Masih belum menemukan apa yang Anda cari? Masukkan kata kunci pencarian Anda untuk mencari artikel yang ada di Blog ini:

e mërkurë

SALIB DALAM INJIL DAN AL QUR’AN

Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus mengatakan, “Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah”. Serta dalam pasal 2 ayat 1 sampai 2, dia berkata, “Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.”

Kalau kita renungkan perkataan para rasul pada umumnya, kita lihat bahwa Injil yang diberitakan mereka sejak munculnya Kekristenan dan yang diterima dan diyakini, yang melaluinya mereka diselamatkan, adalah berita yang menggembirakan seperti yang disimpulkan Paulus dalam kata-kata dalam 1 Korintus 15:1-4, “Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu--kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci”.

Walaupun demikian, dengan melintasi kurang lebih 500 tahun sesudah Paulus dan penyebaran Injil di seluruh dunia, masih ada saja mereka yang menentang kebenaran ini dengan berkata kepada umat Kristen, “Kamu sesat dalam agamamu”. Mungkin penentang-penentang ini menganut paham kaum bidat (aliran sesar) – dari orang-orang Yahudi yang masuk Kristen, yang nenek moyang mereka berhubungan erat dengan bidat yang percaya bahwa Kristus tidak akan atau tidak mati. Kita sungguh berhutang kepada Yohanes, salah satu penulis Kitab Injil, yang menyebutkan masalah ini ketika ia menuliskan kepada kita perkataan kaum Farisi dalam perdebatan mereka dengan Kristus dalam Yohanes 12:34, “Lalu jawab orang banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?"

Para ahli sejarah menyebutkan bahwa ajaran bidat ini telah tersebar luas di antara umat Kristen di Jazirah Arab, dengan mengatakan bahwa Kristus sanggup mengubah diriNya dari satu bentuk ke bentuk yang yang lain, dan ketika musuh-musuhNya datang untuk menangkapNya, Dia berubah rupa seperti orang lain yang kemudian disalib ganti Dia, sedangkan Kristus sendiri diangkat kepada Yang mengutusNya, sambil menghina musuh-musuhNya.

Ayat-ayat Al Qur’an menyangkut hari-hari terakhir Kristus sejalan dengan kisah ini dan bertentangan dengan pandangan umat Yahudi. Dikatakan, Surat An Nissa 157,158, ”Dan karena ucapan mereka (orangYahudi);’Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ’Isa Putera Maryam Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah (orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka). Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ’Isa, benar-benar dalam keraguan tentang siapa yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali meraba-raba belaka; mereka tidak (pula) yakin yang mereka bunuh itu adalah ’Isa. Tetapi yang sebenarnya Allah telah mengangkat ’Isa kepadaNya...”

Kita dapat pahami dengan jelas bahwa paham bidat yang tetap lengket pada Kekristenan itu, bahwa Salib, dalam pandangan mereka, bukanlah satu peristiwa sejarah atau ajaran tentang penebusan melainkan hanya satu pelambang atau tanda, seperti bintang yang membimbing orang-orang Majus ke palungan anak di Betlehem, atau seperti munculnya burung merpati sebagai lambang munculnya Roh Kudus, yang turun atas Kristuss pada saat dibaptis di sungai Yordan. Tetapi salib yang berat tempat Kristus digantung, adalah mezbah penebusan, tempat Anak Domba Allah dikorbankan untuk menghapus dosa dunia, tidak begitu penting bagi mereka! Mereka menolak kebenaran yang diberitakan oleh Paulus kepada bangsa-bangsa dalam Galatia 3:13-14, ”Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu”.

Barangkali serangan yang paling aneh terhadap salib terdapat dalam satu Injil palsu yang disebut sebagai tulisan Yohanes, yang sebenarnya ditulis oleh kaum bidat. Tidak diragukan lagi kaum Muslim mewarisi paham tentang salib ini dari kaum bidat yang tersebar di tanah Arab, tempat lahirnya Islam. Patut disesali bahwa para theolog Muslim tidak sependapat atas masalah bagaimana seseorang menggantikan Kristus, dan banyak kisah tentang masalah ini yang muncul. Salah satunya adalah ketika orang-orang Yahudi memutuskan untuk membunuh Kristus, Allah mengangkat Dia ke surga. Pemimpin-pemimpin mereka diliputi ketakutan akan bangkitnya masyarakat menyerang mereka sendiri, kemudian mengambil dan membunuh seseorang dengan menyalibkan dia, dan menipu masyarakat dengan mengatakan bahwa orang itu adalah Kristus (’Isa). Sedangkan yang lain berkata bahwa Allah merubah rupa Kristus kepada orang lain, yang kemudian mati ganti Dia.

Kisah ini mempunyai banyak bentuknya :

1.) Seorang Yahudi yang bernama Yudas memasuki rumah tempat Kristus berada, dengan maksud menangkap Dia, tetapi tidak menemuiNya. Allah membuat rupa Kristus (’Isa) padanya, dan ketika ia keluar dari rumah itu masyarakat menyangka bahwa dia itulah ’Isa, dan membawa serta menyalibkan dia.

2.) Orang-orang Yahudi ketika menangkap ’Isa, menempatkan seorang penjaga atasNya, tetapi ’Isa diangkat kepada Allah melalui satu mujizat dan Allah membuat rupa ’Isa pada penjaga tersebut, yang kemudian dibawa dan disalibkan, sementara ia berseru ”Aku bukan ’Isa”.

3.) Seorang sahabat Yesus (’Isa) dijanjikan mendapat surga, dan rela mati menggantikan Dia. Allah menjadikan dia serupa dengan ’Isa dan dia dibawa dan disalibkan tetapi ’Isa diangkat ke surga.

4.) Seorang pengikut ’Isa mengkhianatiNya, (yakni Yudas), dan menemui orang-orang Yahudi untuk memimpin mereka kepadaNya, dan berangkat bersama mereka untuk menangkap dia. Allah membuat dia nampak seperti ’Isa dan dia dibawa dan disalibkan.

Hanya sedikit penafsir Al Qur’an yang sependapat dengan kisah ini. Al Jalalan dalam tafsir Qur’annya tentang kalimat, ”orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka” (Shubbiha Iahum) berkata bahwa Allah membuat keserupaan ’Isa atas orang mati dan berpendapat bahwa ia adalah ’Isa, dan mereka membunuh dan menyalibkannya. Kalimat ”Orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ”Isa” – artinya bahwa beberapa dari mereka, ketika mereka melihat orang mati itu, berkata ”Wajahnya adalah wajah ’Isa tetapi tubuh itu bukan tubuhNys”. Sedangkan yang lain berkata ”Benar itulah Dia” (Tafsir Al Jalalan, hal. 135).

Al Badawi berkata ”Ini dihubungkan dengan satu kelompok orang Yahudi menangkap ’Isa dan ibunya, dan Dia mengutuk mereka, dan mereka berubah menjadi kera dan babi! Kemudian orang Yahudi bersekutu untuk membunuh Dia, tetapi Allah berfirman kepadaNya bahwa Ia akan diangkat ke surga. Dia berkata kepada sahabat-sahabatNya, ’Siapakah yang bersedia mengambil rupa diriNya dalam surga?’ Seorang di antara mereka menyatakan kesediaannya dan Allah menjatuhkan rupa ’Isa atasnyaadan kemudian dia dibunuh dan disalibkan.

Al Zakhashri berkata ”Perkataan, ’orang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka’ berarti mereka membayangkan demikian atau mereka menduga bahwa mereka telah membunuh dan menyalibkan Dia – demikianlah Dia telah mati dan tidak hidup. Tetapi Dia hidup karena Allah mengambil Dia kepadaNya”.

Tidak diragukan lagi bahwa semua tafsiran yang berbeda ini diakibatkan dari kurangnya kata-kata yang jelas dalam Al Qur’an yang berkaitan dengan hari-hari terakhir kehidupan Kristus sebagai manusia di bumi ini. Perbedaan mana telah membuka pintu bagi banyak perbedaan dan pandangan-pandangan yang menentang. Kendati demikian seorang sarjana yang teliti seperti Imam Fakhr ed-Din ar Razi harus menolak mentah-mentah teori ini. Dalam tafsirnya atas Surat Al Imran 55 ”Ya ’Isa, sesungguhnya Aku mewafatkan engkau dan meninggikan (derajat) engkau kepada-Ku...”, ia menguraikan masalah perpindahan keserupaan Kristus pada orang lain dalam berbagai cara :

1.) Jika hal itu mungkin untuk menyatakan Allah menjatuhkan rupa seseorang pada yang lain, maka terbukalah pintu untuk fitnahan dan kemudian bersilat lidah dan akhirnya pada nubuatan yang tidak berlaku.

2.) Allah menopang Dia (’Isa) dengan Roh Kudus. Apakah dalam masalah ini Dia tidak mampu melakukan demikian? Dia (’Isa) sanggup membangkitkan orang mati, dan apakah Dia tidak mampu melindungi diriNya?

3.) Allah dapat menyelamatkanNya dengan mengangkat Dia ke surga, jadi apa gunanya membuat orang lain serupa dengan Dia?

4.) Dengan berbuat demikian – yaitu dengan menjadikan orang lain serupa dengan Dia – mereka dipaksa percaya bahwa orang lain itu adalah Yesus (’Isa), padahal bukan. Ini adalah suatu penipuan yang tidak sesuai dengan hikmat Allah.

5.) Mayoritas orang Kristen dari Timur ke Barat, dengan kasih mereka kepada Kristus dan semangat yang luar biasa dalam pekerjaanNya, telah menyaksikan akan Dia yang sudah disalibkan. Sebab itu jika kita menyangkali hal ini, maka kita mengecilkan arti sejarah (kronologi) peristiwa-peristiwa dan dengan demikian kita mengecilkan nubuatan’Isa serta nabi-nabi lainnya.

6.) Maka hal yang masuk akal adalah, bahwa ”orang lain” dapat mempertahankan dirinya dan berkata bahwa dia bukan ’Isa dan itulah yang seharusnya dia perbuat.

Kalau dia tidak berbuat demikian, maka kita tahu bahwa hal itu tidak seperti yang diberitakan. Jika kata-kata Al Qur’an tak mau mengakui penyaliban Kristus, maka sesungguhnya mereka tidak mengakui kematian Tuhan Yesus, sebelum Dia diangkar ke surga. Apabila kita menyimak kehidupan Kristus seperti nampak (dilukiskan) dalam Al Qur’an, maka kita akan temukan tiga ayat yang menegaskan kematianNya, dan dua ayat yang menyatakan bahwa Ia dibunuh.

  1. Surat Maryam 33 – ”Selamat sejahtera bagiku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku diwafatkan dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” Dalam ayat ini ada satu pengakuan yang jelas bahwa Kristus menjelma, mati dan dibangkitkan dari kematian, dalam bentuk nubuatan dan didasarkan atas satu mujizat.
  2. Surat Ali Imran 55 – ”(Ingatlah) ketika Allah berkata : ’Ya ’Isa, sesungguhnya Aku mewafatkan engkau dan meninggikan (derajat) engkau kepada-Ku dan menyucikan engkau dari orang-orang kafir dan menjadikan yang mengikut engkau di atas dari mereka yang kafir, sampai hari kiamat:” (dalam bahasa Inggris disebut ”until the day of Resurrection” = sampai pada hari kebangkitan).
  3. Surat Al-Maidah 116,117 – ”Ingatlah ketika Allah berfirman: Ya ’Isa anak Maryam, adakah engkau katakan kepada manusia: Ambilah aku dan ibuku menjadi Tuhan, selain daripada Allah. Ia menjawab: Mahasuci Engkau (ya Allah)...Tiadalah kukatakan kepada mereka, melainkan apa-apa yang Engkau perintahkan kepadaku....Tatkala Engkau mewafatkanku, Engkaulah mengawas mereka...”
  4. Surat Al-Baqarah 87 – ”Sesungguhnya telah Kami berikan kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami ikuti kemudiannya dengan beberapa rasul; dan Kami berikan kepada ’Isa anak Maryam beberapa keterangan, (bahwa ia menjadi rasul) dan Kami kuatkan dia dengan roh suci. Adakah tiap-tiap rasul yang datang kepadamu, membawa sesuatu yang tidak diingini oleh hawa nafsumu, lalu kamu sombong; maka segolongan, kamu dustakan dan segolongan lagi kamu bunuh.” Kata ”bunuh” di sini kurang jelas dan hanya dapat diterjemahkan dengan ”mematikan”. Jika Al Qur’an tidak menyebutkan bagaimana cara pembunuhan Kristus itu terjadi, maka Injil adalah asli dan satu-satunyasumber dari pokok ini.
  5. Surat Ali Imran 183...”(Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang berkata: Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kami, bahwa kami tiada akan beriman kepada rasul, kecuali jika rasul itu mendatangkan kepada kami kurban yang dimakan api. Katakanlah: Sesungguhnya telah datang kepadamu rasul-rasul sebelumku dengan (membawa) keterangan dan dengan yang kamu katakan itu, maka mengapakah kamu bunuh mereka itu jika kamu orang benar?”.

Jika kita teliti cerita-cerita dalam Al Qur’an, maka kita temukan bahwa satu-satunya rasul yang datang dari Allah dengan satu kurban adalah Kristus. Surat Al-Maidah 114 berkata, ”’Isa anak Maryam: Ya Allah, Tuhan kami, turunkan kepada kami makanan dari langit, untuk jadi perayaan dari kami, bagi awal kami dan akhir kami dan jadi bukti kekuasaan Engkau dan berilah rejeki kami, sedang engkau sebaik-baik yang memberi rejeki”.

Sekarang marilah kita kembali kepada perkataan dalam Surat An-Nisa’ 157, ”...Padahal bukanlah mereka yang membunuhnya dan bukan pula menyalibkannya, melainkan orang lain yang serupa dengan dia...” Ini merupakan satu usaha untuk mengeluarkan yang terikat secara hurufiah, dari kungkungan huruf, kepada kebebasan Roh yang luas. Jalan yang membawa manfaat ini melapangkan kita menemukan maksud para pimpinan umat Yahudi dalam membunuh Kristus, hal mana yang telah dipaparkan dengan jelas kepada kita oleh Yohanes dalam Injil yang ditulisnya, saat ia berkata dalam Yohanes 11:47-50, ”Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa”.

Sesungguhnya ketika mereka menggantungkan Dia di kayu salib dan telah mati, dan diletakkan dalam kubur dan pintu ditutup dengan bermeteraikan meterai Pilatus. Mereka bergembira ria, dengan mengira bahwa akhirnya mereka bebas dari pengajaran dan tanda-tanda mujizatNya., sambil mengharapkan agar kematianNya yang mengerikan itu kiranya cukup menghentikan pengikut-pengikutNya untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya. Tetapi angin kehendak ilahi akan menjalankan kapa kekerasan hati bangsa Yahudi ke tujuan yang mereka tidak senangi; karena kematian penebusanNya di atas kayu salib dengan sekejap telah menarik beribu-ribu orang kepadaNya. Sungguh nubuatan tentang Dia menjadi kenyataan, seperti dalam Yohanes 12:32, ”Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepadaKu.”

Dengan cara yang demikian itu juga mujizat-mujizat yang terus berlangsung melalui para rasul, sesuai dengan kuasa yang diberikanNya kepada mereka. Alkitab melaporkan kepada kita dalam Kisah Para Rasul 19:11 dan 12, ”Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat”.

Karena itu kita dapat melihat satu ayat dalam Al Qur’an sebagai suatu kesaksian menentang mereka, orang-orang yang tidak percaya, saat ia berkata ”Sesungguhnya orang-orang yang bersalahan tentang ’Isa itu dalam keraguan, bukanlah dengan pengetahuan, melainkan menurut dugaan saja; dan tidaklah mereka membunuh ’Isa dengan yakin” (Surat An-Nissa 157). Dia bangkit pada hari ketiga, dan selam 40 hari sesudah itu banyak kali nampak pada murid-muridNya, kemudian naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah, sejalan dengan perkataan Al Qur’an, ”...Sesungguhnya Aku mewafatkan engkau dan meninggikan (derajat) engkau kepada-Ku....” (Surat Ali Imran 55).

1 komentar:

DDG tha...

GOD BLESS YOU AND ME..

Doa Untuk Anda

Apakah Anda Ingin mendapat kiriman text Doa-Satu-Menit setiap hari ? Kirim Email Kosong ke : doa-satu-menit-subscribe@yahoo.com
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)

Jika Kamu di Surabaya, Stay Tuned at

  • Bahtera Yuda at 96.4 MHz
  • Bethany FM at 93.8 MHz
  • Nafiri FM at 107.10 MHz

Firman Tuhan Untuk Anda

"Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (Yohanes 6:51)




Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. (Yohanes 10:14-15)




“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)




Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya" (Yohanes 11:25-26)




Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yohanes 15:16)




“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakan lah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:6-7)




-----000000------00000------00000---------