Masih belum menemukan apa yang Anda cari? Masukkan kata kunci pencarian Anda untuk mencari artikel yang ada di Blog ini:

Jodoh Yang Sesuai Kehendak Tuhan

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Mengasihi Diri Sendiri

Mengasihi Diri Sendiri

BERSYUKUR KARENA DISELAMATKAN

BERSYUKUR KARENA DISELAMATKAN

e mërkurë

BUKTI-BUKTI KAMI TENTANG PENYALIBAN KRISTUS

Ada banyak sekali bukti-bukti tersebut yang tak dapat diutarakan semua secara rinci dalam Kitab kecil ini. Beberapa di antaranya dapat diikuti sebagai berikut :

1. NUBUATAN-NUBUATAN

Banyaka nubuatan dalam Alkitab menunjuk pada kematian penebusan Kristus di atas kayu salib, yang semuanya telah digenapi secara hurufiah.

Nubuatan – tentang penjualan Kristus dengan tiga puluh keping perak.

Zakharia 11:12, ”Lalu aku berkata kepada mereka: "Jika itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!" Maka mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak.”

Penggenapan. Matius 26:14-15, ”Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.“

Nubuatan – Pembelian tanah Tukang Periuk.

Zakharia 11:13, ”Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Serahkanlah itu kepada penuang logam!" --nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku. Lalu aku mengambil ketiga puluh uang perak itu dan menyerahkannya kepada penuang logam di rumah TUHAN.”

Penggenapan. Matius 27:3-8. ”Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!" Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: "Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah." Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing. Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah.”

Nubuatan – penghinaan dan penyaliban.

Mazmur 22:16-18, ”Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.”

Penggenapan. Markus 15:16-20, ” Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul. Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. (15-20b) Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan. ”

Nubuatan – dilukai dan dipukuli

Yesaya 53:5, ”Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”

Zakharia 12:10, ”Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung. ”

Penggenapan. Lukas 22:63-65, ”Dan orang-orang yang menahan Yesus, mengolok-olokkan Dia dan memukuli-Nya. Mereka menutupi muka-Nya dan bertanya: "Cobalah katakan siapakah yang memukul Engkau?" Dan banyak lagi hujat yang diucapkan mereka kepada-Nya.

Yohanes 19:34, ”tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. ”

Nubuatan – Dia menerima siksaanNya dengan tenang

Yesaya 53:7, ”Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.”

Nubuatan – Dia dipukul dan diludahi

Yesaya 50:6, ”Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. ”

Penggenapan. Markus 15:19, ”Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya.

Nubuatan – Mereka menghinaNya.

Mazmur 22:7-8, ”Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya: "Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?"”

Penggenapan. Matius 27:7-8, ” Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!" Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.

Nubuatan – KeherananNya karena ditinggalkan Bapa-Nya.

Mazmur 22:2, ”Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang.”

Penggenapan. Matius 27:46, ”Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

Nubuatan – mereka menyuguhkan anggur masam untuk diminum.

Mazmur 69:22, ”Pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur masam.”

Penggenapan. Yohanes 19:28, ” Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!" Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Nubuatan – Para pasukan membagi pakaianNya dengan membuang undi.

Mazmur 22:19, ”Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.”

Penggenapan. Yohanes 19:23, ”Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.”

Nubuatan – tulangNya tidak ada yang dipatahkan.

Mazmur 34:21, ”Ia melindungi segala tulangnya, tidak ada satupun yang patah.”

Penggenapan. Yohanes 19:32-33, ” Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

Nubuat – ditikam dengan tombak.

Zakharia 12:10b, ”dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.”

Penggenapan. Yohanes 19:34, ” tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. ”

Nubuatan – kematianNya bersama penjahat tetapi dihormati.

Yesaya 53:9, ”Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.”

Penggenapan. Matius 27:57-60, ”Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya. Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia.”

2. PERNYATAAN-PERNYATAAN KRISTUS

Kristus telah banyak kali menjelaskan kepada murid-muridNya bahwa pekerjaan keselamatanNya itu membutuhkan kematianNya di kayu salib. Satu kesempatan yang terkenal tiba dalam khotbah perpisahanNya, ketika Ia berbicara kepada mereka pada malam Ia dikhianati. Pada kesempatan itu Dia kembali kepada Injil yang mengherankan. Berikut ini beberapa pemberitahuan awalNya tentang kematian dan penyalibanNya untuk menebus umat manusia.

Matius 16:21, ”Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.”

Matius 17:22-23, ”Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali. “

Matius 26:1-2, ”Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya: "Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan."”

Markus 8:31, ”Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.”

Markus 9:31, ”sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."”

Markus 10:32-34, ”Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya, kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit."

Lukas 9:22, ”Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." ”

Yohanes 3:13-15, ”Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”

3. KESAKSIAN PARA RASUL

Semua orang yang membaca kitab Kisah Para Rasul dan Surat-Surat mereka akan melihat bahwa ajaran-ajaran yang mereka beritakan dan sebarluaskan di seluruh dunia didasarkan atas berita Kristus yang disalib karena dosa-dosa dunia. Berikut ini adalah percikan-percikan dari perkataan para rasul yang setelah memberitakannya, mereka menuliskannya di bawah pimpinan Roh Kudus, untuk membimbing kita.

Seperti yang tertulis pada Kisah Para Rasul 2:22-24, ”Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.”

Paulus berkata dalam 1 Korintus 2:7-8, ” Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.”

Yohanes, seorang rasul berkata dalam I Yohanes 1:7, ”Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.”

Juga dapat dibaca dalam Kisah Para Rasul 2:36, Roma 6:5, I Korintus 1:17-18, I Korintus 1:22-24, I Korintus 2:1-2, II Korintus 13:3-4, Galatia 3:13, Filipi 2:5-8, dan Ibrani 12:2.

4. TANDA-TANDA YANG MENYERTAI KEMATIAN KRISTUS

Matius, penulis Injil, menceritakan kepada kita bahwa ketika Yesus menyerahkan RohNya, matahari menjadi gelap, dan tirai dalam bait Allah terkoyak menjadi dua dari atas ke bawah, terjadi gempa bumi dan kubur terbuka. Dalam Matius 27:50-54, ”Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang. Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."”

Terjadi tanda-tanda luar biasa dalam alam, semua tergoncang dan karena jiwa manusia terpengaruh, maka kepala pasukan Roma, seorang kafir, yang bertanggung jawab menjalankan hukuman mati atas Kristus, dan pasukannya yang bersama dengan dia, terheran-heran dan percaya pada Dia yang tersalib, dengan berkata, ”Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah”. Teka-teki yang unik ini tidak dilihat lagi baik sebelum ataupun sesudah manusia mati.

5. KEBANGKITAN KRISTUS

Peristiwa yang agung ini telah digenapi, sejalan dengan kata-kata Kristus kepada orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, ”Rombaklah Bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali”. Sesungguhnya pada fajar hari ketiganya, pada hari pertama minggu itu, terjadilah mujizat paling agung sepanjang waktu. Tuhan Kemuliaan itu bangkit dari antara orang mati. Surga sendiri turut memberitakan peristiwa yang agung ini. Sebelum fajar terjadi gempa yang dahsyat, ketika malaikat Allah turun dari surga dan menggulingkan batu besar dari pintu kubur. Pemunculannya bagaikan kilat, dan para pengawal yang diperintahkan Pilatus untuk menjaga kubur, gemetar ketakutan. Penjagaan ini ditetapkan karena imam-imam Kepala telah menyebarkan cerita bahwa murid-murid Yesus telah merencanakan untuk mencuri mayatNya, atau menyembunyikannya dan berkata bahwa Dia telah bangkit.

Pada pagi yang mulia itu, satu kelompok wanita datang ke kubur dengan membawa rempah-rempah untuk mengurapi tubuh Yesus sebagai penghormatan terakhir. Wanita pertama yang tiba adalah Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus. Ketika mendapatkan batu telah digulingkan dari pintu kubur, dan kubur telah kosong, mereka terheran-heran. Saat mereka kebingungan, seorang malaikat Allah muncul dan berkata kepada mereka agar jangan takut. Matius 28:1-7, ”Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati. Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu." Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus”.

Dan Matius 28:9-10 berkata, ”Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."”.

Inilah yang terjadi pada hari kebangkitan. Dicatat dalam Injil dengan inspirasi Allah dan seorangpun yang percaya pada Firman Allah akan menyangkalinya. Seandainya mereka berbuat demikian, itu sama saja dengan mereka menuduh Allah dan semua malaikat dan Kristus telah bersekongkol untuk menipu umat manusia.

6. KESAKSIAN SEJARAH

Kematian Kristus di atas kayu salib dibenarkan oleh ahli-ahli sejarah di abad permulaan, orang kafir dan orang Yahudi. Mereka telah menuliskannya dengan sangat jelas.

1.) Tacitus, sejarahwan, seorang kafir, pada tahun 55 Masehi telah menuliskan dalam jilid yang besar secara terperinci tentang penyaliban Kristus dan penderitaan-penderitaanNya.

2.) Yosephus, seorang Yahudi, lahir beberapa tahun kemudian sesudah penyaliban, telah menulis sejarah bangsanya dalam dua puluh jilid, dan memberikan tempat dalam penulisannya itu keterangan yang rinci tentang penyaliban Kristus sebagaimana yang diperintahkan Pilatus.

3.) Lucien, seorang Yunani, (100 Masehi) seorang sejarahwan Yunani yang terpandang menulis kematian Kristus dan tentang orang Kristen. Karena dia adalah seorang penganut paham Epikuros, dia tidak dapat memahami iman Kristen dan kesediaan mereka untuk mati bagi Kristus. Dalam tulisannya menyayangkan kepercayaan mereka dalam kekalan jiwa dan kerinduan mereka akan surga. Ia memandang mereka sebagai orang-orang yang sudah tertipu, berpegang pada sesuatu yang tidak pasti dibalik kematian daripada hidup untuk masa kini. Salah satu sindiran yang berarti dari pokok Kristus dalam tulisan-tulisannya adalah, ”Umat Kristen tetap menyembah orang agung yang disalibkan di Palestina karena ia membawa satu agama baru ke dunia”.

7. KESAKSIAN PILATUS, GUBERNUR ROMA

Orang lalim inimengirimkan kepada Kaisar Tiberius satu laporan lengkap dari penyaliban Kristus, penguburanNya, kebangkitanNya dari orang mati dan laporan ini ada di antara arsip Roma. Inilah satu-satunya dokumen yang dikutip oleh Tertulianus, seorang sarjana Kristen yang menunjang pembelaannya yang masyhur pada orang-orang Kristen.

8. LAMBANG SALIB

Ini merupakan suatu bukti materi (kebendaan) yang tak dapat disangkal oleh siapapun, karena setiap agama mempunyai lambang-lambang istimewa, seperti bintang sudut enam dari umat Yahudi dan bulan sabit bagi kaum Muslim. Lambang salib telah banyak dikenal sejak awal jaman Kekristenan. Orang Kristen mula-mula mengukirnya di kubur-kubur orang mati dan katakombe-katakombe (gua-gua persembunyian) tempat mereka berkumpul pada masa penganiayaan.

9. KESAKSIAN WAKTU DAN KESINAMBUNGAN KRISTEN

Penetapan Perjamuan Kudus, yang mengingatkan mereka akan kematian Kristus di atas kayu salib, merupakan satu bentuk kesaksian yang hidup lewat berabad-abad bahwa Kristus mati melalui penyaliban. Sesungguhnya ibadah ini, yang ditetapkan Kristus pada malam Ia dikhianati, dan yang diperintahkanNya kepada murid-muridNya untuk menjalankannya, adalah satu peringatan yang berkesinambungan akan kematian penebusanNya dan merupakan satu bukti kuat yang tidak mungkin disangkal. Para rasul memelihara perintah illahi ini dan meneruskannya kepada gereja sejak semula seperti yang dikatakan Paulus dalam I Korintus 11:23-26, ”Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang”.

10. KESAKSIAN TALMUD YAHUDI

Telah dikenal dengan baik bahwa kitab Talmud adalah kitab suci dalam pandangan orang Yahudi. Kitab ini telah dikumpulkan dalam jilid yang besar, yang dapat dilihat oleh siapa saja yang berminat. Pada salinan yang diterbitkan tahun 1943 di Amsterdam seseorang dapat membaca pada halaman 42, kalimat berikut ini, ”Yesus disalibkan hari sebelum Paskah. Kami telah memperingatkan Dia selama 40 hari bahwa ia akan dibunuh karena Ia akan dibunuh karena Ia adalah seorang penyihir dan merencanakan menipu bangsa Israel dengan tipu dayaNya. Siapa saja boleh membela Dia, karena tidak ada seorangpun yang mau, maka Dia disalibkan pada hari Paskah. Adakah orang yang mau membela Dia? Bukankah Ia pengacau jahat? Menurut para nabi, dalam Ulangan 13:8-9, ”maka janganlah engkau mengalah kepadanya dan janganlah mendengarkan dia. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, janganlah mengasihani dia dan janganlah menutupi salahnya, tetapi bunuhlah dia! Pertama-tama tanganmu sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat”.


----- Bersambung-------

SALIB DALAM INJIL DAN AL QUR’AN

Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus mengatakan, “Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah”. Serta dalam pasal 2 ayat 1 sampai 2, dia berkata, “Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.”

Kalau kita renungkan perkataan para rasul pada umumnya, kita lihat bahwa Injil yang diberitakan mereka sejak munculnya Kekristenan dan yang diterima dan diyakini, yang melaluinya mereka diselamatkan, adalah berita yang menggembirakan seperti yang disimpulkan Paulus dalam kata-kata dalam 1 Korintus 15:1-4, “Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu--kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci”.

Walaupun demikian, dengan melintasi kurang lebih 500 tahun sesudah Paulus dan penyebaran Injil di seluruh dunia, masih ada saja mereka yang menentang kebenaran ini dengan berkata kepada umat Kristen, “Kamu sesat dalam agamamu”. Mungkin penentang-penentang ini menganut paham kaum bidat (aliran sesar) – dari orang-orang Yahudi yang masuk Kristen, yang nenek moyang mereka berhubungan erat dengan bidat yang percaya bahwa Kristus tidak akan atau tidak mati. Kita sungguh berhutang kepada Yohanes, salah satu penulis Kitab Injil, yang menyebutkan masalah ini ketika ia menuliskan kepada kita perkataan kaum Farisi dalam perdebatan mereka dengan Kristus dalam Yohanes 12:34, “Lalu jawab orang banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?"

Para ahli sejarah menyebutkan bahwa ajaran bidat ini telah tersebar luas di antara umat Kristen di Jazirah Arab, dengan mengatakan bahwa Kristus sanggup mengubah diriNya dari satu bentuk ke bentuk yang yang lain, dan ketika musuh-musuhNya datang untuk menangkapNya, Dia berubah rupa seperti orang lain yang kemudian disalib ganti Dia, sedangkan Kristus sendiri diangkat kepada Yang mengutusNya, sambil menghina musuh-musuhNya.

Ayat-ayat Al Qur’an menyangkut hari-hari terakhir Kristus sejalan dengan kisah ini dan bertentangan dengan pandangan umat Yahudi. Dikatakan, Surat An Nissa 157,158, ”Dan karena ucapan mereka (orangYahudi);’Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ’Isa Putera Maryam Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah (orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka). Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ’Isa, benar-benar dalam keraguan tentang siapa yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali meraba-raba belaka; mereka tidak (pula) yakin yang mereka bunuh itu adalah ’Isa. Tetapi yang sebenarnya Allah telah mengangkat ’Isa kepadaNya...”

Kita dapat pahami dengan jelas bahwa paham bidat yang tetap lengket pada Kekristenan itu, bahwa Salib, dalam pandangan mereka, bukanlah satu peristiwa sejarah atau ajaran tentang penebusan melainkan hanya satu pelambang atau tanda, seperti bintang yang membimbing orang-orang Majus ke palungan anak di Betlehem, atau seperti munculnya burung merpati sebagai lambang munculnya Roh Kudus, yang turun atas Kristuss pada saat dibaptis di sungai Yordan. Tetapi salib yang berat tempat Kristus digantung, adalah mezbah penebusan, tempat Anak Domba Allah dikorbankan untuk menghapus dosa dunia, tidak begitu penting bagi mereka! Mereka menolak kebenaran yang diberitakan oleh Paulus kepada bangsa-bangsa dalam Galatia 3:13-14, ”Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu”.

Barangkali serangan yang paling aneh terhadap salib terdapat dalam satu Injil palsu yang disebut sebagai tulisan Yohanes, yang sebenarnya ditulis oleh kaum bidat. Tidak diragukan lagi kaum Muslim mewarisi paham tentang salib ini dari kaum bidat yang tersebar di tanah Arab, tempat lahirnya Islam. Patut disesali bahwa para theolog Muslim tidak sependapat atas masalah bagaimana seseorang menggantikan Kristus, dan banyak kisah tentang masalah ini yang muncul. Salah satunya adalah ketika orang-orang Yahudi memutuskan untuk membunuh Kristus, Allah mengangkat Dia ke surga. Pemimpin-pemimpin mereka diliputi ketakutan akan bangkitnya masyarakat menyerang mereka sendiri, kemudian mengambil dan membunuh seseorang dengan menyalibkan dia, dan menipu masyarakat dengan mengatakan bahwa orang itu adalah Kristus (’Isa). Sedangkan yang lain berkata bahwa Allah merubah rupa Kristus kepada orang lain, yang kemudian mati ganti Dia.

Kisah ini mempunyai banyak bentuknya :

1.) Seorang Yahudi yang bernama Yudas memasuki rumah tempat Kristus berada, dengan maksud menangkap Dia, tetapi tidak menemuiNya. Allah membuat rupa Kristus (’Isa) padanya, dan ketika ia keluar dari rumah itu masyarakat menyangka bahwa dia itulah ’Isa, dan membawa serta menyalibkan dia.

2.) Orang-orang Yahudi ketika menangkap ’Isa, menempatkan seorang penjaga atasNya, tetapi ’Isa diangkat kepada Allah melalui satu mujizat dan Allah membuat rupa ’Isa pada penjaga tersebut, yang kemudian dibawa dan disalibkan, sementara ia berseru ”Aku bukan ’Isa”.

3.) Seorang sahabat Yesus (’Isa) dijanjikan mendapat surga, dan rela mati menggantikan Dia. Allah menjadikan dia serupa dengan ’Isa dan dia dibawa dan disalibkan tetapi ’Isa diangkat ke surga.

4.) Seorang pengikut ’Isa mengkhianatiNya, (yakni Yudas), dan menemui orang-orang Yahudi untuk memimpin mereka kepadaNya, dan berangkat bersama mereka untuk menangkap dia. Allah membuat dia nampak seperti ’Isa dan dia dibawa dan disalibkan.

Hanya sedikit penafsir Al Qur’an yang sependapat dengan kisah ini. Al Jalalan dalam tafsir Qur’annya tentang kalimat, ”orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka” (Shubbiha Iahum) berkata bahwa Allah membuat keserupaan ’Isa atas orang mati dan berpendapat bahwa ia adalah ’Isa, dan mereka membunuh dan menyalibkannya. Kalimat ”Orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ”Isa” – artinya bahwa beberapa dari mereka, ketika mereka melihat orang mati itu, berkata ”Wajahnya adalah wajah ’Isa tetapi tubuh itu bukan tubuhNys”. Sedangkan yang lain berkata ”Benar itulah Dia” (Tafsir Al Jalalan, hal. 135).

Al Badawi berkata ”Ini dihubungkan dengan satu kelompok orang Yahudi menangkap ’Isa dan ibunya, dan Dia mengutuk mereka, dan mereka berubah menjadi kera dan babi! Kemudian orang Yahudi bersekutu untuk membunuh Dia, tetapi Allah berfirman kepadaNya bahwa Ia akan diangkat ke surga. Dia berkata kepada sahabat-sahabatNya, ’Siapakah yang bersedia mengambil rupa diriNya dalam surga?’ Seorang di antara mereka menyatakan kesediaannya dan Allah menjatuhkan rupa ’Isa atasnyaadan kemudian dia dibunuh dan disalibkan.

Al Zakhashri berkata ”Perkataan, ’orang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka’ berarti mereka membayangkan demikian atau mereka menduga bahwa mereka telah membunuh dan menyalibkan Dia – demikianlah Dia telah mati dan tidak hidup. Tetapi Dia hidup karena Allah mengambil Dia kepadaNya”.

Tidak diragukan lagi bahwa semua tafsiran yang berbeda ini diakibatkan dari kurangnya kata-kata yang jelas dalam Al Qur’an yang berkaitan dengan hari-hari terakhir kehidupan Kristus sebagai manusia di bumi ini. Perbedaan mana telah membuka pintu bagi banyak perbedaan dan pandangan-pandangan yang menentang. Kendati demikian seorang sarjana yang teliti seperti Imam Fakhr ed-Din ar Razi harus menolak mentah-mentah teori ini. Dalam tafsirnya atas Surat Al Imran 55 ”Ya ’Isa, sesungguhnya Aku mewafatkan engkau dan meninggikan (derajat) engkau kepada-Ku...”, ia menguraikan masalah perpindahan keserupaan Kristus pada orang lain dalam berbagai cara :

1.) Jika hal itu mungkin untuk menyatakan Allah menjatuhkan rupa seseorang pada yang lain, maka terbukalah pintu untuk fitnahan dan kemudian bersilat lidah dan akhirnya pada nubuatan yang tidak berlaku.

2.) Allah menopang Dia (’Isa) dengan Roh Kudus. Apakah dalam masalah ini Dia tidak mampu melakukan demikian? Dia (’Isa) sanggup membangkitkan orang mati, dan apakah Dia tidak mampu melindungi diriNya?

3.) Allah dapat menyelamatkanNya dengan mengangkat Dia ke surga, jadi apa gunanya membuat orang lain serupa dengan Dia?

4.) Dengan berbuat demikian – yaitu dengan menjadikan orang lain serupa dengan Dia – mereka dipaksa percaya bahwa orang lain itu adalah Yesus (’Isa), padahal bukan. Ini adalah suatu penipuan yang tidak sesuai dengan hikmat Allah.

5.) Mayoritas orang Kristen dari Timur ke Barat, dengan kasih mereka kepada Kristus dan semangat yang luar biasa dalam pekerjaanNya, telah menyaksikan akan Dia yang sudah disalibkan. Sebab itu jika kita menyangkali hal ini, maka kita mengecilkan arti sejarah (kronologi) peristiwa-peristiwa dan dengan demikian kita mengecilkan nubuatan’Isa serta nabi-nabi lainnya.

6.) Maka hal yang masuk akal adalah, bahwa ”orang lain” dapat mempertahankan dirinya dan berkata bahwa dia bukan ’Isa dan itulah yang seharusnya dia perbuat.

Kalau dia tidak berbuat demikian, maka kita tahu bahwa hal itu tidak seperti yang diberitakan. Jika kata-kata Al Qur’an tak mau mengakui penyaliban Kristus, maka sesungguhnya mereka tidak mengakui kematian Tuhan Yesus, sebelum Dia diangkar ke surga. Apabila kita menyimak kehidupan Kristus seperti nampak (dilukiskan) dalam Al Qur’an, maka kita akan temukan tiga ayat yang menegaskan kematianNya, dan dua ayat yang menyatakan bahwa Ia dibunuh.

  1. Surat Maryam 33 – ”Selamat sejahtera bagiku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku diwafatkan dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” Dalam ayat ini ada satu pengakuan yang jelas bahwa Kristus menjelma, mati dan dibangkitkan dari kematian, dalam bentuk nubuatan dan didasarkan atas satu mujizat.
  2. Surat Ali Imran 55 – ”(Ingatlah) ketika Allah berkata : ’Ya ’Isa, sesungguhnya Aku mewafatkan engkau dan meninggikan (derajat) engkau kepada-Ku dan menyucikan engkau dari orang-orang kafir dan menjadikan yang mengikut engkau di atas dari mereka yang kafir, sampai hari kiamat:” (dalam bahasa Inggris disebut ”until the day of Resurrection” = sampai pada hari kebangkitan).
  3. Surat Al-Maidah 116,117 – ”Ingatlah ketika Allah berfirman: Ya ’Isa anak Maryam, adakah engkau katakan kepada manusia: Ambilah aku dan ibuku menjadi Tuhan, selain daripada Allah. Ia menjawab: Mahasuci Engkau (ya Allah)...Tiadalah kukatakan kepada mereka, melainkan apa-apa yang Engkau perintahkan kepadaku....Tatkala Engkau mewafatkanku, Engkaulah mengawas mereka...”
  4. Surat Al-Baqarah 87 – ”Sesungguhnya telah Kami berikan kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami ikuti kemudiannya dengan beberapa rasul; dan Kami berikan kepada ’Isa anak Maryam beberapa keterangan, (bahwa ia menjadi rasul) dan Kami kuatkan dia dengan roh suci. Adakah tiap-tiap rasul yang datang kepadamu, membawa sesuatu yang tidak diingini oleh hawa nafsumu, lalu kamu sombong; maka segolongan, kamu dustakan dan segolongan lagi kamu bunuh.” Kata ”bunuh” di sini kurang jelas dan hanya dapat diterjemahkan dengan ”mematikan”. Jika Al Qur’an tidak menyebutkan bagaimana cara pembunuhan Kristus itu terjadi, maka Injil adalah asli dan satu-satunyasumber dari pokok ini.
  5. Surat Ali Imran 183...”(Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang berkata: Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kami, bahwa kami tiada akan beriman kepada rasul, kecuali jika rasul itu mendatangkan kepada kami kurban yang dimakan api. Katakanlah: Sesungguhnya telah datang kepadamu rasul-rasul sebelumku dengan (membawa) keterangan dan dengan yang kamu katakan itu, maka mengapakah kamu bunuh mereka itu jika kamu orang benar?”.

Jika kita teliti cerita-cerita dalam Al Qur’an, maka kita temukan bahwa satu-satunya rasul yang datang dari Allah dengan satu kurban adalah Kristus. Surat Al-Maidah 114 berkata, ”’Isa anak Maryam: Ya Allah, Tuhan kami, turunkan kepada kami makanan dari langit, untuk jadi perayaan dari kami, bagi awal kami dan akhir kami dan jadi bukti kekuasaan Engkau dan berilah rejeki kami, sedang engkau sebaik-baik yang memberi rejeki”.

Sekarang marilah kita kembali kepada perkataan dalam Surat An-Nisa’ 157, ”...Padahal bukanlah mereka yang membunuhnya dan bukan pula menyalibkannya, melainkan orang lain yang serupa dengan dia...” Ini merupakan satu usaha untuk mengeluarkan yang terikat secara hurufiah, dari kungkungan huruf, kepada kebebasan Roh yang luas. Jalan yang membawa manfaat ini melapangkan kita menemukan maksud para pimpinan umat Yahudi dalam membunuh Kristus, hal mana yang telah dipaparkan dengan jelas kepada kita oleh Yohanes dalam Injil yang ditulisnya, saat ia berkata dalam Yohanes 11:47-50, ”Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa”.

Sesungguhnya ketika mereka menggantungkan Dia di kayu salib dan telah mati, dan diletakkan dalam kubur dan pintu ditutup dengan bermeteraikan meterai Pilatus. Mereka bergembira ria, dengan mengira bahwa akhirnya mereka bebas dari pengajaran dan tanda-tanda mujizatNya., sambil mengharapkan agar kematianNya yang mengerikan itu kiranya cukup menghentikan pengikut-pengikutNya untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya. Tetapi angin kehendak ilahi akan menjalankan kapa kekerasan hati bangsa Yahudi ke tujuan yang mereka tidak senangi; karena kematian penebusanNya di atas kayu salib dengan sekejap telah menarik beribu-ribu orang kepadaNya. Sungguh nubuatan tentang Dia menjadi kenyataan, seperti dalam Yohanes 12:32, ”Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepadaKu.”

Dengan cara yang demikian itu juga mujizat-mujizat yang terus berlangsung melalui para rasul, sesuai dengan kuasa yang diberikanNya kepada mereka. Alkitab melaporkan kepada kita dalam Kisah Para Rasul 19:11 dan 12, ”Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat”.

Karena itu kita dapat melihat satu ayat dalam Al Qur’an sebagai suatu kesaksian menentang mereka, orang-orang yang tidak percaya, saat ia berkata ”Sesungguhnya orang-orang yang bersalahan tentang ’Isa itu dalam keraguan, bukanlah dengan pengetahuan, melainkan menurut dugaan saja; dan tidaklah mereka membunuh ’Isa dengan yakin” (Surat An-Nissa 157). Dia bangkit pada hari ketiga, dan selam 40 hari sesudah itu banyak kali nampak pada murid-muridNya, kemudian naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah, sejalan dengan perkataan Al Qur’an, ”...Sesungguhnya Aku mewafatkan engkau dan meninggikan (derajat) engkau kepada-Ku....” (Surat Ali Imran 55).

Islamologi Tentang SALIB dalam INJIL dan AL QUR’AN

Pendahuluan

Masalah penyaliban Yesus Kristus telah menimbulkan pertentangan pendapat di kalangan umat Muslim. Walaupun Al Qur’an menyebutkan kematian Kristus sebelum kenaikannya ke surga, para Ahli Agama Islam tidak sependapat atas penafsiran dari kata “inni mutawaffeka” (yang diterjemahkan “menyampaikan kamu pada akhir ajalmu” – Al Qur’an dan terjemahannya) dalam Surat Ali Imran 55. Sebagian berkata bahwa istilah ini tidak menunjuk pada “kematian” sedangkan yang lainnya menegaskan bahwa Kristus benar-benar mati. Ada banyak pendapat tentang hal ini, yang muncul dari sekolah-sekolah muslim yang tersohor, atas tafsiran para pakarnya seperti Al Tabari dan Al Zamkhashri dan lain-lain.

Beberapa orang berpendapat bahwa istilah ini berarti :

1.) Tidur .. Al Muthana mengatakan, ”Saya diceritakan oleh Ishaq (seperti yang dilaporkan kepadanya oleh Abdul Allah Ibnu Jaafar dan Al Rabia) bahwa ”inni mutawaffeeka” berarti ”satu ketiduran kematian dan Allah membangkitkan Dia dari tidurNya”.

2.) Penggenapan atau penyelesaian – oleh Ali Ibnu Suhail dan Domra Ibnu Rabia dan Ibnu Shuthab dan Matar al Waraq, yang mengataakan bahwa itu berarti, ”Aku, Allah mengumpulkan kau dari dunia bukan dengan kematian”.

3.) Memegang atau menguasai – oleh Yunis yang berkata ’Ibnu Wahab dan Ibnu Zeid telah mengatakan kepada kita bahwa ”inni mutawaff eeka” mengandung arti ”Aku memegang – menguasai – engkau.. Dia tidak mati dan tidak akan mati sampai Dia membunuh Anti Kristus. Sesudah itu barulah Dia mati.

4.) Abu Jaafar al Tabari, menghubungkan hal ini dengan hadist Muhammad yang berkata ” I’sa (Yesus), Putera Maryam, akan turun dan membunuh Anti-Kristus, kemudian akan tinggal di bumi untuk sementara waktu (yang tidak ditetapkan) dan kemudian Dia akan mati dan umat Muslim akan memuji Dia”.

Kelompok yang mempertahankan bahwa istilah ini berarti kematian yang sungguh juga mempunyai banyak tafsiran dari kisah ini.

1.) Al Muthana berkata, mengutip dari Abdul Allah Ibnu Salih dan Muawiheh dan Ali Ibnu Abbas bahwa ”inni mutawaffeeka” berarti ”Aku membuat engkau mati”.

2.) Dari Ibnu Hamid, seperti yang diceritakan oleh Salma dan Ibnu Ishaq dan Wahab Ibnu Munabbih, ”Allah telah menjadikan Isa, Anak Maryam mati selama tiga jam dan kemudian membangkitkan Dia”. (Jamia al bayan 3.289-292).

Tafsiran Al Imam Al Razi, asal dari kutipan ayat-ayat berikut ini berkata ketika Allah berfirman, ”Ya, ’Isa, sesungguhnya Aku mewafatkan engkau dan meninggikan (derajat) engkau kepada-Ku”. Ini menunjukkan bahwa Allah secara khusus meninggikan Dia. Pertama ”inni mutawaffeeka” dengan meninggikan Dia, dan ayat yang lainnya yang berasal dari Yesus (’Isa) sendiri berbunyi, ”Ketika Engkau mengambil aku, Engkau sendirilah Penjaga terhadap mereka,” yakni penjaga Dia.

Para ahli tafsir berbeda pendapat atas dua ayat ini dalam dua cara. Sebagian menerima ayat-ayat ini secara hurufiah sedangkan yang lain melihat adanya arti-arti yang terselubung di dalamnya.

Kelompok pertama mengatakan ”mutawaffeka” berarti ”hidupmu telah digenapi, sebab itu Aku (Allah) akan mengambil engkau, dan tidak mengijinkan mereka (yakni kaum Yahudi) membunuhmu, tetapi Aku akan menaikkan engkau ke surga dan menetapkanmu tinggal di antara malaikat-malaikatKu, dan Aku akan melindungimu agar mereka tidak akan dapat membunuhmu”.

Kelompok kedua berkata ”mutawaffeka” berarti ”Aku membuat engkau mati”. Menurut Ibnu Abbas dan Hamma Ibnu Ishaq istilah ini berarti, ”Musuh-musuhNya, yakni umat Yahudi, tidak diijinkan membunuh Dia, maka Allah meninggikan Dia dengan mengangkat Dia ke surga”.

Pendapat-pendapat ini juga berbeda dalam tiga hal :

1. Wahab berkata, ”Dia telah mati selama tiga jam dan kemudian dibangkitkan”.

2. Muhammad Ibnu Ishaq berkata, ”Dia telah mati selam tujuh jam, kemudian Allah membangkitkan Dia kepada hidup dan mengangkat Dia ke surga”.

3. Al Rabia Ibnu Uns berkata bahwa Allah menjadikan Dia mati ketika Ia mengangkat Dia ke surga. Allah berfirman, ”Allah mengumpulkan roh-roh dari kematian dan mereka tidaklah mati dalam tidurannya”.

Karena adanya perbedaan pendapat di antara pakar Muslim, dan perbedaan tafsir mereka dari satu ayat dalam Al Qur’an tentang detik-detik terakhir dari kehidupan Kristus, maka setiap pencari kebenaran yang tulus, harus kembali pada catatan Kitab Injil, yang tidak memerlukan lagi tafsiran. Di mana tidak ada pertentangan di dalamnya, mengenai kematian Kristus, kebangkitan dan kenaikanNya.

KASIH AGAPE

Bacaan: 1Korintus 13:3-13



“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.” (1Kor. 13:4)


Kasih Allah ialah kasih “Agape,” yakni kasih yang tidak menuntut, dan tidak mementingkan diri sendiri. Itulah kasih yang sejati dan murni, dan yang merupakan kasih yang sesungguhnya. Sayang banyak orang Kristen yang enggan hidup dalam suasana yang dilingkupi dengan kasih Tuhan tersebut. kebanyakan orang lebih mengumbar kasih eros. Kasih eros ini dangkal tingkatannya dan sifatnya egoistis, ia selalu menuntut kepuasan diri. Kehidupan keluarga yang hanya dilandasi oleh kasih eros saja akan sangat rapuh landasannya. Ia akan gampang goyah ketika “badai” melanda. Kehidupan keluarga tanpa kasih Kristus (agape) pasti akan mengalami banyak persoalan.

Oleh sebab itu firman Tuhan mengingatkan bahwa yang terpenting dari semua hal yang kita lakukan adalah kasih kita. Jika kita memiliki kasih yang sejati, hidup kita tentu akan membawa yang positif. Banyak pertikaian, pertengkaran, perselisihan dan berbagai hal negatif dapat dicegah kalau dalam diri kita tersimpan kasih yang sejati itu. Kasih agape selalu memberi tempat bagi kata maaf dan ampun, ia cenderung untuk menguntungkan orang lain. Kalau setiap kita memiliki kasih yang demikian, maka akan banyak hal positif yang dapat kita lakukan.

Nah, sekarang tinggal berpulang kepada kita masing-masing, sudahkah kita memiliki semua itu? kalau belum tentu saat ini adalah hari yang terbaik di mana kita membuka hati kita agar Tuhan berkenan mencurahkan rahmatNya sehingga kita dipenuhi dengan nuansa kasih surgawi itu! Sehingga di manapun kita berada orang kan dapat melihat terang Illahi, orang akan merasakan damai sorgawi, sukacita, ketentraman, dan persahabatan, karena jauh di lubuk hati kita kasih Tuhan bermukim di sana. Dengan demikian kita dapat meneruskan pancaran kasih Illahi itu kapanpun dan di manapun kita berada. Semoga Tuhan selalu menyertai hidup dan perjuangan kita.

Doa:
Tuhan Yesus berilah kami hati yang lembut, sehingga hati kami turut merasakan penderitaan dan kesusahan sesama kami. Amin!

TANPA KASIH YANG TULUS DAN MURNI HIDUP INI AKAN KEHILANGAN MAKNANYA YANG SEJATI

e diel

White Magic, Bolehkah ?


Magic dalam pengertian bahasa Indonesia berarti yang bersifat magi atau hal yang berkaitan dengan hal dan perbuatan magi. Sedang magi berarti sesuatu atau cara tertentu yang diyakini dapat menimbulkan kekuatan gaib dan dapat menguasai alam sekitar, termasuk alam pikiran dan tingkah laku manusia. Jadi White Magic adalah sesuatu atau cara tertentu yang diyakini dapat menimbulkan kekuatan gaib dan dapat menguasai alam sekitar, termasuk alam pikiran dan tingkah laku manusia, yang digunakan untuk tujuan yang baik. Orang awam menyebutnya dengan istilah ilmu putih. Yang menarik perhatian orang-orang, termasuk bagi sebagian orang Kristen untuk tujuan yang baik.

Iman Kristen mengajarkan bahkan menekankan untuk segala sesuatu yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan harus mempunyai tujuan yang baik. Jadi kalau tidak hati-hati dan tidak mengerti benar, maka orang Kristen akan cenderung memperbolehkan bahkan menerima dan mempraktekkan White Magic.

Sebuah buku memberikan beberapa contoh tentang hal ini: salah satu anggota keluarga dari seorang wanita dapat menyembuhkan segala macam penyakit dengan menambahkan kalimat, dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, dalam setiap mantranya; seorang gadis berumur 15 tahun menderita sakit mata dan disembuhkan oleh seorang dukun yang rajin ke gereja dan memegang Alkitab dalam ruang perdukunannya; anak dari seorang ibu yang disembuhkan oleh seorang dukun yang menggunakan doa Bapa Kami.

Memperhatikan arti dari Magic saja sebenarnya kita bisa mengambil kesimpulan bahwa itu adalah sesuatu cara di luar iman Kristen. Kita bisa memperhatikan dalam Kisah Para Rasul 19:13-20, dimana anak-anak Skewa yang adalah ahli jampi mencoba mengusir roh jahat dalam nama Tuhan Yesus. Apakah salah ketika mereka menyebut nama Tuhan Yesus demi kesembuhan orang lain? Permasalahannya adalah mereka mencampuradukkan antara ilmu gaib yang biasa mereka pakai dengan nama Tuhan Yesus, sehingga yang tidak salah akhirnya menjadi salah kaprah. Merril F. Unger dalam bukunya ”Demons In The World Today” mengatakan bahwa White Magic sebenarnya adalah Black Magic yang mengambil bentuk tindakan yang saleh, baik dan sepertinya membela kebenaran. Disebut sebagai White Magic karena mereka menampakkannya di bawah bendera terang. Inilah yang berbahaya bagi orang Kristen yang tidak mau membaca dan menyelidiki kebenaran firman Tuhan.

Rasul Paulus menjelaskan tentang penyamaran ini dalam 2 Korintus 11:14-15, ”Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka”. Jadi jelas bahwa tidak semua yang ”bertujuan baik” adalah kebenaran yang berasal dari Tuhan. Oleh sebab itu, kami menganjurkan supaya setiap orang Kristen menjauhkan diri dari setiap ilmu yang menggunakkan kekuatan-kekuatan supranatural. Tuhan Yesus sendiri sanggup melakukan hal-hal supranatural dan bersedia memakai kita, tetapi segala sesuatu yang berasal dari Tuhan adalah jelas bagi orang Kristen yang sungguh-sungguh dekat denganNya. Namun ada satu hal yang perlu diberi penekanan, yaitu tidak semua hal yang menjadi kerinduan orang Kristen akan dikabulkan melalui tindakan supranatural agar kita tidak memaksakan keinginan kita. ”Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya” (Efesus 1:18-19).

Sumanto Sang Kanibal

Bacaan Efesus 4:22-24; 1 Petrus 5:8

“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya”

Pada bulan Januari 2003 yang lalu, kita dikejutkan oleh aksi seorang kanibal atau pemakan daging manusia asal desa Plumutan, Purbalingga, Jawa Tengah. Kebiasaannya yang bisa dibilang langka, membuat orang takut mendengarnya. Betapa tidak, laki-laki usia tiga puluhan tahun itu tanpa memakai bantuan alat penggali, berani menggali kuburan seorang nenek yang baru meninggal dan tanpa rasa jijik sedikitpun memakan sebagian mayat itu mentah-mentah dan sebagian lagi digoreng. Ia bahkan sempat memberikan daging mayat yang sudah dimasak itu kepada ayahnya yang dikatakan bahwa itu adalah daging kambing. Setelah diselidiki, ternyata kebiasaannya itu bukan yang pertama kali dilakukannya. Ia mengaku pernah menggali sebuah kuburan sebelumnya. Di rumahnya yang sangat sederhana, polisi juga menemukan beberapa pakaian yang bukan miliknya. Diperkirakan itu adalah pakaian orang-orang yang telah dibunuh dan dimakan dagingnya. Ia juga mengaku pernah membunuh dua orang yang bermaksud merampoknya lalu kemudian memakan daging mereka. Orang-orang yang mengenalnya mengatakan bahwa lelaki kanibal yang bernama Sumanto itu mempunyai kebiasaan aneh selain memakan daging manusia. Ketika masih berada di Lampung, ia suka membunuh anjing dan memakan dagingnya mentah-mentah. Pada saat di tahanan pun, ia menangkap cicak yang ada di ruang tahanan serta memakannya mentah-mentah.

Sumanto kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan polisi. Setelah melalui pemeriksaan kejiwaan, tidak ditemukan suatu kelainan jiwa yang menyebabkan dia melakukan itu. Menurut pengakuannya, ia mau melakukan itu karena memenuhi tuntutan ilmu yang sedang dipelajarinya karena Sumanto dikenal sebagai orang yang suka mempelajari ilmu-ilmu gelap. Ia mengaku memiliki kesaktian dan punya banyak jimat. Ia mengatakan kalau sudah memakan daging manusia dalam jumlah yang ditentukan, maka ia akan menjadi segera kaya raya, kebal dan bisa menghidupkan orang mati.

Kisah Sumanto memberikan kepada kita pelajaran yang sangat berharga agar kita: Jangan bermain-main dengan kuasa kegelapan. Iblis tidak pernah merencanakan keuntungan dan hidup bahagia bagi kita. Dia penipu dan ia akan berusaha memperbudak kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan keji dan menjijikan. Meskipun ia menawarkan keuntungan, tetapi akhir dari semua itu adalah kehancuran.

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh” (1 Petrus 5:8-9a). Jadi kuasailah dirimu dalam segala hal, jangan dikuasai ambisi sehingga kita rela melakukan apa saja untuk memenuhi ambisi kita.

Doa: Bapa, tuntun aku senantiasa agar aku tidak memberi kesempatan pada Iblis untuk menipu dan memperhambaku. Berilah aku penguasaan diri dalam segala hal sehingga aku tetap berjalan dalam kebenaranMu. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.

Sekedar Memuaskan Nafsu

Bacaan : Galatia 5:19-21; Roma 6:1-23



Ada sebuah kisah nyata pada tahun 1992, Jeffry Dahmer dijatuhi hukuman seumur hidup oleh pengadilan Amerika Serikat, karena telah membunuh 17 orang anak-anak. Polisi menemukan daging manusia setengah matang di dalam kulkasnya. Sungguh menjijikan!

Pada tahun 1995, kasus yang sama terjadi di Jerman. Seorang pria berusia 33 tahun diadili karena telah merampok dan membunuh. Di pengadilan ia mengaku telah memakan organ bagian dalam dari korbannya.

Pada hari Kamis, 4 Desember 2002, koran Jawa Pos mengangkat berita dengan topik yang sama, yaitu tentang manusia pemakan daging, alias kanibal. Armin M. 41 tahun, memakan Bern Juergen, 42 tahun.

Pada hari naas itu Bern Juergen yang adalah seorang teknisi di Siemens, dengan meminta ijin dari atasannya dengan alasan ada urusan pribadi dan hari itu juga ia menjual mobilnya. Ternyata Bern Juergen pergi menemui Armin, setelah ia membaca sebuah iklan di internet. Iklan itu berisi, ”Dicari seseorang berpostur bagus yang bersedia dibunuh dan dimakan!”. Bern Juergen menemui Armin di Rotenburg. Kedua orang yang sama-sama homoseksual dan kanibalistik itu sepakat memotong alat vital Bern Juergen, menggoreng lalu memakannya bersama. Setelah itu, Armin menusuk tenggorokan Bern Juergen, memotog-motong tubuhnya dan menyimpan sebagian di dalam kulkas, sementara sisanya dikubur. Armin merekam seluruh proses pembunuhan tersebut. Setelah memakan korban pertama itu, Armin kembali memasang iklan yang sama di internet. Dengan tidak disangka-sangka ternyata ada 5 orang lagi yang meresponi iklan itu.

Sungguh tidak dapat dibayangkan! Betapa brutalnya perilaku yang kita baca barusan. Kita sebagai manusia terkadang secara tidak sadar sudah diputar balikan oleh hawa nafsu yang salah. Motif dan keinginan untuk memuaskan hawa nafsu sepertinya sudah menjadi hal yang utama bagi manusia. Coba kita perhatikan dengan seksama apa yang terjadi pada orang-orang yang berada di sekeliling kita! Masing-masing orang hanya memikirkan dirinya sendiri. Masing-masing orang mencari cara untuk memuaskan keinginan yang ada di dalam hatinya. Orang sudah tidak peduli apakah cara yang dipakainya itu benar atau tidak? Yang penting keinginannya terpenuhi.

Kita mungkin berpikir, ”Tetapi saya khan tidak seperti itu, saya tidak membunuh sesadis seperti yang dilakukan oleh Armin.Hari ini mari kita renungkan: Cara apa saja yang telah kita tempuh untuk mencapai segala keinginan-keinginan kita? Mungkin tidak kita sadari, kita telah bertindak sesuka hati hanya untuk memuaskan keinginan hati, misalnya: berseteru, ”perang dingin” dengan teman, membiarkan iri hati merajalela karena tidak puas dengan apa yang sudah dicapai, ada percederaan dengan sesama karena tidak sependapat, membiarkan amarah menguasai hati karena keinginan yang tidak terpenuhi,dll.

Paulus mengatakan hal yang sama pada jemaat di Galatia, ”Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”.

Maka kita harus tetap waspada dan menjauhkan diri dari segala tindakan yang bertujuan untuk memuaskan diri sendiri. Karena mencari kepuasan diri adalah bagian dari keinginan daging, yaitu dosa yang lama-kelamaan akan menggiring kita kepada maut.

Sebab upah dosa ialah maut” (Roma 6:23a). Oleh karena itu bagi Anda yang sekarang masih ada di dalam kuasa dosa dan terbelenggu oleh hawa nafsu. Terima Yesus Kristus dalam hidup Anda dan lahir baru di dalamNya. Atau bagi Anda yang sudah ikut Tuhan Yesus tetapi belum lahir baru, segeralah bertobat dan berubah. Masih ada kesempatan bagi Anda selama Anda mau berubah dan mempunyai keinginan untuk menjadi lebih baik.

Jika Aku Tidak Mempunyai Kasih...

Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan

semua bahasa manusia dan bahasa malaikat

tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,

aku sama dengan gong yang berkumandang

Dan canang yang bergemerincing.

sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat

dan aku mengetahui segala rahasia

dan memiliki seluruh pengetahuan;

dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna

untuk memindahkan gunung,

tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,

aku sama sekali tidak berguna.

Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu

yang ada padaku,

bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar,

tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,

sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu

Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan

tidak mencari keuntungan diri sendiri.

Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan

kesalahan orang lain.

Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan,

tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu,

percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu,

sabar menanggung segala sesuatu.

Kasih tidak berkesudahan (1 Korintus 13:1-8).

Jalan Kembali Yang Terjal

Bagi mereka yang terlibat dalam hubungan seksual yang menghancurkan, jalan untuk kembali tidaklah mudah. Tidak pernah mudah mengakui dosa-dosa Anda, menerima tanggung jawab dari pilihan yang Anda buat, dan mengakui bahwa Anda tidak akan mampu mengatasi hasrat yang Anda biarkan menjadi tidak terkendali tanpa bantuan Allah dan orang-orang lain.

Mengakui bahwa masalahnya bukan hanya pada kurangnya pengendalian diri atau sedikit penilaian yang salah memang selalu menyakitkan. Akan sangat mengganggu mengakui bahwa masalah Anda berakar dari pemujaan berhala, bahwa Anda lebih memuja keintiman seksual daripada Allah, dan bahwa tanpa kesediaan untuk secara radikal diubah oleh Allah, maka masalah-masalah Anda itu akan terus berlanjut.

Alkitab tidak menganggap dosa seksual sebagai masalah kecil yang dapat diselesaikan dengan beberapa nasehat dan sedikit “penyesuaian”. Berkenaan dengan hasrat-hasrat seksual yang mampu mengalahkan orang seperti Raja Daud, Kitab Suci mengatakan kepada kita bahwa ada waktunya untuk merendahkan diri sendiri dan lari. Karena menyadari kuatnya godaan seksual, Rasul Paulus mengatakan dalam suratnya, “Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri” (1 Korintus 6:18). Kepada seorang pendeta muda bernama Timotius, Paulus menulis, “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni” (2 Timotius 2:22).

Dosa seksual tidak dapat diperbaiki dengan berjanji pada diri sendiri untuk berbuat lebih baik lain waktu. Dosa itu hanya dapat dihadapi dengan secara jujur mengakui akar hasrat hati Anda, datang kepada Allah dan orang-orang yang telah Anda lukai dengan hati bersih, serta mengarahkan kembali hati Anda kepada Allah.

Yang terpenting adalah kita harus menggunakan kesadaran terhadap dosa kita sebagai alasan untuk lari menuju pelukan dan telapak tangan Kristus yang terluka. Berlari ke salibNya. Berpegang teguh pada kebenaran bahwa ketika Kristus mati, Dia menebus setiap dosa seksual dan setiap dosa-dosa lain yang telah Anda buat. Mintalah pertobatan yang ditawarkan Allah bagi mereka yang percaya kepada Putra-Nya.

Saat Anda percaya pada pengampunan dalam Kristus, pastikan bahwa Anda melakukannya dengan hasrat untuk menggantikan dosa seksual dengan kebajikan dan kasih. Janganlah memperlakukan pengampunan itu sebagai suatu cara lain untuk menghindari penderitaan. Ujilah cinta Anda dengan melihat apakah Anda bersedia berbagi penderitaan dengan orang-orang yang telah Anda lukai dengan pilihan perilaku seksual Anda. Jika penyesalan Anda tulus, jika Anda benar-benar menginginkan untuk hidup dalam kekuatan pertobatan Allah dan dalam kemurnian Roh Kudus-Nya, dan jika Anda sungguh-sungguh hancur karena dosa, maka Anda tidak akan meminta orang lain untuk memaafkan dan melupakan apa yang telah Anda perbuat terhadap mereka.

Jika pengalaman Anda seperti yang telah dikemukakan dalam tulisan ini, maka Anda memiliki alasan untuk memerhatikan bahwa mereka yang telah menderita karena dosa Anda, sedang bergumul setiap hari dengan luka yang Anda timbulkan. Meminta mereka untuk melupakan berarti menimbulkan hukuman dan beban yang lebih berat bagi mereka. Kenikmatan dan hasrat hidup dapat ditemukan kembali, tetapi bukan dengan memaksa orang lain untuk melupakannya, melainkan dengan menunjukkan kepada mereka perubahan yang telah Allah lakukan pada diri Anda. Perubahan akan datang saat Anda lebih memerhatikan penderitaan yang dirasakan orang lain daripada kepuasan sesaat Anda.

Ini adalah jalan untuk menuju cinta sejati. Inilah jalan bagi kita untuk bisa melangkah dengan Dia yang bukan hidup untuk diriNya sendiri dan bukan untuk sesaat, melainkan untuk kita. Dan untuk kebahagiaan abadi dengan Dia. Inilah jalan yang menunjukkan kesadaran tertinggi bahwa kita diciptakan untuk memiliki hasrat.

Doa Untuk Anda

Apakah Anda Ingin mendapat kiriman text Doa-Satu-Menit setiap hari ? Kirim Email Kosong ke : doa-satu-menit-subscribe@yahoo.com
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)

Jika Kamu di Surabaya, Stay Tuned at

  • Bahtera Yuda at 96.4 MHz
  • Bethany FM at 93.8 MHz
  • Nafiri FM at 107.10 MHz

Firman Tuhan Untuk Anda

"Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (Yohanes 6:51)




Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. (Yohanes 10:14-15)




“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)




Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya" (Yohanes 11:25-26)




Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yohanes 15:16)




“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakan lah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:6-7)




-----000000------00000------00000---------