur kalau usaha sedang kacau!".
Mari kita belajar dari firman Tuhan, tentang menghadapi kehidupan ini, sehingga kita bisa memahami dan mengerti tentang banyak hal yang diajarkanNya. Pertama, mengucap syukurlah dalam segala hal. Sudah rugi kok mengucap syukur lagi, bagaimana mungkin itu dapat dilakukan? Mungkin saja kita lakukan, jika kita punya hati yang tulus, dan menyadari bahwa segala sesuatu yang baik berasal dari Tuhan.
Kemudian berdoalah senantiasa. Ada beberapa orang berkata, ya saya sudah berdoa terus, tetapi mana jawabannya? Doa merupakan nafas kehidupan rohani orang percaya. Tuhan menjawab doa sesuai waktunya dan dengan caranya. Berdoa bukan berarti persoalan kita langsung selesai begitu saja. Perlu hikmat Tuhan untuk menghadapinya segala persoalan.
Lalu bersukacitalah senantiasa. Bagaimana kita bisa bersukacita, mana sedang dilanda kesulitan ekonomi, penyakit, lalu persoalan keluarga, mana mungkin bisa? Secara manusiawi mungkin kita akan merasa gentar dengan berbagai persoalan tersebut. Tetapi, ketika kita melakukannya penuh dengan kerelaan, serta percaya bahwa Tuhan akan bertindak bagi kita, maka tak ada alasan bagi kita untuk tidak bersukacita. Sebab, Yesus sendiri yang menjanjikan bahwa Dia akan memberi kelegaan kepada orang yang mau berserah padaNya.
Kelihatannya mengucap syukur, berdoa dan bersukacita itu mudah, tetapi dalam prakteknya memang sulit dilakukan. Tetapi, kita jangan menyerah dalam kesulitan tersebut. Secara logika terasa sulit, tetapi ketika kita mau mengandalkan iman, dan berpegang teguh dengan firman Tuhan, niscaya semuanya akan bisa kita lalui. Jadi, bersukacitalah selalu, dan berserahlah pada Tuhan, karena itu menyukakan hati Tuhan. (tlt)


Doa: Tuhan ajar kami selalu mengucap syukur, berdoa dan bersukacita senantiasa di dalam segala perkara. Amin
HATI YANG SELALU MENGUCAP SYUKUR DAN BERSUKACITA PASTI MAMPU MERAIH JANJI-JANJI TUHAN


e martë

Kasih Allah Tidak Bersyarat


Suatu hari aku melihat Bapa sedang melamun di takhta-Nya.
Aku menghampiri- Nya dan pelan-pelan aku bertanya kepada-Nya,
“ Bapa, apa yang sedang Kau pikirkan ?


Bapa menoleh ke arahku, dan Ia tersenyum, lalu Ia berkata dengan lembut,
“ Tidak Ada anak Ku. Aku hanya sedang memikirkan manusia. “
“ Manusia ? Ada apa dengan mereka ? “ tanyaku
“ Tahukah kau bahwa Aku sangat mengasihi manusia ? “ ujar-Nya,
“ Iya, aku tahu itu. Apa hubungannya Tuhan ? “
“ Aku mengasihi manusia sedemikian, sehingga Aku merelakan Anak-Ku terkasih, Yesus Kristus untuk turun ke bumi, menderita, dihina, dan akhirnya mati bagi mereka. “
“ Iya, itu adalah karya penebusan yang sangat indah. ”
“ Tapi…. “

ooh…, ada nada sedih di suara-Nya.

“ Tapi, mengapa manusia masih juga meragukan kasih-Ku ? “

Aku terdiam, aku tidak dapat menjawab pertanyaan-Nya, karena aku pun tidak tahu…
“ Hari ini, ada satu anak-Ku, dia menangisi dosanya, dia memohon pengampunanKu, Aku mengampuninya, Aku mengatakan bahwa Aku sudah tidak mengingat-ngingat lagi dosa yang ia buat, tapi….”
“ Tapi kenapa Tuhan ? “
“ Saat Aku berkata demikian, ia menggelengkan kepalanya, ia berkata, tidak akan ada pengampunan lagi atas dosa yang ia perbuat, ia sudah terlalu sering jatuh bangun dalam dosa, ia mengatakan bahwa ia membenci dirinya… ”

Aku diam, menantikan Tuhan.
“ Kenapa ia memandang hina dirinya ? Padahal dia adalah biji mata-Ku, kekasih hati-Ku. Darah Yesus sudah tercurah untuknya, Aku sudah mengampuninya, tapi ia tidak Percaya. Aku berkata Aku sudah melupakan semua dosanya, tapi ia berkata tidak mungkin. Mengapa ia memandang rendah pengorbanan Yesus di kayu salib ? “
“ Apa ?
Memandang rendah pengorbanan Yesus di kayu salib ? “
Aku terkejut, adakah orang yang seperti itu ?
“ Bagaimana mungkin ia memandang rendah pengorbanan Yesus ? “
“ Darah Yesus tercurah di Kalvari untuk menebus dosa manusia, hukuman yang seharusnya ditimpakan kepada manusia sudah diambil alih oleh-Nya, sehingga manusia dapat memperoleh keselamatan di dalam Dia, tapi manusia merasa tidak yakin bahwa apa yang telah Dia lakukan sanggup menebus mereka dari maut, mereka tidak yakin dengan karya penebusan yang telah dilakukan oleh Yesus. “

Tanpa sadar, aku menangis, aku membayangkan, seandainya aku sudah memberikan hadiah yang terbaik yang bisa aku lakukan untuk orang yang aku kasihi, tapi ternyata hadiah itu dianggap rendah, diacuhkan dan dibuang begitu saja. Kira-kira, apakah masih tersisa kasih dalam hatiku untuk mengasihi orang itu ? Kalau itu aku, mungkin aku tidak akan mengasihi orang itu lagi.

“ Lalu Tuhan, apakah sekarang Engkau masih mengasihi manusia ? “
“ Ya, Aku sangat mengasihi manusia ! “
Aku terkejut ! Sedemikian dalamkah kasih Tuhan untuk manusia ?
“ Walaupun mereka seperti itu ? “ tanyaku
“ Ya, Aku rindu suatu hari mereka akan datang kepada-Ku dan mengatakan bahwa mereka mengasihi-Ku. “
Aku masih terheran-heran.

Siapakah manusia sehingga Tuhan, Sang Pencipta langit dan bumi begitu mengasihinya ?
Bukankah mereka hanyalah debu dan abu ?
Bukankah jika Tuhan mau, Tuhan bisa dengan mudah menghancurkan manusia dan membuat yang lebih baik ?
Aku rasa hal itu tidak sulit untuk Tuhan, bukankah Ia menciptakan langit dan bumi hanya dengan perkataan saja ?
Hal seperti ini sangat sulit untuk diterima, mengapa Tuhan sampai sedemikian dalam mengasihi manusia ?
Aku memberanikan diriku, aku bertanya lagi kepada Tuhan,
“ Tuhan, sungguhkan Engkau mengasihi manusia ? “

Tuhan tersenyum, dan Ia berkata,
“ Sangat, Aku sangat mengasihi manusia. Jika tidak, Aku tidak akan mengutus Anak-Ku Yesus untuk mati bagi mereka. Sekalipun mereka sekarang jauh dari-Ku, Aku sangat rindu mereka kembali kepada-Ku. Karena mereka adalah anak-anak-Ku terkasih. “

Mendengar jawaban Tuhan aku tersenyum.
Aku mengerti kenapa Tuhan tetap mengasihi manusia…., Tuhan memiliki kasih yang tidak bersyarat !

Tiba-tiba terdengar suara dari bumi. Suara yang perlahan dan terdengar sedih, tapi suara itu tetap menarik perhatian Tuhan.

“ Tuhan, aku tahu aku seringkali melukai hatiMu. Aku sering jatuh bangun dalam dosa. Aku kadang merasa benci dan jijik terhadap diriku sendiri, karena dosa-dosa yang aku perbuat. Tapi aku percaya, darah Yesus menebus aku seluruhnya dan sepenuhnya. Aku tahu aku adalah ciptaan baru sekarang. Aku percaya Tuhan mengasihi aku sebagaimana adanya aku. Ampuni aku Tuhan, aku benci dosa-dosaku. Aku ingin hidupku menyenangkanMu, aku mengasihiMu Tuhan. “

Saat doa itu diucapkan, aku melihat senyum di wajah Tuhan berubah menjadi tawa sukacita, Ia sangat bahagia, karena saat itu, ada satu anakNya yang terhilang kembali kepadaNya, dan ia berkata kepada para malaikat,

“ Bersukacita dan bergembiralah, karena anak-Ku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapati kembali. “

Teman, aku tidak tahu dosa apa yang telah engkau perbuat, aku tidak tahu berapa lama engkau tinggal dalam dosa. Tapi satu hal yang aku tahu, Bapa di Surga sangat mengasihimu, dan tangan-Nya terbuka menunggumu pulang.
Kembalilah, jangan biarkan Ia menunggu terlalu lama karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi esok. Yesus mengasihimu !

10 ALASAN UNTUK PERCAYA ALKITAB

1. KEJUJURANNYA

Alkitab sungguh jujur. Alkitab memperlihatkan Yakub, bapak dari "bangsa pilihan," sebagai seorang penipu. Alkitab juga menggambarkan Musa, sang pemberi Hukum
Taurat, sebagai seorang pemimpin yang merasa tidak aman dan keras kepala, yang dalam usaha pertamanya untuk menolong bangsanya sendiri, membunuh seorang
laki-laki dan kemudian lari menyelamatkan diri ke padang gurun. Alkitab menggambar kan Daud bukan hanya sebagai raja yang paling dikasihi, panglima perang, dan pemimpin rohani, tetapi juga sebagai orang yang mengambil isteri orang lain dan kemudian, untuk menutupi dosanya, bersekongkol untuk membunuh sang suami. Pada satu sisi, Kitab Suci pernah menilai bahwa umat Tuhan, bangsa Israel, begitu buruk sehingga Sodom dan Gomora tampak baik bila dibandingkan dengan mereka. {#/TB Yeh 16:46-52} Alkitab memperlihatkan bahwa sifat alamiah manusia memusuhi Tuhan. Alkitab
memprediksikan masa depan yang penuh dengan masalah.

Alkitab mengajarkan bahwa jalan ke Surga sempit dan jalan ke Neraka lebar. Jelaslah, Kitab Suci ini tidak ditulis untuk mereka yang hanya menginginkan jawaban sederhana atau pandangan terhadap agama dan manusia yang ringan dan serba optimis.

2. KETAHANANNYA

Ketika negara Israel yang modern muncul kembali setelah ribuan tahun orang Israel tercerai-berai, seorang gembala Beduin menemukan satu dari harta karun arkeologis yang paling penting di zaman ini. Dalam sebuah gua di tepi Barat Daya Laut Mati, di dalam sebuah buli-buli yang pecah ditemukan dokumen-dokumen yang telah disembunyikan selama dua ribu tahun.
Temuan-temuan tambahan menghasilkan salinan-salinan naskah yang umurnya seribu tahun lebih tua dari salinan-salinan tertua yang diketemukan sebelumnya.
Satu dari yang paling penting adalah salinan kitab Yesaya. Isinya ternyata sama dengan kitab Yesaya yang ada di Alkitab kita. Gulungan-gulungan naskah Laut Mati itu muncul dari debu bagaikan jabatan tangan yang bersifat simbolik untuk mengucapkan selamat datang kepada bangsa Israel yang baru kembali ke tanah airnya. Gulungan-gulungan itu menyingkirkan pendapat dari sebagian orang yang mengatakan bahwa Alkitab yang asli sudah hilang ditelan waktu dan sudah rusak.

3. PERNYATAANNYA MENGENAI DIRINYA SENDIRI

Apa yang dikatakan Alkitab tentang dirinya sendiri adalah hal yang penting untuk diketahui. Jika para penulis Kitab Suci sendiri tidak pernah mengklaim bahwa mereka berbicara bagi Tuhan, tentunya kita berbuat lancang jika kita membuat klaim itu bagi
mereka. Mungkin kita juga akan menghadapi persoalan lain. Kita mungkin akan menghadapi sejumlah misteri yang tidak terpecahkan, yang terkandung di dalam
tulisan yang bersifat historis dan etis. Dan kita tidak akan mempunyai sebuah buku yang telah mengilhami munculnya sinagoga dan gereja yang tidak terhitung jumlahnya di seluruh dunia. Suatu Alkitab yang tidak mengklaim bahwa ia berbicara atas nama Tuhan tentunya tidak akan menjadi fondasi bagi iman ratusan juta orang Yahudi dan Kristen (#/TB 2Pe 1:16-21). Namun, dengan didukung oleh bukti dan argumentasi yang cukup, para penulis Alkitab telah mengklaim bahwa mereka diilhami oleh Tuhan. Berhubung jutaan orang telah mempertaruhkan kehidupan mereka saat ini dan saat
kekekalan pada klaim-klaim itu, Alkitab bukanlah buku yang baik jika para penulisnya berbohong secara konsisten tentang sumber informasi mereka.

4. MUKJIZATNYA

Peristiwa keluarnya Israel dari Mesir memberikan dasar historis untuk mempercayai bahwa Tuhan telah menyatakan Diri-Nya sendiri kepada Israel. Seandainya Laut Merah tidak terbelah sebagaimana yang diceritakan Musa, Perjanjian Lama kehilangan otoritasnya untuk berbicara atas nama Tuhan. Demikian pula Perjanjian Baru juga bergantung pada mukjizat. Seandainya Yesus secara badani tidak bangkit dari kematian, Rasul Paulus mengatakan bahwa iman Kristen didirikan di atas kebohongan. (#/TB 1Ko 15:14-17) Untuk memperlihatkan kredibilitasnya, Perjanjian Baru menyebut kan saksi-saksinya, dan ini dilakukannya di dalam kerangka-waktu yang memungkinkan klaim-klaim itu diuji kebenarannya. (#/TB 1Ko 15:1-8) Banyak dari para saksi itu akhirnya mati sebagai martir, bukan untuk membela keyakinan moral atau rohani yang abstrak tetapi untuk klaim mereka bahwa Yesus telah bangkit dari kematian. Memang mati sebagai martir bukan hal aneh, namun tetaplah penting untuk menyadari apa yang menyebabkan mereka rela kehilangan nyawanya. Banyak orang rela mati untuk sesuatu yang mereka percaya sebagai kebenaran. Dan tidak ada yang rela mati untuk sesuatu yang mereka tahu sebagai kebohongan.

5. KESATUANNYA

Empat puluh pengarang yang berbeda menulis 66 kitab dalam Alkitab selama lebih dari 1.600 tahun. Empat ratus tahun yang hening memisahkan 39 kitab Perjanjian Lama dari 27 kitab Perjanjian Baru. Namun demikian, dari Kejadian sampai Wahyu, semua kitab menceritakan satu cerita yang utuh. Bersama-sama mereka memberikan jawaban yang konsisten terhadap pertanyaan-pertanya an terpenting yang dapat kita tanyakan: Mengapa kita di sini? Bagaimana kita dapat mengatasi rasa takut?

Bagaimana kita dapat berhasil? Bagaimana kita bisa bangkit dari keadaan kita yang buruk dan tetap berpengharapan? Bagaimana kita dapat berdamai dengan Pencipta kita? Jawaban-jawaban Alkitab yang konsisten terhadap pertanyaan-pertanya an ini memper lihatkan bahwa Kitab Suci bukanlah banyak buku melainkan satu buku.

6. KEAKURATANNYA DARI SEGI SEJARAH DAN GEOGRAFI

Selama berabad-abad banyak orang meragukan keakuratan Alkitab dari segi sejarah dan geografi. Namun para arkeolog modern berulang-ulang telah menggali dan
menemukan bukti mengenai orang-orang, tempat-tempat, dan kebudayaan-kebudaya an yang digambarkan dalam Kitab Suci. Dari waktu ke waktu, deskripsi dalam Alkitab
telah dibuktikan sebagai catatan yang lebih dapat diandalkan daripada spekulasi para ahli. Turis masa kini yang mengunjungi musium dan tempat-tempat yang dilukiskan di Alkitab mau tak mau sangat terkesan dengan latarbelakang geografis dan historis dari teks Alkitab yang ternyata riil.

7. REKOMENDASI DARI KRISTUS

Banyak orang telah mengatakan hal yang baik mengenai Alkitab, tetapi tidak ada yang memberi rekomendasi sekuat yang diberikan Yesus dari Nazaret. Ia merekomendasikan Alkitab bukan hanya dengan ucapan-Nya tetapi juga dengan kehidupan-Nya. Pada saat-saat pencobaan-Nya, pengajaran di hadapan orang banyak, dan penderitaan- Nya, Yesus dengan jelas memperlihatkan bahwa Ia mempercayai Kitab Suci Perjanjian Lama lebih dari sekadar tradisi nasional.

(#/TB Mat 4:1-11; 5:17-19) Yesus percaya bahwa Alkitab adalah buku tentang Diri-Nya sendiri. Kepada orang-orang senegeri-Nya Ia berkata, "Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu." (#/TB Yoh 5:39-40)

8. KEAKURATAN RAMALANNYA

Dari zaman Musa, Alkitab telah meramalkan peristiwa-peristiwa yang tak seorang pun ingin mempercayainya. Sebelum Israel masuk ke Tanah Perjanjian, Musa meramalkan bahwa Israel akan tidak setia, bahwa Israel akan kehilangan tanah yang Tuhan berikan kepadanya, dan bahwa Israel akan tercerai-berai ke seluruh dunia, dikumpulkan kembali, dan kemudian dibangun kembali (#/TB Ula 28-31). Pusat dari ramalan Perjanjian Lama adalah janji tentang Mesias yang akan menyelamatkan umat Tuhan dari
dosa-dosa mereka dan pada akhirnya membawa penghakiman dan kedamaian bagi seluruh dunia.

9. KEBERLANGSUNGANNYA

Kitab-kitab Musa ditulis 500 tahun sebelum kitab-kitab Hindu yang paling awal. Musa menulis kitab Kejadian 2.000 tahun sebelum Muhammad menulis Quran. Selama
masa yang panjang itu, tak ada buku yang dikasihi atau dibenci seperti Alkitab. Tak ada buku yang secara konsisten telah dibeli, dipelajari, dan dikutip seperti Alkitab. Sementara jutaan judul-judul lain muncul dan tenggelam, Alkitab tetap merupakan buku
yang menjadi ukuran bagi buku-buku lain. Sekalipun sering diabaikan oleh orang yang merasa tak nyaman dengan ajaran-ajarannya, Alkitab tetap merupakan buku utama dari peradaban Barat.

10. KUASANYA UNTUK MENGUBAH HIDUP MANUSIA

Orang yang tidak percaya sering menunjuk kepada mereka yang mengatakan bahwa mereka percaya Alkitab tetapi hidupnya tidak berubah. Tetapi sejarah juga ditandai
oleh mereka yang kehidupannya menjadi lebih baik oleh karena buku ini. Sepuluh Perintah Tuhan telah menjadi sumber pengarahan moral bagi banyak orang yang tak
terhitung jumlahnya. Mazmur-mazmur Daud telah memberikan kekuatan pada waktu kesulitan dan kehilangan. Khotbah Yesus di Bukit telah menjadi obat bagi jutaan orang untuk mengatasi kesombongan dan sikap legalisme. Uraian Paulus mengenai Kasih di #/TB 1Ko 13 telah banyak melunakkan hati yang sedang marah.
Perubahan hidup dari orang-orang seperti Rasul Paulus, Agustinus, Martin Luther, John Newton, Leo Tolstoy, dan C.S. Lewis menunjukkan perubahan yang dapat dilakukan Alkitab. Bahkan satu bangsa atau suku seperti Celtic di Irlandia, Viking yang liar di Norwegia, atau Indian Auka di Equador telah diubah oleh Firman Tuhan dan kehidupan serta karya Yesus Kristus yang tak terbandingkan.

ANDA TIDAK SENDIRIAN jika Anda masih meragukan Alkitab. Alkitab, sama seperti dunia di sekitar kita, memang mengandung unsur-unsur misteri. Namun demikian,
jika Alkitab benar-benar seperti yang dikatakannya, Anda tidak perlu memilah-milah sendiri bukti-bukti yang ada. Yesus justru menjanjikan pertolongan ilahi bagi mereka yang ingin mengenal kebenaran tentang diri-Nya dan ajaran-Nya. Sebagai tokoh utama dari Perjanjian Baru, Yesus berkata, "Barangsiapa mau melakukan kehendak Tuhan, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Tuhan, entah aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri." (#/TB Yoh 7:17)

Satu kunci penting untuk mengerti Alkitab adalah bahwa Alkitab tidak pernah bermaksud untuk menarik kita kepada dirinya sendiri. Setiap prinsip di dalam
Alkitab memperlihatkan kebutuhan kita akan pengampunan yang disediakan Kristus bagi kita. Alkitab memperlihatkan mengapa kita perlu membiarkan Roh Kudus hidup melalui kita. Untuk hubungan yang seperti inilah Alkitab diberikan kepada kita.

e premte

Hee Ah Lee, pianis muda bertangan 4


Membesarkan putri yang dikaruniai empat jari, bukan hal mudah bagi Woo Kap Sun (50) namun, ketabahan Dan kesabarannya, kini membuahkan hasil. Putrinya, Hee Ah Lee (21), tumbuh menjadi pianis kondang di Korea, berikut penuturan Woo pada NOVA melalui seorang penterjemah.

Suara lengkingan tembang My Way milik Frank Sinatra bergema di lounge sebuah hotel berbintang di Jakarta, suara itu diikuti dentingan piano yang dimainkan Hee Ah Lee. Jari-jari pianis berusia 21 tahun tersebut dengan lincah menekan tuts piano. Hebatnya, Hee Ah, sapaan akrabnya, melakukannya hanya dengan keempat jarinya!

Berbagai nomor dari pianis kondang seperti Chopin, Bethoven, Dan Mozart telah dikuasainya. Pianis yang telah diangkat sebagai warga kehormatan Korea ini telah mengeluarkan satu album bertitel " Hee Ah A Pianist with Four Finger "

Dia juga pernah pentas bersama pianis kondang Richard Clayderman di Gedung Putih, Washington. Sabtu [31/3], Hee Ah menggelar konser di Jakarta dengan tema Sharing the Strength of Love, yang merupakan rangkaian turnya keliling Asia.

Memiliki seorang anak adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupku, Hari itu, 9 Juli 1985 di Seoul (Korea), aku melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik. Cantik bagiku tetapi tidak bagi keluargaku, bayiku terlahir cacat! Dia hanya mempunyai empat jari tangan yang dalam istilah ke-dokteran disebut lobster claw syndrome Dan kedua kakinya hanya sebatas lutut. Tak hanya itu, dia juga mengalami keterbelakangan mental!

Saat masih dalam kandungan, aku sudah tahu anakku akan terlahir cacat, mungkin ini disebabkan selama mengandung aku banyak minum obat. Saat itu, keluarga besar melarang aku melahirkan anak itu. Aku tidak bisa, bagaimanapun juga, ini anakku, darah dagingku sendiri Dan tidak mungkin aku gugurkan.

Aku pun melahirkan anak ini tanpa adanya dukungan dari keluarga. Saat anak ini lahir, keluarga menganggapnya suatu aib Dan memintaku agar menyerahkan anak itu ke panti asuhan tetapi aku tetap mempertahankan bayi ini.

Aku menamakan buah hatiku Hee Ah Lee. Hee berarti sukacita Dan Ah adalah tunas pohon yang terus tumbuh sedangkan Lee merupakan nama keluarga. Jadi, harapanku, Hee Ah Lee berarti sukacita yang terus tumbuh seperti tunas pohon.

DIDIDIK LIMA GURU.

Saat umur Hee Ah menginjak tujuh tahun, tangannya masih belum bisa berfungsi. Memegang pensil pun tak bisa. Aku menggunakan piano kecil kami di rumah untuk melatih tangan Hee Ah. Tidak mudah mengajarinya main piano, kaki Hee Ah tak bisa menginjak pedal piano. Karena itu, pedal piano harus ditinggikan agar bisa diinjak. Apalagi, bermain piano, kan, tidak hanya asal main. Ada nada-nada yang harus "dihitung-hitung" padahal, Hee Ah tak bisa berhitung karena menderita keterbelakangan mental.

Aku membantu Hee Ah memindah-mindahkan tangannya Dan memberi tahu perpindahan nada. Aku perlihatkan juga partiturnya. Saya perkenalkan nada-nada... ...do.... ...re.... ...MI.... ..

Hee Ah juga didampingi guru. Jou Mi Kyung merupakan guru pertamanya. Dialah guru yang paling berkesan bagi aku Dan Hee Ah. Guru inilah yang mengajari Hee Ah dasar-dasar bermain piano. Jou juga memperlakukan Hee Ah sebagai layaknya orang yang bermain dengan 10 jari. Tak hanya itu, Jou juga memberi sebuah grand piano pada Hee Ah. Aku Dan Hee Ah tak bisa melupakan guru yang satu ini.

Guru kedua Hee Ah bernama Kim Kyung Ok. Kim yang seorang dosen di sebuah universitas yang mengajari nada-nada. Lalu, Han Je Hi merupakan guru ketiga Hee Ah.

Dari Han, Hee Ah belajar bagaimana bermain piano dengan perasaan Dan pikiran. Bermain piano bukan hanya berarti sentuhan jari saja melainkan juga harus dengan perasaan bagi orang yang mengerti permainan piano, lagu yang dimainkan dengan indah jika tidak dimainkan dengan perasaan, akan terdengar tidak indah.

Guru keempat Hee Ah adalah Lee Sin Hyang. Saat belajar bersama Lee, Hee Ah sudah dikenal masyarakat. Lewat Lee, Hee Ah belajar bernyanyi. (Saat manggung, Hee Ah kadang tak hanya bermain piano melainkan juga bernyanyi Dan tak jarang, dia duet dengan artis lain.)

Guru kelimanya bernama Om Gi Hwan. Dia adalah seorang pencipta lagu Dan hingga kini menjadi guru Hee. Ya, Hee Ah sekarang juga belajar bikin lagu. Berkat kelima gurunya itulah Hee Ah bisa menjadi seperti sekarang.

SEMPAT NGAMBEK MAIN PIANO.

Kehidupan Woo tak mudah. Selain mengurus Hee Ah, dia juga harus merawat suaminya yang veteran tentara Korea. Sebagian tubuh suaminya lumpuh karena terluka saat bertugas. Sejak berhenti dari dunia militer, suaminya didera penyakit yang mengharuskannya mengonsumsi berbagai obat-obatan penghilang rasa sakit.

Aku bekerja sebagai perawat di rumah sakit tempat aku melahirkan Hee Ah. Disiang Hari, aku merawat Hee Ah Dan suami. Malamnya, aku berangkat bersama-sama Hee Ah ke rumah sakit. Saat aku bekerja, Hee Ah main piano disampingku. Kebetulan, Ada piano di rumah sakit itu. Hal ini berlangsung selama 10 tahun. Penghasilanku memang pas-pasan. Gajiku habis untuk beli obat buat suami Dan bayar sopir. Sopir ini untuk mengajari Papa Hee Ah menyetir.

Papa Hee Ah memang ingin bisa menyetir agar bisa mengajari teman-temannya yang cacat seperti dirinya. Ya, meski papa Hee Ah setengah lumpuh, dia tetap berusaha beraktivitas seperti orang kebanyakan. Papa Hee Ah pintar berenang Dan main tenis meja. Dia bahkan pernah dapat piagam penghargaan. Hee Ah pun kadang ikut papanya main tenis meja.

Belum selesai satu cobaan, cobaan lain datang. Aku ingat masa-masa dimana keluarga kami terkena sakit parah. Saat itu, Hee Ah berumur 14 tahun. Lutut Hee Ah luka dan terserang penyakit. Luka itu disebabkan Hee Ah terlalu sering berjalan dengan lutut. Maklum, Hee Ah yang tak punya kaki harus berjalan menggunakan lututnya. Hee ah masuk rumah sakit. Dia harus dioperasi.

Saat Hee Ah sedang sakit, papanya juga sakit parah. Aku pun tak luput dari penyakit. Aku terkena kanker payudara. Mungkin ini akibat kecapekan Dan stres tiada henti. Parahnya, Hee Ah mogok tak mau main piano. Aku sedih sekali.

Namun, aku sadar, Hee Ah sedang dalam masa puber. Mungkin dia sedang banyak pikiran. Hee Ah pun harus sampai masuk rumah sakit jiwa. Tetapi apa kata para dokter? Mereka bilang, satu-satunya solusi adalah Hee Ah harus tetap main piano. Akhirnya, saya bertekad untuk mengajari Hee Ah main piano dari awal lagi.

Aku berusaha mengembalikan rasa percaya diri Hee Ah. Aku berkata, "Kalau kamu berhenti dari sekarang, tidak ada orang yang akan memandang kamu. Kamu pun tidak akan percaya diri. Tuhan akan membantu dan berada disamping kamu. Karena kekurangan jari, kamu mungkin tidak seperti orang kebanyakan. Tetapi karena kamu punya kekurangan, Tuhan pun pasti akan lebih memberi."

Sambil bercanda, aku juga katakan padanya agar lebih fokus main piano "Jangan lihat-lihat cowok. Setelah kamu benar-benar sukses, cowok mana pun pasti akan mengejarmu."

Ada satu hal lagi yang mengetuk hati Hee Ah. Saat itu, di Korea terbit buku tentang Hee Ah untuk anak-anak. Setelah buku itu terbit, banyak anak yang mengirim surat pada Hee Ah. Aku dan Hee Ah senang membaca tulisan anak-anak itu. Surat dari anak-anak itu menggugah semangatnya. Hee Ah mulai main piano lagi. (Kini jika sedang sekolah, Hee Ah berlatih minimal 6 jam sehari. Jika sedang libur, dia berlatih minimal 13 jam sehari.)

TAK TAKUT "TINGGALKAN" HEE AH.

Saat karier Hee Ah mulai menanjak, kesedihan kembali melanda keluarga kami.

Papa Hee Ah menghadap Yang Kuasa. Demi mengurus semua keperluan Hee Ah, aku terpaksa berhenti dari pekerjaan. Aku akan selalu bertekad membuat Hee Ah bahagia.

Melihat Hee Ah seperti sekarang ini rasanya tak terucapkan dengan kata-kata. Aku benar-benar merasa bahagia dan bangga punya anak seperti Hee Ah. Aku lebih senang lagi karena dia bisa jadi contoh bagi anak-anak yang punya cacat fisik. Hee Ah ibarat biji yang menanam untuk orang lain supaya bisa mendidik orang seperti dia.

Jika nanti saya sudah tidak ada, saya yakin pasti ada orang yang lebih sayang padanya. Kalau bisa, sebelum saya meninggal, Hee Ah telah menemukan pasangan yang benar-benar bisa melindungi dan mencintainya setulus hati agar dia bisa hidup bahagia sebagai pengganti seorang Mama.

Rasa bangga dan bahagia tampak jelas di raut wajah Woo. Bagaimana tidak, berkat didikannya, Hee Ah bisa dengan mudah memegang sendok dan sumpit. Kini, Woo yang telah sembuh dari kanker payudara senantiasa setia menemani sang putri tur keliling dunia. He Ah memang telah membuktikan dirinya bisa berprestasi berkat ketekunannya. Ya, seperti lirik My Way yang dilantunkannya siang itu: I faced it all and I stood tall and I did it my way......... .

Pesan RB:

Sungguh luar biasa cobaan yang dihadapi seorang Ibu yang bernama Woo Kap Sun dan melalui ber-bagai macam penderitaan yang dialaminya akhirnya dia keluar sebagai pemenang, berhasil melalui cobaan yang Tuhan izinkan terjadi dalam kehidupannya!

Seorang Ibu yang tidak mau menggugurkan kandungannya karena takut akan Tuhan, mempunyai komitmen u/ membesarkan sorang anak yg cacat, terkebelakang secara mental, merawat seorang suami yg cacat akibat perang dan lagi dia sendiri menderita kanker payudara.

Hanya karena Kasih Tuhan Yesus maka Ibu Woo Kap Sun bisa dan mampu menghadapai semua cobaan itu dan bukan sebaliknya lari dari kenyataan hidup.

Pesan yg saya dapat dari cerita diatas adalah betapa besar Iman dan pengharapan dari Ibu Woo yang percaya akan janji2 Tuhan dalam hidupnya, bahwa Yesus adalah Tuhan yg hidup yang tidak akan pernah mengingkari atas setiap janji2 Nya!

Demikianlah juga seharusnya kita bersikap, adakah engkau mempercayai akan janji2 Tuhan dalam hidupmu seperti Ibu Woo diatas disaat ber-bagai2 macam cobaan datang silih berganti dalam hidupmu? hanya anda sendiri yang bisa menjawabnya. .....Tuhan Yesus memberkati.

Firman Tuhan = kehidupan yang kekal

Shalom,
Dalam realitas hidup ke-Kristen-an, kita banyak menemukan beberapa anak-anak Tuhan yang menempatkan tradisi setara dengan firman Tuhan. Selain itu ada juga beberapa anak-anak Tuhan yang memang menempatkan firman Tuhan di atas segala-galanya.
Melihat dua pengajaran di atas, tentu menimbulkan pertanyaan dalam hati kita, manakah diantara keduanya yang memang benar di mata Tuhan? Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, maka saya mengajak saudara-saudari untuk merenungkan makna perkataan Tuhan Yesus di Yohanes 8:51.

Yohanes 8:51
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. "

John 8:51 NASB
"51Truly, truly, I say to you, if anyone keeps My word he will never see death."

John 8:51 KJV
"51Verily, verily, I say unto you, If a man keep my saying, he shall never see death."

Perkataan "Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya" sebenarnya menunjukkan bahwa firman Tuhan adalah suatu hal yang paling utama. Dengan mempraktekkan firman Tuhan maka kita tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Firman Tuhan membawa kehidupan yang kekal bagi mereka yang mempraktekkannya.

Mengapa? Karena Yohanes 8:31-32.
"Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Jika kita tetap tinggal dalam firman Tuhan, maka kita status kita adalah murid Yesus atau dengan kata lain adalah Kristen ( pengikut Kristus ). Sebagai pengikut Kristus, semua firman Tuhan dapat kita ketahui dari Alkitab. Kita tinggal membuka, membaca dan menjadi pelaku-pelaku firman.
Jadi, bagaimana dengan kita? Masihkah kita menjadi murid yang setengah-setengah mempraktekkan firman Tuhan? Masihkah kita mengatakan firman Tuhan setara dengan tradisi?


From Andre Wibowo

e martë

10 ALASAN UNTUK MEMPERCAYAI KRISTUS LEBIH DARI PADA AGAMA

1. KRISTUS ADALAH SESEORANG UNTUK DIKENAL DAN DIPERCAYAI

Kristus lebih dari sekedar suatu sistem, tradisi, atau kepercayaan. Dia adalah satu Pribadi yang mengetahui kebutuhan-kebutuhan kita, merasakan penderitaan kita, dan bersimpati dengan kelemahan kita. Bila kita percaya kepadaNya, Dia mengampuni dosa kita, menjadi perantara bagi kita, dan membawa kita kepada BapaNya.
Dia menangis untuk kita, mati untuk kita, dan bangkit dari kematian untuk membuktikan bahwa Dia adalah sesuai dengan apa yang Dia klaim tentang DiriNya.
Dengan menaklukkan kematian, Dia menunjukkan bahwa Ia mampu menyelamatkan kita dari dosa-dosa, hidup melalui diri kita dalam dunia ini, dan kemudian dengan aman
membawa kita ke surga. Ia memberi diriNya sebagai suatu anugerah bagi siapa saja yang mau percaya kepadaNya. (#/TB Yoh 20:24-31)

2. AGAMA ADALAH SESUATU UNTUK DIPERCAYAI DAN DILAKUKAN

Agama adalah mempercayai Tuhan, menghadiri kebaktian-kebaktian , mengikuti katekisasi, dibaptis, dan menerima Perjamuan Kudus. Agama adalah tradisi, ritual, upacara, dan mempelajari perbedaan antara benar dan salah. Agama adalah membaca dan menghafal Kitab Suci, memanjatkan doa-doa, memberi kepada orang miskin, dan merayakan hari-hari besar agamawi. Agama adalah menyanyi dalam paduan suara, menolong orang miskin, dan memperbaiki kesalahan-kesalahan masa lalu. Agama adalah sesuatu yang dipraktekkan oleh orang-orang Farisi, para pemimpin rohani yang cinta Kitab Suci, konservatif, separatis, dan yang cukup membenci Kristus sehingga mereka menuntut kematianNya.

Mereka membenci-Nya bukan hanya karena Ia melanggar tradisi mereka demi menolong orang banyak, (#/TB Mat 15:1-9) tetapi karena melalui agama mereka Ia melihat ke dalam hati mereka.

3. AGAMA TIDAK MENGUBAH HATI

Yesus mengibaratkan orang-orang Farisi yang religius seperti sekelompok pencuci piring yang membersihkan bagian luar sebuah cawan namun membiarkan bagian dalam
tetap kotor. Ia berkata, "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan.
Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?".

(#/TB Luk 11:39-40) Yesus tahu bahwa seseorang dapat mengubah penampilannya tanpa mengubah tingkah lakunya.

(#/TB Mat 23:1-3) Ia tahu bahwa prestasi dan upacara religius tidak dapat mengubah hati. Ia memberi tahu salah seorang yang paling religius pada zaman-Nya bahwa kecuali seseorang dilahirkan kembali oleh Roh Kudus, ia tidak dapat melihat kerajaan Tuhan.
(#/TB Yoh 3:3) Namun sampai saat ini, banyak orang yang paling religius pun terus melupakan bahwa agama memang dapat merapikan penampilan luar, tetapi hanya
Kristus yang dapat mengubah hati.

4. AGAMA MERUMITKAN YANG SEDERHANA

Yesus berbicara kepada ahli-ahli agama yang sangat mengutamakan hal-hal sepele, "Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Tuhan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan." (#/TB Luk 11:42) Yesus melihat kecenderungan kita untuk membuat aturan-aturan dan berfokus pada tingkah laku yang "benar secara moral," tetapi tidak memperhatikan hal yang lebih besar tentang mengapa kita berusaha menjadi benar. Sementara orang-orang Farisi memiliki banyak pengetahuan berikut kesimpulan-kesimpul an logisnya, mereka lupa bahwa Tuhan tidak peduli seberapa banyak yang kita ketahui sampai Ia tahu seberapa banyak hati kita peduli orang lain. Pertanyaan "mengapa" yang lebih penting inilah yang dipikirkan rasul Paulus ketika ia menulis, "Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. .. dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku,". (#/TB 1Ko 13:1, 3)

5. AGAMA LEBIH MEMENTINGKAN PERSETUJUAN MANUSIA DARI PADA PERKENANAN Tuhan

Yesus menyimpan kritik-Nya yang paling tajam bagi orang-orang religius yang menggunakan reputasi rohani mereka untuk mendapatkan perhatian dan kehormatan.
Terhadap mereka ini Yesus berkata, "Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar,".

(#/TB Luk 11:43) Kemudian, kepada murid-murid- Nya, Ia berbicara tentang orang-orang Farisi, "Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang,". (#/TB Mat 23:5) Yesus melihat dengan jelas ke dalam praktek agama yang menganggap pendapat dan perhatian dari manusia lebih penting dan lebih disukai dari pada perkenanan Tuhan.

6. AGAMA MENJADIKAN KITA ORANG-ORANG MUNAFIK

Yesus berkata, "Celakalah kamu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi! Sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya. "

(#/TB Luk 11:44) Apakah yang kelihatan lebih baik dari pada berpakaian rapi, menghadiri kebaktian-kebaktian , dan melakukan hal-hal yang menandakan bahwa kita adalah orang-orang yang saleh dan takut akan Tuhan? Tetapi berapa banyak ahli agama, pendeta, dan penganut agama yang setia yang sedikit pun tidak menunjukkan penghormatan dan dorongan untuk istri-istri mereka, perhatian bagi anak-anak mereka, dan kasih kepada orang-orang yang berbeda kepercayaan? Yesus mengetahui apa yang seringkali kita lupakan: Apa yang kelihatan baik mungkin memiliki akar yang jahat.

7. AGAMA MENJADIKAN HIDUP LEBIH SULIT LAGI

Karena tidak dapat mengubah hati, agama berusaha mengontrol orang dengan hukum-hukum dan tuntutan-tuntutan yang bahkan tidak dijalankan oleh para ahli agama yang menafsirkan dan menjabarkan aturan-aturan tersebut. Dengan memikirkan "faktor
beban" inilah, Yesus berkata, "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun,".

(#/TB Luk 11:46) Agama sangat baik di dalam menjabarkan standar-standar tingkah laku dan hubungan-hubungan yang benar, tetapi sangat tidak berdaya dalam memberikan pertolongan yang dibutuhkan dan penuh belas-kasihan bagi mereka yang menyadari bahwa mereka belum hidup sesuai dengan tuntutan-tuntutan tersebut.

8. AGAMA MENJADIKAN KITA MUDAH MENIPU DIRI KITA SENDIRI

Secara bergurau sering dikatakan, "Saya mencintai umat manusia. Orang-oranglah yang membuat saya tidak tahan." Orang-orang Farisi bertindak berdasarkan pemikiran yang serupa, tetapi hal itu sungguh tidak lucu. Menurut Yesus, orang-orang Farisi menyombongkan diri mereka di dalam menghormati dan membangun monumen-monumen para nabi. Ironisnya, ketika mereka bertemu dengan seorang nabi yang sesungguhnya, mereka justru mau membunuhnya. Barclay mengatakan, "Satu-satunya nabi yang mereka kagumi adalah nabi yang sudah mati; ketika mereka bertemu seorang nabi yang hidup, mereka berusaha membunuh-Nya. Mereka menghormati para nabi yang sudah mati dengan membangun kuburan dan monumen, tetapi mereka menghina yang masih hidup dengan penganiayaan dan kematian." Inilah yang dimaksud Yesus dalam #/TB Luk 11:47-51 dan #/TB Mat 23:29-32.

Orang-orang Farisi telah menipu diri mereka sendiri. Mereka tidak menganggap diri mereka sebagai pembunuh para nabi. Ahli-ahli agama tidak melihat diri mereka sebagai orang yang menolak Tuhan.

9. AGAMA MENYEMBUNYIKAN KUNCI PENGETAHUAN

Salah satu bahaya terbesar dari agama adalah menjadikan kita berbahaya bukan hanya bagi diri kita sendiri melainkan juga bagi orang lain. Kepada para ahli Alkitab yang sangat religius pada zaman-Nya Yesus berkata, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi, ".

(#/TB Luk 11:52) Ahli-ahli agama mengambil "kunci pengetahuan" dengan
mengalihkan perhatian orang dari Firman Tuhan dan dari ketulusan hati dengan tambahan tradisi-tradisi dan tuntutan-tuntutan yang sepele tetapi yang dianut secara fanatik. Bukannya memimpin orang kepada Tuhan, mereka malah mengubah fokus umatnya kepada diri mereka dan aturan-aturan mereka sendiri. Ahli-ahli agama
demikian adalah orang-orang yang yakin bahwa kepercayaan dan karya agama mereka dapat menggantikan apa yang sesungguhnya hanya dapat dilakukan oleh Kristus.

10. AGAMA MENYESATKAN PARA PENGIKUTNYA

Dalam #/TB Mat 23:15 Yesus berkata, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan
menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat
daripada kamu sendiri." Orang-orang yang bertobat kepada suatu agama berada dalam bahaya ganda. Mereka memiliki antusiasme ganda untuk menjalani cara hidup mereka yang baru, dan dengan semangat besar mereka secara membabi buta membela guru-guru mereka yang juga buta. Mereka mempercayakan diri kepada orang-orang yang telah mengganti kehidupan, pengampunan, dan hubungan dengan Juruselamat yang tak terbatas, dengan suatu sistim aturan dan tradisi. Dalam arti tertentu, agama itu penting, (#/TB Yak 1:26-27) yaitu jika ia mengarahkan kita kepada Kristus yang mati bagi dosa-dosa kita dan yang sekarang memberi diri-Nya untuk hidup melalui mereka yang percaya kepada-Nya. (#/TB Gal 2:20; Tit 3:5)

ANDA TIDAK SENDIRIAN Bila Anda belum meyakini Kristus sebagaimana Dia menyatakan diriNya. Namun ingatlah bahwa Ia menjanjikan pertolongan Tuhan bagi mereka yang bertanya dengan tulus. Ia berkata, "Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Tuhan, entah Aku
berkata-kata dari diriKu sendiri,".

(#/TB Yoh 7:17) Di sini Yesus mengingatkan bahwa kita melihat banyak hal bukan hanya sesuai dengan apa adanya mereka, tetapi sesuai dengan subyektifitas kita.

Jika Anda memang menyadari perlunya beriman kepada Kristus, ingatlah bahwa Alkitab berkata kepada keluarga Tuhan, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Tuhan, itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri,". (#/TB Efe 2:8, 9) Keselamatan yang ditawarkan Kristus bukanlah upah untuk usaha religius kita, tetapi suatu anugerah
bagi mereka yang percaya kepada-Nya.

Tuhan turut bekerja dalam segala hal

Ada seorang pengembara yang sangat ingin melihat pemandangan yang ada di balik suatu gunung yang amat tinggi. Maka disiapkanlah segala peralatannya dan
berangkatlah ia. Karena begitu beratnya medan yang harus dia tempuh, segala perbekalan dan perlengkapannya pun habis. Akan tetapi, karena begitu besar keinginannya untuk melihat pemandangan yang ada di balik gunung itu, ia terus melanjutkan perjalannya.

Sampai suatu ketika, ia menjumpai semak belukar yang sangat lebat dan penuh duri. Tidak ada jalan lain selain ia harus melewati semak belukar itu. Pikir pengembara itu " Wah, jika aku harus melewati semak ini, maka kulitku pasti akan robek dan penuh luka.
Tapi aku harus melanjutkan perjalanan ini. " Maka pengembara itupun mengambil ancang-ancang dan ia menerobos semak itu. Ajaib, pengembara itu tidak mengalami luka goresan sedikitpun. Dengan penuh sukacita, ia kemudian melanjutkan perjalanan dan berkata dalam hati " Betapa hebatnya aku. Semak belukarpun tak mampu menghalangi aku . "

Selama hampir 1 jam lamanya ia berjalan, tampaklah di hadapannya kerikil-kerikil tajam berserakan. Dan tak ada jalan lain selain dia harus melewati jalan itu.
Pikir pengembara itu untuk kedua kalinya " Jika aku melewati kerikil ini, kakiku pasti akan berdarah dan terluka. Tapi aku tetap harus melewatinya. " Maka dengan segenap tekadnya, pengembara itu berjalan.
Ajaib, ia tak mengalami luka tusukkan kerikil itu sedikitpun dan tampak kakinya dalam keadaan baik-baik saja. Sekali lagi ia berkata dalam hati : " Betapa hebatnya aku. Kerikil tajampun tak mampu menghalangi jalanku. "

Pengembara itupun kembali melanjutkan perjalanannya.
Saat hampir sampai di puncak gunung itu, ia kembali menjumpai rintangan. Batu-batu besar dan licin menghalangi jalannya, dan tak ada jalan lain selain dia harus melewati nya. Pikir pengembara itu untuk yang ketiga kalinya : " Jika aku harus mendaki batu-batu ini, aku pasti akan tergelincir dan tangan serta kakiku akan patah. Tapi aku ingin sampai di puncak itu. Aku harus melewatinya. "

Maka pengembara itupun mulai mendaki batu itu dan ia...tergelincir. Aneh, setelah bangkit, pengembara itu tidak merasakan sakit di tubuhnya dan tak ada satupun tulangnya yang patah.
" Betapa hebatnya aku. Batu-batu terjal inipun tidak dapat menghalangi jalanku. "

Maka, iapun melanjutkan perjalanan dan sampailah ia di puncak gunung itu. Betapa sukacitanya ia meihat pemandangan yang sungguh indah dan tak pernah ia melihat yang seindah ini. Akan tetapi, saat pengembara itu membalikkan badannya, tampaklah di hadapannya sosok manusia yang penuh luka sedang duduk memandanginya. Tubuhnya penuh luka goresan dan kakinya penuh luka tusukan dan darah. Ia tak dapat
menggerakkan seluruh tubuhnya karena patah dan remuk tulangnya. Berkatalah pengembara itu dengan penuh iba pada sosok penuh luka itu : " Mengapa tubuhmu penuh luka seperti itu? Apakah karena segala rintangn yang ada tadi? Tidak bisakah engkau sehebat aku karena aku bisa melewatinya tanpa luka sedikitpun? Siapakah
engkau sebenarnya ? "

Jawab sosok penuh luka itu dengan tatapan penuh kasih : " Aku adalah Tuhanmu. Betapa hatiKu tak mampu menolak untuk menyertaimu dalam perjalanan ini,
mengingat betapa inginnya engkau melihat keindahan ini.

Ketahuilah, saat engkau harus melewati semak belukar itu, Aku memelukmu erat supaya tak satupun duri merobek kulitmu.

Saat kau harus melewati kerikil tajam, maka Aku menggendongmu supaya kakimu tidak tertusuk.

Ketika kau memanjat batu licin dan terjatuh, Aku menopangmu dari bawah agar tak satupun tulangmu patah.

Ingatkah engkau kembali padaKU ?" Pengembara itupun terduduk dan menangis tersedu-sedu. Untuk kedua kalinya, Tuhan harus menumpahkan darahNya untuk suatu
kebahagiaan.

Kadang, kita lupa bahwa Tuhan selalu menyertai & melindungi kita. Kita lebih mudah ingat betapa hebatnya diri kita yang mampu melampaui segala rintangan tanpa menyadari bahwa Tuhan bekerja di sana.

Dan sekali lagi, Tuhan harus berkorban untuk keselamatan kita. Maka, seperti Tuhan yang tak mampu menolak untuk menyertai anakNya, dapatkah kita juga tak mampu menolak segala kasihNya dalam perjalanan hidup kita dan membiarkan tanganNya bekerja dalam hidup kita?

e mërkurë

Roh Korah

Bacaan : 2 Timotius 2 : 25



“…., sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran ( 2 Tim 2 : 25 )”

Masalah pemberontakan bukan saja memusingkan para kepala negara di bumi ini, tetapi juga dalam gereja Tuhan. Hanya saja kata “pemberontakan” ini dalam gereja tidaklah terlalu diekspos dan sepertinya memang tidak layak, tetapi pada kenyataannya pemberontakan di gereja bisa jadi lebih parah dan lebih hebat intriknya. Jika demikian, tidak akan ada organisasi gereja yang selalu bermunculan dan gereja-gereja baru “ sorotan mata kita “.
Saya sadar bahwa terlalu sensitif menyebutkan pemberontakan dalam gereja, bagaimana jika diganti dengan kata “ketidaksamaan Visi”. Ya, mungkin istilah ini lebih tepat kita terapkan dalam gereja Tuhan. Tetapi, jika mau jujur pada prinsipnya tidaklah jauh berbeda.
Salah satu kasus “Ketidaksamaan Visi” adalah kasus Korah pada zaman Musa ( Bil 16 : 1-49 ). Korah sendiri adalah anak Yishar ( Kel 6 : 20 ), saudara Amram, ayah dari Musa dan Harun. Berarti hubungan antara Korah dan Musa maupun Harun adalah sepupu. Tetapi api cemburu menyala dalam hati Korah, sebab ia melihat bahwa keluarga Harun mendapatkan hak istimewa sebagai imam besar. Ia bersama Datan dan Abiram ditambah dengan 250 orang israel melakukan pemberontakan. Saya yakin bahwa ajakan Korah untuk memberontak itu tidaklah terang-terangan disebutkan. Mungkin Korah menggunakan kata “Ktidaksamaan Visi” ini untuk membujuk orang-orang yang mau bergabung dengannya. Tetapi Tuhan tidak pernah membiarkan otoritasNya digugat. Ia menghakimi Korah dan keluarganya beserta dengan para pengikutnya.
Tetapi menghadapi mereka yang memiliki roh Korah ini, Paulus menasihatkan supaya para hamba Tuhan menuntun mereka dengan roh lemah lembut. Tuhan membuka pintu anugerah selebar-lebarnya agar mereka menyadari kesalahannya dan bertobat.
Peperangan gereja yang terberat bila harus berhadapan dengan para pemberontak yang menyusup di dalam gedung gereja. Ingat, Tuhan telah menetapkan otoritas yang sah pada para pimpinan. Janganlah menggugat mereka, meskipun tidak selamanya mereka berlaku benar, sebab yang menghakimi adalah hak Tuhan bukan Anda !

e hënë

Dosa Warisan


Manusia adalah ciptaan Tuhan yang mulia dan sekaligus sebagai mahkota dari segala ciptaanNya (Mazmur 8:1 – dst). Sebagai mahkota ciptaan Tuhan, manusia mendapat tugas dan tanggung jawab yang besar, yaitu mengelola alam semesta demi kesejahteraan bersama. Sebagai mahkota ciptaan Tuhan juga, manusia dijadikan menurut citra atau gambar Allah (Kej 1:26-28). Tidak berarti bahwa keberadaan manusia sama dengan seperti Allah. Manusia juga bukan sebagai duplikat atau foto copy dari Allah. Hakekat Allah adalah roh dan tidak terbatas. Hakekat manusia bersifat jasmani dan dibatasi oleh ruang dan waktu.

Manusia dijadikan oleh Allah menurut citra/gambar Allah dalam wujud jasmani dan sekaligus rohani. Alkitab menjelaskan masalah tersebut dalam bentuk kiasan, yaitu ketika Allah berkenan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidupnya (Kejadian 2:7). Demikianlah manusia menjadi makhluk yang hidup seutuhnya seperti yang dikehendaki oleh Allah sendiri. Sebagai citra/gambar Allah bukan berarti manusia memiliki martabat sebagai pribadi. Dia atau manusia bukan hanya sesuatu tetapi seseorang yang dalam hidupnya harus bisa mencerminkan kehendak Allah. Allah penuh kasih setia, adil dan benar. Maka kasih setia, keadilan dan kebenaran Allah juga harus tercermin dalam hidup manusia. Manusia dijadikan oleh Allah sebagi laki-laki dan perempuan (Kejadian 2:18, 23). Artinya, manusia dijadikan dalam persamaan yang sempurna. Di satu pihak, sebagai pribadi manusia di pihak lain dalam keberadaannya sebagai laki-laki dan perempuan. Baik laki-laki dan perempuan, keduanya adalah yang baik di mata Allah dan keduanya juga sudah dipersekutukan dalam ikatan kasih. Manusia juga ditempatkan oleh Tuhan dalam Taman Firdaus atau Taman Eden. Sesuai dengan rencanaNya, manusia dipanggil untuk, ”mengolah bumi dan segala isinya dan sekaligus memenuhi bumi ini” (Kejadian 1:28). Manusia menjadi penguasa di atas bumi yang diciptakan Allah.

Kebaikan dan karya Allah tidak terbatas. Namun manusia meremehkan sekaligus menyalahgunakan kebaikan dan karyaNya. Manusia tidak menghargai kedudukannya yang mulia di antara segala ciptaan Allah. Hanya karena ingin menjadi sama dengan Allah, manusia terbujuk oleh godaan Iblis supaya memberontak melawan Allah dan sekaligus memutuskan hubungannya dengan Allah (Kejadian 3:5-6, 22). Inilah yang disebut dengan dosa.

Kata dosa, dalam bahasa Yunani, hamartano, mempunyai beberapa arti; (1). Meleset, menyimpang dari sasaran, (2). Kehilangan tujuan (lih. Kel 20:20; Amsal 8:36), dan bengkok, keliru, berbuat salah.

Di samping kata hamartano juga ada kata anomia yang artinya (1). Tidak adanya kepercayaan kepada pribadi yang memberi hukum, ketidaktaatan, ketidaksetiaan (lih. Iyoh. 3:3; 4:8), (2). Memberontak terhadap kekuasaan yang syah (bdk. 1Raja. 12:19; 2Raj 8:20). Juga pemberontakan terhadap hukum Tuhan (Yesaya. 1:12; Hos 8:1).

Jadi yang dimaksud dengan pengertian dosa itu bukan hanya soal salah atau benar, juga bukan soal kekhilafan, tetapi menyangkut hubungan dengan Allah yang baik dan yang benar itu. Dalam pemberontakannya terhadap Allah manusia ingin menjadi sama seperti Allah dan sekaligus memutuskan hubungannya dengan Allah.


Jadi yang dimaksud dengan dosa, tidak lain adalah pemberontakan dan pemutusan hubungan dengan Allah dan selanjutnya hidup di jalan yang tidak benar, atau menyimpang dari tujuan yang benar.

Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” (Kejadian 3:4-5). Maka dari itu karena bujukan si ular, Adam dan Hawa akhirnya memakan buah kuldi, buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, yang menjadi larangan dari Tuhan.

Mereka sadar telah membuat kesalahan di hadapan Tuhan dan mereka takut karena mereka tahu mereka telah telanjang.

Tuhan Allah yang marah memberi hukuman pada manusia atas dosa mereka.

Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu. Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.(Kejadian 3:16-19). Hukuman atas dosa itu diteruskan sampai keturunan Adam dan Hawa yaitu kita manusia. Oleh karena itu iman Kristen mengenal adanya dosa warisan, dimana manusia telah berdosa karena pemberontakannya dan kejahatannya di mata Allah, maka dari itu Tuhan Allah mengutus anakNya untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa.

Lalu apa saja sih dosa warisan yang harus kita tanggung?

Dari ayat di atas diterangkan bahwa para perempuan, dia akan merasa kesakitan yang amat banyak waktu melahirkan. Untuk para laki-laki, akan bersusah payah dalam mencari rejeki untuk memberi nafkah keluarganya. Dan karena belenggu dosa, semua manusia pada akhirnya akan mati, dari debu kembali ke debu, menjadi kuasa kerajaan maut.

e shtunë

Tali Kendali

Bacaan: Mazmur 55:1-8

Nats : Mazmur 55:23b



“Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah”


Akhir-akhir ini, kita sering diperhadapkan pada ancaman bahaya yang akan menghancurkan hidup. Bukan saja ancaman bahaya karena kejahatan orang lain, tetapi juga bencana alam, sakit penyakit, kecelakaan lalu lintas, perekonomian yang sulit, ketidakadilan, pelecehan dan banyak lagi yang lain. Kebanyakan terjadi karena tidak ada kontrol yang baik. Ada seorang ibu rumah tangga, oleh karena permasalahan keluarga yang begitu erat dan menekan, akhirnya membunuh empat orang anaknya dengan racun kemudian bunuuh diri. Seorang kakek korban lumpur Lapindo menjadi “seperti orang gila”, perilakunya aneh, karena merasa masa depannya hancur.

Pemazmur mengingatkan kita akan ancaman bahaya yang jenisnya ada seribu satu macam; kapanpun, dimanapun dan bagi siapapun tanpa terkecuali bisa dihancurkannya. Bagi Pemazmur, hal ini bukan hanya teori karena ia telah mengalaminya sendiri. Ada kalanya muncul dalam ungkapan Pemazmur bahwa Allah seperti membiarkan ancaman dan bahaya itu siap merenggut hiudp, tetapi sering pula terbukti bahwa Allah masih memberikan pertolonganNya. Pengalaman seperti inilah yang akhirnya menumbuhkan sebuah keyakinan dan kesaksian bagi Pemazmur bahwa “Allah tidak membiarkan orang benar itu goyah”. Dalam masa hidup berikutnya, keyakinan dan kesaksiannya yang seperti itulah yang menjadi kendali, sehingga dia tetap kokoh dalam menjalani hidupnya.

Ancaman bisa terjadi kapan dan dimanapun dalam hidup kita. Adakah anda memiliki dan memegang erat tali kendali itu? Yaitu Allah yang dalam sejarah telah memberi pertolongan dan melepaskan kita dari bahaya yang sedang menggerogoti kita. Jangan sampai kita kecele dengan menggunakan kendali pada kekayaan, jabatan yang tinggi, kepandaian yang sering terbukti justru membawa musibah. Tetapi tali kendali Allah begitu kuat, kokoh dan menjadikan kita pun kokoh dan menjadikan kita pun kokoh dalam menghadapi bahaya. Amin!

Doa Untuk Anda

Apakah Anda Ingin mendapat kiriman text Doa-Satu-Menit setiap hari ? Kirim Email Kosong ke : doa-satu-menit-subscribe@yahoo.com
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)

Jika Kamu di Surabaya, Stay Tuned at

  • Bahtera Yuda at 96.4 MHz
  • Bethany FM at 93.8 MHz
  • Nafiri FM at 107.10 MHz

Firman Tuhan Untuk Anda

"Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (Yohanes 6:51)




Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. (Yohanes 10:14-15)




“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)




Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya" (Yohanes 11:25-26)




Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yohanes 15:16)




“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakan lah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:6-7)




-----000000------00000------00000---------