Masih belum menemukan apa yang Anda cari? Masukkan kata kunci pencarian Anda untuk mencari artikel yang ada di Blog ini:

e mërkurë

Kristen Bodor vs Th Baru Imlek


Pada saat menjelang hari raya tahun Baru Imlek, banyak bermunculan Kristen Bodor, yang men-Fatwa, bahwa turut merayakan hari tahun Baru Imlek itu Haram bahkan Dosa! Dan lucunya para Kristen Bodor tersebut datangnya dari golongan etnis Tionghoa sendiri oleh sebab itulah mang Ucup menilai, bahwa mereka ini memiliki berkepribadian ganda ato kepribadian terpecah (split personality) ala "Dr Jekyl & Mr Hyde" atau dalam bahasa Inggrisnya disebut Golongan “Christian Go-Block!" Kenapa demikian?

Sejak brol lahir s/d masuk liang lahat sekalipun, mang Ucup tetap azah
keturunah Tiong Hoa, padahal sudah puluhan tahun saya bermukim di Eropa dan jadi WN Jerman, tetapi tetap azah anehnya tidak bisa berobah jadi bule, begitu juga dengan selera dan perut yang menuntut harus ketemu nasi setiap hari. Disamping itu, warna kulit maupun mata saya tidak pernah bisa berobah
walaupun di paspor udah dinyatakan jadi WN Jerman tulen sejak 40 tahun.

Begitu juga dengan agama yang saya anut "Kristen", walaupun sudah di mandi celup dan di bilas ber-kali2, tetapi warna kulit saya tidak pernah bisa berubah sedikit pun juga, begitu juga dengan nama di paspor tetap azah sama Nio Tjoe Siang. Padahal Pdt saya udah menyatakan bahwa sebenarnya saya ini udah lahir baru, tetapi sayangnya wajah maupun warna kulit saya tidak pernah bisa berubah jadi mirip seperti Yudas, padahal ia adalah rasul idolanya mang Ucup tuh.

Apakah kalau saya sudah jadi Kristen, berarti saya diwajibkan untuk menginkari leluhur saya? No Way! Apakah karena saya sudah jadi orang Kristen berarti saya diwajibkan untuk melupakan tradisi maupun kebudayaan saya untuk diganti oleh Hari Tahun Baru Yahudi "Rosh Hashanah" pada tgl. 13 Sep. yang akan datang? Tidak! Kalho tidak percaya, kudu baca tuh Alkitab; jangan hanya sekedar dijadikan buat pengganjel lemari azah.

Hai Yudas, lho boleh dimandiin, dicelup & di bilas ribuan kali, bahkan di masukin mesin cuci dengan rinso Anti Noda sekalipun, warna kulit lho, jangan harap bisa berobah, terkecuali kalho kulit lho mo dibeset seperti kodok
bangkong suikeh eh maksud saya seperti si Mikel Jekson.

Agama itu mirip pakaian, semua orang dilahirkan dalam keadaan telanjang, tidak ada satu manusiapun yang dilahirkan sebagai pemeluk agama tertentu. Mang Ucup dilahirkan bukan sebagai Kristen, melainkan sebagai seorang keturunan etnis Tiong Hoa, setelah lewat setengah abad baru jadi penganut agama Kristen. Dan agama apapun yang mereka anut, setiap saat apabila kurang cocok bisa azah diganti seperti juga dengan pakaian, tetapi warna kulit maupun orang tua kita tidak akan bisa diganti, sampai kita modyaaa…..ar sekalipun, ini akan tetap sama terus.

Jeruk dalam bahasa Inggris maupun Jerman namanya Mandarin, karena warna kulitnya kuning dan isinya pun kuning, begitu juga kita tidak akan bisa mencari tomat yang warna kulit luarnya putih, tetapi isi dalam nya merah, ora ono Mas!

Hanya bodornya, kok banyak jeruk eh Mandarin yang mempunyai keinginan untuk jadi "Bah Nana" baca Pisang? Yang kulitnya kuning tapi isinya putih, malu atuh euu..uy ama leluhur kita, sehingga bisa2 kwalat lho pantatnya 'ntar disamber Gledek baru tao lho!

Tapi mang, kata Pdt Gw, kalho merayakan tahun baru Imlek, itu sama azah seperti juga main mata ato berselingkuh dengan si setan sehingga nantinya bisa2 kita di kirim ke Giam Lo Ong baca Neraka untuk dipanggang sampai gosong disana.

Itu namanya Munafik tingkat 12 alias udah 'nggak ketolongan lagi Geblek-nya, renungkanlah dengan akal sehat Anda, lebih dari 80% manusia di kolong langit ini merayakan pesta tahun baru pada tgl. 1.1.2007, bahkan mereka telah merayakan pesta Milenium secara gede2an diseluruh jagat, tanpa pernah mo mikir pake jidatnya, bahwa kalender Masehi itu adalah kalender umat Kristen, sampai komplit di bubuhkan perkataan Masehi segala macam! Tahu kagak artinya Masehi itu apa?

Masehi itu diambil dari kata Mesias - "Yang diurapi/Juruselamat ato Yesus" ato lebih kerennya lagi disebut kalender "Anno Domini" yang artinya "Tahun Tuhan kita" ini dibuat oleh seorang biarawan yang bernama Dionysius Exignus.

Tidak ada penganut agama di dunia ini yang meng-haramkan atau merasa ketakutan umatnya menjadi Kristen, karena turut merayakan tahun baru Masehi, entah mereka itu penganut agama Hindu, Budha maupun Islam Fundamentalis sekalipun juga, kok wong Kristen ketakutan banget sih? Apakah Allah -Nya umat Kristen kurang Pe-De ato kurang sakti sehingga ketakutan umat-Nya digaet oleh aliran agama lain? Apakah para sesepuh Kristen itu wong Paranoid semua yang sudah saatnya dipindahkan ke RS Jiwa Grogol?

Kita jangan bicara juta lagi, sebab perkataan juta itu udah ora laku lagi, terutama bagi para koruptor, kita bicara nilai M azah ato Milyar, berapa milyar manusia di kolong langit ini yang turut merayakan tahun baru Masehi tanpa ada rasa takut setetes pun juga untuk di Kristianisasikan, karena turut merayakan pesta tahun baru Masehi tersebut.

Tidak pernah tersirat sedikit pun juga di dalam benak mereka, bahwa pada saat merayakan tahun baru tgl. 1.1.2007 ini ada kaitannya dengan Yesus, termasuk orang Kristen nya sendiri! Tetapi kok aneh begitu kita mau merayakan tahun baru Imlek atau tahun kelahirannya Kong Hu Chu ini jadi satu polemik ato permasalahan besar??

Setelah kita lahir baru menjadi orang Kristen, apakah identitas saya sebagai orang Tiong Hoa kudu turut dihapus, dilupakan dan dikubur? Apakah sebagai wong Kristen kita harus melupakan budaya maupun leluhur kita? Apakah sesudah menjadi orang Kristen saya harus menjadi wong Londo yang berbudaya kebaratan ato menjadi wong Yahudi untuk mengikuti budaya dan tradisi mereka, sehingga semua yang berbau budaya Tiong Hoa seperti Imlek tidak boleh dirayakan lagi, sebab sudah di cap haram, boro2 merayakan Imlek, makan Bacang dan ronde azah udah dinilai haram.

Aneh bin nyata banyak orang Kristen Tiong Hoa yang menilai hari Raya Imlek itu haram, tetapi kenapa mereka mau turut merayakan “Valentine-day”, "Tahunanksgiving Day" bahkan "Halloween". Mereka merasa untuk menjadi seorang Kristen yang baik diwajibkan untuk melupakan budaya leluhurnya yang sudah ribuan tahun turun temurun usianya.

Orang Tionghoa itu seperti jeruk, kulitnya kuning isinyapun seharusnya tetap kuning. Bahkan jeruk merupakan lambang kekayaan sebagai emas, dimana pada tiap tahun baru Imlek orang saling memberikan jeruk kalau bisa yang masih ada daunnya dengan mana diharapkan hokie dan rejeki di tahun mendatang akan tumbuh.

Dan "Kuning" adalah warna simbolik juga bagi bangsa Tionghoa, karena mereka mendiami tanah air Huang Tu Di = tanah kuning seluas hampir 10.000 km. Kaiser negara Tiongkok pertama lebih dikenal dengan nama Huang Di = Kaiser Kuning menurut para sejarawan, karena ia berasal dari tanah kuning tersebut. Bagi orang awam yang tidak mendalami Sinologi, penjiwaan budaya "tanah kuning" masih jelas tampak pada istilah2 bahasa Mandarin, yang memadukan "kuning" untuk mempertegas arti kata seperti tanah kuning, sungai kuning, kulit kuning, beras kuning, kacang kuning, jubah kuning (jubah kebesaran kerajaan), istana kuning bahkan alam bakapun disebut sebagai "Alam kuning".

Maka tidaklah salah kalau saya mengharapkan bangsa Tionghoa dimanapun ia berada agar tetap seperti jeruk, dimana kulitnya kuning dan isinyapun tetap kuning dan tidak berubah menjadi buah Pisang, kulitnya kuning, tetapi isinya udah berubah jadi putih semuanya itu namanya pisang busuk!

Hitler telah berusaha untuk menghancurkan budaya dan etnis Yahudi dengan membunuh lebih dari enam juta orang Yahudi. Mungki ada baiknya, bagi para Kristen bodor tersebut, perkataan "Haleluyah" dirubah menjadi jadi "Heil Hitler" saja? Dan daripada Elo pergi berziarah ke Yerusalem sebaiknya pergi ke Auschwitz !

Renungkanlah: Apabila Anda tidak merasa malu untuk mengaku sebagai keturunan Tiong Hoa, maka saya mohon sebar luaskanlah artikel ini.

Ketika mang Ucup masih kecil ucapan untuk selamat Tahun Baru Imlek adalah "Sin Chun Kiong Hie" yang berarti "Selamat Musim Semi ato Tahun Baru", tetapi karena generasi sekarang sudah lebih ke money & sukes oriented jadi ucapannya pun dirubah jadi Gong Xi Fa Cai = "Semoga Sukses Selalu", hal inilah yang ingin mang Ucup ucapkan sebagai akhir kata dari oret2an ini.

Oret2an ini ditulis setelah menegak habis satu botol arak merek: "Confucius Family Spirit", yuuu.uk kita bersulang bagi budaya maupun leluhur kita, gleee...ek, glek, glek, heiiii…iyah lekernya!

Maranatha
Mang Ucup - The Drunken Priest
Homepage: www.mangucup.org
======================================================

0 komentar:

Doa Untuk Anda

Apakah Anda Ingin mendapat kiriman text Doa-Satu-Menit setiap hari ? Kirim Email Kosong ke : doa-satu-menit-subscribe@yahoo.com
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)

Jika Kamu di Surabaya, Stay Tuned at

  • Bahtera Yuda at 96.4 MHz
  • Bethany FM at 93.8 MHz
  • Nafiri FM at 107.10 MHz

Firman Tuhan Untuk Anda

"Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (Yohanes 6:51)




Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. (Yohanes 10:14-15)




“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)




Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya" (Yohanes 11:25-26)




Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yohanes 15:16)




“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakan lah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:6-7)




-----000000------00000------00000---------