Masih belum menemukan apa yang Anda cari? Masukkan kata kunci pencarian Anda untuk mencari artikel yang ada di Blog ini:

e premte

Memberi

The image “http://www.healingconversations.com/images/hands_heart.gif” cannot be displayed, because it contains errors.

Salah satu hal yang membuat beberapa orang tidak sejahtera saat mengikuti kebaktian mingguan adalah permintaan persembahan tambahan. Persembahan tambahan bisa dilakukan untuk misi, diakonia, pengobatan, natal, pembangunan gereja atau apa saja. Tidak sejahtera karena harus memberi tanpa direncanakan dan akan semakin berat bila pengeluaran tambahan dilakukan akhir bulan.

Bagi beberapa orang yang berkecukupanpun bisa tidak sejahtera saat memberi, terlebih lagi bagi yang berkehidupan sederhana dan dibawahnya. Bahkan ada anggapan permintaan persembahan tambahan sebagai sarana mengambil keuntungan bagi gereja meskipun pada dasarnya keengganan memberi persembahanlah yang menjadi alasan utama. Tuhan tidak pernah memaksa seseorang untuk memberi persembahan ini, persembahan dilakukan secara sukarela dan bila tidak memberi juga tidak menjadi masalah. Tuhan tahu setiap orang pernah memberi persembahan meskipun tidak selalu. Tuhan juga tahu faktor keuangan yang membuat seseorang tidak memberi. Jadi bila tidak dapat memberi kenapa harus marah atau menyalahkan gereja atau pengurus atau Tuhan!


Tuhan melihat hati saat seseorang memberi persembahan dan jumlah merupakan masalah berikutnya. Jangan sampai tidak memberi persembahan tambahan dijadikan alasan tidak mengikuti kebaktian mingguan. Allah mengharapkan pujian dari hati kita terdalam kepadaNya serta kerinduan hati untuk mendengar firmanNya setiap minggu lebih dari memberikan persembahan tambahan.

Tahukah saudara ada seorang yang belajar memberi persembahan ini dengan setia dan dikemudian hari ia mendapat julukan “si Murah Hati “. Bila saudara ingin belajar menjadi orang yang murah hati, belajarlah dari Erik.


Erik diberi cap orang yang paling murah hati . Kehidupannya sederhana tetapi Erik selalu memberi bantuan bila ada sesiapa mengalami kemalangan. Dia juga termasuk salah satu dari jemaat yang selalu memberi persembahan tambahan di gereja. Banyak yang menganggap Erik seorang yang sangat berkecukupan meskipun tidak demikian kenyatannya.

Semua orang sepakat, saat ada sumbangan baik untuk gereja, orang sakit, kematian atau kecelakaan apa saja, ia pasti memberi jumlah yang bagi kebanyakan orang didaerahnya cukup banyak. Teman-temannya pernah melihatnya memberi sumbangan kebakaran yang diminta secara spontan saat ia naik kenderaan umum. Cukup banyak dalam arti bisa untuk makan dua atau tiga kali dalam satu hari dan selalu lebih besar dari yang diberikan teman-temannya.

Raut wajah tidak menunjukkan kekesalan atau rasa marah saat memberi. Rautnya wajar-wajar saja ketika mengeluarkan dompet dan memberikan uang sumbangan. Semuanya dilakukan secara alami tanpa paksaan. Inilah alasan mengapa ia diberi julukan banyak duit , murah hati dan sekaligus membuat teman-temannya terheran-heran terhadap tindakannya. Nama Erik tidak pernah tertulis sebagai pemberi sumbangan kecuali teman-temannya membuat daftar nama sumbangan kolektif.

Pernah teman-temannya mentertawakannya. Ada tiga kasus kematian orang tua karyawan dan semua karyawan diminta menyumbang seribu rupiah perkepala. Pengumpul dana meminta sumbangan kepadanya, ia mengeluarkan tiga lembar uang sepuluh ribuan dan berkata,” Ini uang sumbangan dukacita untuk teman-teman kita ”, secara spontan disertai wajah polos. Semua rekan-rekannya terkejut dan sebagian lagi tertawa. Erik bingung dan berkata , “ Ada yang salah?” . Temannya menjelaskan hanya dipungut tiga ribu rupiah saja dan Erik kembali berkata dengan polos ,”Kalau sepuluh ribu rupiah saya beri ngak salah, kan?” . Kembali temannya tersenyum dan menerima uang itu.

Satu hari seorang temannya melihat ia memberi sumbangan kemudian menyindirnya dengan mengatakan,”Kamu bisa menyumbang karena banyak uang sedangkan kami makan saja tidak cukup!”. Erik tertegun sejenak dan kemudian berkata,” Untuk memberi sumbangan yang diperlukan hati yang rela memberi”.

Kemudian Erik bercerita awal ia belajar memberi. Enam tahun lalu Erik selalu marah ketika kebaktian mingguan sedang berlangsung. Perasaan was-was muncul dikarenakan permintaan persembahan tambahan . Ia menyalahkan Tuhan dan pendeta setiap kali persembahan dijalankan. Keuangannya benar-benar minim. Dengan gaji UMR masih mampu membayar persepuluhan dan persembahan meskipun harus berhemat. Tetapi untuk persembahan tambahan ia tidak mempunyai uang lagi.

Setiap minggu kemarahan memuncak. “Akan adakah persembahan tambahan lagi?”, jerit batinnya selama kebaktian. Emosi telah mengalahkan kerinduan hati untuk memuji dan mendengar firman-Nya. Emosi semakin memuncak dari hari ke hari dan ia harus mengatasi masalah ini. Akhirnya Erik memutuskan untuk menyisihkan uang dua ribu rupiah sampai dua ribu limaratus rupiah perbulan. Erik akan memberi sumbangan lima ratus rupiah perminggu bila ada persembahan tambahan.

Lima ratus merupakan jumlah yang sangat kecil. Bila digabung uang persembahan mingguan ditambah persembahan tambahan mingguan, jumlahnya masih tetap kecil bila dibandingkan dengan minuman dan kue gratis yang diberikan gereja pada semua jemaat termasuk Erik saat ramah tamah selesai ibadah gereja. Tetapi Erik telah bertekad memberinya pada Tuhan. Demikianlah ia memberi persembahan tambahan ke gereja bila diminta . Ada perasaan malu mengingat jumlah uang masih lebih kecil dari pada makanan dan minuman yang diberikan gereja baginya tetapi disaat bersamaan kemarahan tidak ada lagi saat kebaktian mingguan. Ia tidak marah kepada gereja, pendeta terlebih kepada Tuhan dan mulai menikmati kebaktian mingguan.

Persembahan tambahan tidak diminta setiap minggu , ada sisa uang persembahan tambahan setiap akhir bulan. Jumlahnya semakin bertambah di setiap akhir bulan berikutnya dikarenakan Erik menambah sebesar dua ribu sampau dua ribu lima ratus rupiah setiap awal bulan. Erik bingung mau dikemanakan uang ini.

Sisa uang akan dipakai untuk belanja demikianlah rencananya. Tetapi Erik menyadari suatu hari nanti ia tidak mau memberi persembahan tambahan lagi atau dengan kata lain mulai berharap agar permintaan sumbangan tambahan digereja dikurangi atau tidak ada lagi. Sejujurnya Ia bukan orang yang jujur menghadapi masalah ini. Orang lain dapat dengan jujur membelanjakan sisa uang ini dan tetap tidak keberatan memberi persembahan tambahan digereja. Tetapi Erik adalah Erik dan bukan orang lain . Melalui pergumulan Erik memutuskan uang sisa akan diberikan bagi yang memerlukan. Ia mulai memberi sumbangan kepada orang yang meninggal, orang yang sakit atau siapa saja yang membutuhkan. Itulah awal Erik memberi sumbangan kepada siapa yang memerlukannya. Semakin hari pekerjaan Erik semakin baik dan persembahan tambahan yang di sisihkan setiap bulan semakin besar, juga uang yang diberikan untuk persembahan dan menolong orang semakin besar.

Erik orang yang murah hati dan mau memberi disaat hidupnya masih kekurangan . Ia selalu mengatakan,”Yang terutama harus dilakukan saat memberi adalah hati yang tulus”. Itulah Erik.

0 komentar:

Doa Untuk Anda

Apakah Anda Ingin mendapat kiriman text Doa-Satu-Menit setiap hari ? Kirim Email Kosong ke : doa-satu-menit-subscribe@yahoo.com
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)

Jika Kamu di Surabaya, Stay Tuned at

  • Bahtera Yuda at 96.4 MHz
  • Bethany FM at 93.8 MHz
  • Nafiri FM at 107.10 MHz

Firman Tuhan Untuk Anda

"Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (Yohanes 6:51)




Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. (Yohanes 10:14-15)




“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)




Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya" (Yohanes 11:25-26)




Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yohanes 15:16)




“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakan lah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:6-7)




-----000000------00000------00000---------