Masih belum menemukan apa yang Anda cari? Masukkan kata kunci pencarian Anda untuk mencari artikel yang ada di Blog ini:

e enjte

BAB XXV PENGLIHATAN DI SORGA

Beberapa dari penglihatan ini diberikan pada saya oleh Yesus sebelum Ia membawa saya ke nereka. Beberapa lagi diberikanNya menjelang akhir perjalanan menembus neraka.
Yang setara dengan Allah
Saya menerima penglihatan sorgawi, saat saya dalam doa yang khusuk, dalam renungan dan penyembahan. Kemuliaan Tuhan turun di tempat, dimana saya sedang berdoa. Gelora api yang bergulung-gulung cahaya yang sangat cemerlang dan kuasa yang ilahi tampak di depan mata saya. Di tengah-tengah api itu tampaklah Tahta Tuhan. Diatas tahta itu tampaklah yang setara dengan Allah. Kebahagiaan, damai sejahtera, dan kasih mengalir dari Tuhan yang mahakuasa. Udara yang di sekitar Tahta itu dipenuhi oleh malaikat-malaikat yang berbentuk bayi, mereka sedang bernyanyi dan tak henti-hentinya menciumi wajah Tuhan, tanganNya dan kakiNya. Lagu pujian yang mereka nyanyikan ialah, "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah segala kuasa." Kerub atau malaikat berbentuk bayi itu mempunyai lidah-lidah api di atas kepala mereka dan di ujung sayap-sayap mereka. Gerakan sayap mereka seolah-olah seirama dengan gerakan kuasa dan kemuliaan Tuhan.
Seorang kerub terbang menghampiri saya dan menyentuh mata saya.
Pegunungan Emas
Dalam penglihatan saya melihat jauh ke bumi. Saya dapat melihat bahwa bermil-mil di hadapan saya tanahnya kering, haus akan air hujan. Tanah retak-retak, kering dan tandus. Tak ada tanaman apapun, tak ada pepohonan yang tampak. Kemudian saya melihat jauh di balik tanah kering itu, saya memandang ke sorga. Di sana ada dua buah pegunungan raksasa yang berdiri bersisian pada alasnya. Saya tidak tahu pasti berapa tingginya tetapi kedua pegunungan itu sangat tinggi. Ketika saya mendekatinya, saya temukan bahwa kedua pegunungan itu terdiri dari emas padat-emas yang murni, demikian murninya sampai-sampai seperti tembus pandang. Menembus pegunungan itu dan di balik pegunungan itu saya melihat ada suatu cahaya yang putih cemerlang yang memancar menerangi seluruh jagad raya. Saya merasa di dalam hati saya bahwa inilah dasar dari sorga, yaitu tempat bertumpunya sorga.
Manusia berkelahi memperebutkan sebentuk cincin emas, tetapi Allah memiliki semua emas itu.
Pembangunan rumah-rumah mewah
Ketika saya sedang berdoa, saya mendapat penglihatan berikut ini. Saya melihat malaikat-malaikat membacakan catatan tentang semua pekerjaan yang kita lakukan di sini, di dunia. Beberapa dari malaikat-malaikat itu mempunyai sayap, sedangkan beberapa yang lainnya tidak bersayap. Beberapa dari malaikat-malaikat itu besar, beberapa yang lainnya kecil, namun mereka masing-masing mempunyai wajah yang berbeda-beda. Sama seperti manusia di dunia ini, malaikat-malaikat itu pun dapat dibedakan atau dikenali dari wajah mereka.
Saya melihat malaikat-malaikat sedang sibuk memotong berlian-berlian yang berukuran luar biasa besar dan meletakkan berlian-berlian itu di fondasi dari bangunan rumah-rumah mewah. Berlian-berlian itu berukuran tebal 30 cm, panjang 60 cm dan sangat indah. Setiap kali satu jiwa dimenangkan untuk Tuhan, sebongkah berlian ditambahkan pada rumah mewah milik si pemenang jiwa. Tak ada satu pekerjaanpun yang sia-sia jika dilakukan untuk Tuhan.
Pintu-pintu gerbang sorga
Pada kali yang lain, ketika saya sedang berdoa,, saya mendapat penglihatan sorgawi ini. Saya sedang dalam naungan Roh Kudus dan seorang malaikat datang kepada saya, dan membawa saya ke sorga. Sekali lagi saya saksikan cahaya yang berpendar-pendar dan kemuliaan yang menyilaukan seperti yang telah saya saksikan di balik pegunungan emas itu. Menyaksikan kuasa kemuliaan Tuhan yang dinyatakan di hadapan saya, timbul rasa kagum dan bercampur rasa takut.
Waktu malaikat itu dan saya mengahampiri dua pintu gerbang raksasa yang menempel pada sebuah tembok yang tinggi dan besar, kami melihat dua orang malaikat yang istimewa besarnya sedang membawa pedang. Mereka tingginya kira-kira 15 m, dan rambut mereka seperti benang-benang emas. Pintu-pintu gerbang itu demikian tingginya, sehingga saya tidak bisa melihat ujung atasnya. Pintu-pintu itu merupakan karya seni yang terindah, yang saya pernah lihat. Pintu-pintu diukir dengan tangan, dengan lipatan-lipatan yang rumit, kerutan-kerutan dan lapisan-lapisan yang indah serta dihiasi dengan mutiara-mutiara, berlian yang indah-indah, batu rubi, safir dan batu permata lainnya. Semua yang tertera di atas pintu gerbang itu tampak sangat serasi dan pintu-pintu gerbang itu dapat dibuka keluar. Seorang malaikat dengan sebuah buku di tangannya, datang keluar dari balik gerbang itu. Setelah memeriksa dalam buku yang di tangannya, malaikat itu menganggukan kepalanya menyatakan bahwa saya boleh masuk. Saudara-saudara pembaca, Anda tidak dapat memasuki sorga, jika nama Anda tidak tertera dalam buku kehidupan Anak Domba Allah.
Ruang Arsip
Dalam suatu penglihatan, seorang malaikat membawa saya ke sorga dan menunjukkan sebuah ruangan besar sekali dengan tembok-tembok dari emas padat. Huruf-huruf yang sesuai dengan urutan abjad diukirkan di sana sini tembok itu. Pemandangan di dalam ruang itu seperti sebuah perpustakaan yang sangat besar dengan buku-buku yang ditanamkan di tembok dan bukannya diletakkan di rak buku.
Malaikat-malaikat yang berjubah panjang membawa buku-buku itu keluar dari tembok itu dan mempelajarinya dengan teliti. Seolah-olah sudah ada peraturan yang ketat dari segala sesuatu yang mereka kerjakan. Saya menyadari bahwa buku-buku itu mempunyai sampul yang keras, yang terbuat dari emas, dan beberapa lembar di antaranya berwarna merah. Buku itu sangatlah indah.
Malaikat yang bersama saya berkata bahwa inilah buku-buku yang mencatat tentang kehidupan setiap orang yang pernah dilahirkan di dunia. Ia juga memberi tahu masih ada ruang-ruang yang lain dengan data-data yang lebih banyak lagi.
Dari waktu ke waktu malaikat-malaikat itu membawa catatan-catatan itu ke hadapan Tuhan untuk mendapat persetujuan atau ketidaksetujuanNya. Buku-buku itu memuat permintaan-permintaan doa, nubuat, kelakuan, pertumbuhan iman orang itu dalam Tuhan, jiwa-jiwa yang dibawanya pada Kristus, buah-buah roh dan masih banyak lagi. Segalanya yang kita lakukan di dunia dicatat di dalam salah satu buku itu oleh para malaikat.
Kadang-kadang seorang malaikat membawa buku itu turun dari tempatnya dan ia mencuci halaman-halamannya dengan kain lap yang lembut. Halaman yang telah dikapur itu berubah menjadi merah.
Tangga sorgawi
Roh Kudus telah membawa saya kepada penglihatan berikut ini. Saya melihat adanya sebuah tangga rohani yang besar yang membentang dari sorga ke bumi. Pada satu sisinya malaikat-malaikat sedang turun tangga itu, dan pada sisi lainnya para malaikat naik ke sorga. Malaikat-malaikat yang ada di tangga itu tidak mempunyai sayap, tetapi pada setiap malaikat terdapat sebuah buku yang pada sampulnya tertera sebuah nama. Beberapa malaikat kelihatannya memberi perintah dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka oleh malaikat-malaikat yang lain. Jika pengarahan sudah diberikan dan pertanyaan-pertanyaan mereka sudah dijawab, mereka menghilang. Saya juga melihat tangga-tangga lain di bagian bumi yang berbeda-beda. Para malaikat itu terus-menerus bergerak naik dan turun. Malaikat-malaikat itu bergerak dengan tegar dan penuh keagungan, sebab mereka adalah para utusan Tuhan.

0 komentar:

Doa Untuk Anda

Apakah Anda Ingin mendapat kiriman text Doa-Satu-Menit setiap hari ? Kirim Email Kosong ke : doa-satu-menit-subscribe@yahoo.com
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)

Jika Kamu di Surabaya, Stay Tuned at

  • Bahtera Yuda at 96.4 MHz
  • Bethany FM at 93.8 MHz
  • Nafiri FM at 107.10 MHz

Firman Tuhan Untuk Anda

"Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (Yohanes 6:51)




Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. (Yohanes 10:14-15)




“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)




Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya" (Yohanes 11:25-26)




Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yohanes 15:16)




“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakan lah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:6-7)




-----000000------00000------00000---------