Masih belum menemukan apa yang Anda cari? Masukkan kata kunci pencarian Anda untuk mencari artikel yang ada di Blog ini:

e enjte

Kebebasan Di Tangan Allah

Bacaan : Mazmur 49:6-16

Nats : Mazmur 49:8



“Tidak seorangpun dapat membebaskan dirinya atau

memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya.”

Introitus : I Korintus 7:35

Pada dasarnya setiap orang mendambakan sebuah kebebasan, terlepas dari kungkungan pihak luar. Dalam sejarah umat manusia ada begitu banyak upaya perjuangan agar manusia mendapatkan kebebasan dan menikmati hidup tanpa banyak tekanan. Misalnya cita-cita sebagai bangsa yang bebas dari pihak asing, para pendahulu kita telah banyak mencucurkan darah dan air mata untuk meraih kebebasannya sebagai bangsa yang merdeka. Tetapi setelah itu semua tercapai bukan berarti manusia Indonesia kemudian berhenti mencari dan menemukan kebebasannya. Mereka tetap berupaya agar menjadi manusia yang bebas seutuhnya dalam arti: bebas mengamalkan hak dan kewajibannya, bebas dari berbagai bentuk ancaman seperti teror dan gangguan keamanan yang lain, bebas dari berbagai kesulitan ekonomi, bebas menyampaikan aspirasi, dan sebagainya. Kenyataan ini menunjukkan kepada kita bahwa perihal kebebasan memiliki nilai tinggi dalam hidup manusia. Bisa juga dikatakan bahwa di dalam kebebasan itulah nampak sebuah kemuliaan manusia. Jika orang tidak memiliki kebebasan maka orang itu menjadi orang yang tidak bernilai, terlecehkan dan tidak berarti. Oleh sebab itu demi sebuah kebebasan banyak orang rela mengorbankan dirinya. Bahkan mereka merasa bangga meski harus kehilangan nyawanya demi sebuah kebebasan. Ini nampak dalam panggung sejarah bangsa seperti Martin Luther King Jr; para mahasiswa dalam gerakan reformasi; Mahatma Gandhi, dll.

Jikalau pada saat ini kita bersama-sama kita telah melewati minggu paskah, sebenarnya kita telah melewati kembali peristiwa besar dalam hidup orang percaya tentang karya pembebasan yang dilakukan Allah bagi manusia melalui karya Tuhan Yesus Kristus. Kita diajak untuk melihat kembali dan memandang ke depan dalam hidup kita, akan betapa besarnya makna Paskah bagi kehidupan kita. Karya penyelamatan manusia dalam diri Yesus Kristus bertujuan untuk meletakkan kembali manusia dalam citranya yang bebas. Di dalam Alkitab dikatakan bahwa manusia sebenarnya adalah ciptaan yang bebas. Ketika Tuhan menciptakan alam semesta, Tuhan bersabda, ”Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas .....(Kej. 2:16). Namun dalam langkah selanjutnya, manusia ternyata melanggar kebebasannya. Bahwa hak yang bebas yang dilakukan manusia telah melawan kehendak Allah. Sehingga manusia berada dalam kuasa dosa. Kemuliaan Allah yang ada dalam hidup manusia lenyap, tergantikan oleh kemuliaan dosa. St. Agustinus mengatakan : ”posse non peccare, non posse non peccare” artinya tidak mungkin manusia itu tidak melakukan dosa. Segala kemungkinan manusia adalah ia melakukan dosa. Pasti manusia itu berdosa. Dengan ini betapa kelam kehidupan manusia karena kuasa dosa yang telah menutup tanpa lobang sedikitpun dalam hidup manusia.

Peristiwa Paskah juga menyadarkan kepada kita bahwa dosa adalah musuh terbesar dalam sejarah hidup manusia yang tidak mampu dilawan oleh siapapun, termasuk oleh diri manusia itu sendiri. Yang mampu melawannya adalah Allah sendiri. Manusia hanya bisa bergantung kepada Allah sebagai satu-satunya sang pembebas. Tidak ada seorangpun dapat membebaskan dirinya dari kuasa dosa, manusia tidak bisa menjadi pembebas bagi manusia lainnya, seperti orang buta yang menuntun orang buta. Yang mampu menebus agar manusia mendapatkan nyawanya kembali adalah Allah. Disebutkan bahwa terlalu mahal pembebasan nyawa manusia untuk bebas dari dosa (ayat 10). Namun harga yang mahal itu telah dibayar lunas oleh Yesus (1 Kor. 7:23). Maka darah Yesus adalah darah yang mahal untuk menebus kita. Makna darah disini adalah pengorbananNya di atas kayu salib, yang didahului dengan penderitaanNya yang luar biasa. Akan hal ini, menjadikan manusia tidak punya kekuatan apa-apa. Karena penderitaan kita telah dibayar oleh Yesus, menjadikan kia sebagai orang yang berhutang kepada Tuhan.

Paskah berarti pengembalian manusia pada citranya sebagai manusia yang bebas. Di situlah letak kemuliaan manusia, yakni pada kebebasannya. Paskah juga merupakan berkat yang kita terima dari Allah. Paskah juga sekaligus pengutusan agar kita bersedia menjadi rekan kerjaNya di tengah-tengah penderitaan umat manusia yang masih terkurung dalam ketidakbebasan. Sebagai seorang yang telah ditebus kita telah menjadi ahli waris Kerajaan Allah. Ahli waris Kerajaan Allah berarti kita mewarisi nilai-nilai kerajaan Allah dalam kehidupan kita. Kita juga mewarisi nilai-nilai perjuangan Allah yang membebaskan. Nilai-nilai perjuangan Allah untuk membebaskan kita perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari melalui karya-karya yang membebaskan. Hidup yang kita jalani kita isi dengan karya-karya yang membebaskan. Misalnya jika kita menjadi seorng dokter tugas kita jelas yakni menyembuhkan dan membebaskan orang dari penyakit. Namun tidak hanya itu saja, membebaskan orang untuk takut berobat karena harganya yang mahal di tengah kesulitan ekonomi, maka sebaiknya kita memberi keringanan kepada pasien yang kurang mampu. Jika kita menjadi seorang pelaku bisnis, tentu kita perlu menjiwainya dengan nilai pembebasan juga. Hukum ekonomi kita bukan hanya sedikit modal, untung besar. Tetapi juga untung sama untung. Sejahtera kita, sejahtera bersama. Marilah kita membangun hidup yang membebaskan, karena itulah nilai kehidupan kita. Amin.

0 komentar:

Doa Untuk Anda

Apakah Anda Ingin mendapat kiriman text Doa-Satu-Menit setiap hari ? Kirim Email Kosong ke : doa-satu-menit-subscribe@yahoo.com
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)

Jika Kamu di Surabaya, Stay Tuned at

  • Bahtera Yuda at 96.4 MHz
  • Bethany FM at 93.8 MHz
  • Nafiri FM at 107.10 MHz

Firman Tuhan Untuk Anda

"Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (Yohanes 6:51)




Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. (Yohanes 10:14-15)




“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)




Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya" (Yohanes 11:25-26)




Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yohanes 15:16)




“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakan lah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:6-7)




-----000000------00000------00000---------