Masih belum menemukan apa yang Anda cari? Masukkan kata kunci pencarian Anda untuk mencari artikel yang ada di Blog ini:

e martë

BUKANKAH HAL ITU ADALAH HAK ANDA ?

Salah satu godaan Iblis yang paling ampuh


KEBUTUHAN HIDUP YANG WAJAR

Makan dan minum adalah kebutuhan yang penting bagi kehidupan umat manusia. Tanpa makan dan minum, orang akan mati ! Juga tidur, sangatlah penting. Para ahli telah meneliti dan menyimpulkan, bahwa tidur adalah bentuk dari istirahat yang terbaik. Rumah untuk tempat tinggal, kendaraan dan pakaian, juga sangat diperlukan. Tanpa tempat tinggal, apakah kita akn berada di tempat terbuka yang beratpkan langit dan beralaskan rumput? Sex, juga merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi keturunan Adam dan Hawa. Lalu, apa maksudnya ?

KETIKA KEBUTUHAN HIDUP TAK TERPENUHI !

Semua masih bisa berjaan dengan baik, selama kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi. Akan tetapi, di saat kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak tercapai, masalah akan mulai timbul! Ketika kebutuhan pangan tidak tercukupi, tindak kriminal (seperti pencurian, misalnya), akan mulai terjadi. Banyak orang terpaksa untuk mulai korupsi, karena gajinya yang resmi tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Banyak juga yang tergoda untuk melakukan KKN, karena untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan/kuliah anak-anaknya. Peluang ada dan tertutup rapi, sementara kebutuhan amat mendesak!
Banyak perzinahan atau perselingkuhan terjadi, karena suami atau istri yang sah tidak mampu memenuhi kebutuhan pasangannya. Seorang suami yang (maaf) impoten, atau seorang istri yang terkena kanker mulut rahim, akan menjadi masalah bagi pasangan (suami / istri)nya. Apakah mereka bisa terus menerus bertahan (tidak selingkuh) ?
Seorang wanita muda begitu tertekan batinnya, karena orang tua yang sakit, membutuhkan biaya besar untuk operasi. Belum lagi bagi adik-adiknya yang perlu ditolong biaya pendidikan / sekolahnya. Akhirnya, seorang pria (yang telah berkeluarga) memberinya sejumlah besar uang yang berbilang juta, untuk mengatasi semuanya itu. Suatu hari, ketika pria itu menceritakan penderitaan hidupnya dengan istrinya, hatinya amat tersentuh. Maka, ketika pria malang itu memintanya untuk bersedia menjadi istri simpanan, hatinya luluh. Wanita muda yang cantik ini terpaksa (sekaligus senang) menerima permintaan dari pria yang baik hati itu ! Wanita muda ini tahu persis, bahwa perbuatannya itu menyakitkan hati istri yang sah dari pria itu. Tapi, sungguh ….. ia tak memiliki daya untuk menghindarinya!
Saudaraku, masih ada banyak lagi kisah-kisah sejenis atau seputar itu. Namun, persoalannya yang mendasar memiliki persamaan atau kemiripan, mengapa kami melakukan semuanya itu! Yang lain terpaksa karena kebutuhan, yang lainnya lagi karena rasa kasihan dan juga karena balas budi.



BUKANKAH HAL ITU ADALAH HAK ANDA ?

Di sinilah salah satu godaan Iblis yang paling ampuh akan segera mencari mangsa. Yaitu, ketika kebutuhan-kebutuhan anda / saya tak terpenuhi ….
Iblis atau anak buahnya akan berbisik mantap di hati kita : “Bukankah hal itu adalah hak Anda ? Bukankah kebutuhan seksual itu adalah wajar dan sesuai kodrat ? Anda berhak untuk mendapatkan apa yang anda butuhkan, bukan ?
Oleh sebab itu, segeralah cari … dan nikmatilah. Apalagi kesempatan itu datang pada anda …. Jangan ditolak !
Katakanlah dengan tegas :”Why not …. Mengapa tidak ?.” Dan lagi, kata Iblis, “Berbuat sedikit, tidak jujur demi memenuhi kebutuhan keluarga, bukankah hal itu bisa dipahami ? Khan istri dan anak-anak di rumah butuh sandang pangan ?” Iblis terus bergerak !.
“Di samping itu,” bisik Iblis lagi, “Sebagai duda yang relatif masih muda, apa salahnya jika anda jajan untuk memenuhi kebutuhan seksual anda ? Anda khan belum merencanakan menikah dalam waktu dekat ini to’ ?”
Dan kepada yang lain Iblis berbisik, “Sebagai janda muda yang masih menarik, mengapa anda tolak pria-pria kesepian itu ? Bukankah kalian saling membutuhkan ? Sex, secara kodrat …. Membutuhkan penyaluran, bukan ? Memenuhi kebutuhan sex adalah hak anda !”. Iblis juga membisikkan sesuatu yang lain bagi mereka yang bersengketa, “Menuntut hak anda, bukankah hal itu harus ?.” Akan tetapi, kepada yang lainnya, Iblis berkata : “Pertahankanlah apa yang sekarang engkau miliki …. Jangan biarkan mereka mengambil alih! Sayang bukan … jikalau mereka sampai ‘menang’ …. ? Maka mulai sekarang, carilah Pengacara yang hebat, yang berpengalaman …. !.”
Dan bisikan (=godaan) maut Iblis ini meliputi semua bidang kehidupan kita : Finansial, Sexual, Politik, Budaya, Adat-istiadat, Birokrasi, Perdagangan, Ilmu Pengetahuan, dsb.

DOSA TETAP DOSA !

“Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran (terhadap) hukum Allah.” (I Yohanes. 3:4)
Seorang istri yang berselingkuh karena suami yang impoten, ia tetap dalam kategori orang yang berbuat dosa. Mengapa ? Karena selingkuh adalah perzinahan dan perzinahan adalah dosa ! Ayatnya singkat, tapi jelas : “Jangan berzinah!” (Keluaran. 20:14).
Dan lagi, Firman-Nya : “Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. “ (I Korintus. 10:8).
Seseorang yang korupsi karena kebutuhan ekonomi keluarga, ia telah berbuat dosa. Bobot dosa orang korupsi karena keserakahan / ketamakan, jelas lebih berat. Namun, bagaimanapun, semua perbuatan yang tidak jujur adalah dosa di hadapan Allah !
Bagi para Hakim, Firman Tuhan jelas dan tegas : “Hakim-hakim dan petugas-petugas haruslah kauangkat di segala tempat yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu, menurut suku-sukumu; mereka harus menghakimi bangsa itu dengan pengadilan yang adil. Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar. Semata-mata keadilan, itulah yang harus kaukejar, supaya engkau hidup dan memiliki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu." (Ulangan. 16:18-20).
Pada prinsipnya, dosa tetap dosa ! Entahkan orang bilang itu dosa hitam, atau dosa kelabu, dosa tetap dosa. Ada illustrasi, dosa itu ibarat racun. Maksudnya, yang namanya racun, tetap jangan diminum! Entahlah ia merupakan cairan yang dikemas dalam botol yang amat menarik, atau sudah dicampur dengan ‘anggur merah’ …. sehingga orang tergoda untuk mencicipinya, racun tetaplah berbahaya dan mematikan!
“Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. “ (Yosua. 1:7).

DI KELOMPOK MANA ANDA BERADA ?

Ada dua kelompok Umat Kristiani dalam menyikapi godaan ini. Kelompok pertama adalah mereka yang ikut arus. Orang-orang yang cenderung membenarkan perbuatan dosa karena terpaksa ! Mereka menganggap, sah-sah saja memenuhi kebutuhan yang kodrati, seperti makan-minum, sex, dsb. Walau ‘agak’ menyimpang dari Alkitab. Bagi kelompok seperti ini, kita tidak bisa berbuat banyak, kecuali mereka mau merubah pokok pandangan yang “Viveri veri coloso” (nyerempet-nyerempet bahaya)!
Kelompok kedua adalah orang-orang yang hatinya merasa terusik di saat mereka melanggar Firman Tuhan! Umat Kristiani yang menyadari, bahwa mereka mulai kehilangan damai sejahtera, karena hidup di luar kebenaran Alkitab! Kelompok ini masih memiliki Fighting Spirit (semangat juang) untuk mentaati Firman-Nya. Mereka mempunyai tekad dan niat, walau terpaksa haru melawan arus, tapi mau berperang demi mencapai kemenangan! Apabila anda berada di kelompok (pandangan) yang kedua ini, maka anda pasti respect (berminat) untuk mencari jawaban dari pertanyaan ini : “Bagaimanakah kami bisa menang melawan godaan itu ?”

BAGAIMANA KAMI BISA MENANG MELAWAN GODAAN IBLIS ?

Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."
Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, Bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia. (Kejadian 39:7-10).
Istri Potifar adalah seorang wanita yang amat kesepian. Suaminya, sebagai Kepala Pengawal baginda raja Firaun, tugasnya amat berat dan jadwal waktunya tidak menentu. Mengawal Firaun berarti mempertaruhkan nyawa! Maksudnya, bukan hanya melindungi Tuannya dari bahaya yang berasal dari luar, tapi juga bahaya dari dalam Istana dan keluarga Firaun sendiri. Kelalaian atau keteledoran bisa membuat ia dipecat dengan tidak hormat, atau bahkan ia bisa dijatuhi hukuman mati!
Oleh sebab itu, betapa ia merasa beruntung mendapatkan (=membeli) budak yang bernama Yusuf. Ia jadi lebih bisa berkosentrasi dalam mengemban tugasnya yang berat itu! Namun ia lupa, bahwa istrinya menjadi korban, yaitu hidup kesepian tanpa mendapt apa yang seharusnya dimiliki seorang istri dari suaminya, yaitu sesuatu yang sering disebut nafkah batin. Namun, apa kata Yusuf ?
Tolong anda perhatikan : “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?” (Kejadian 39:9b).
Apakah yang dimaksud oleh Yusuf, bahwa ia tidak mau melakukan kejahatan yang besar itu? Begini, saudaraku. Potifar adalah majikan Yusuf yang menaruh kepercayaan amat besar kepadanya.
“Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf. “ (Kej. 39:3,4).
Jadi, menurut Yusuf, apabila ia mau menuruti dan memenuhi kehausan istri majikannya itu, ia berarti mengkhianati tuannya itu! Di samping itu, yang kedua, ia tidak mau berdosa kepada Allah! Pertanyaan teramat penting disini yang harus dijawab adalah, pertama : Seberapa besar penghargaan anda / saya terhadap Pribadi Allah yang telah menyampaikan Firman-Nya, agar kita jangan berbuat dosa (dalam hal ini, berzinah)?!
“Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa." (Kel. 20:20).
Apabila kita menempatkan status dan posisi Allah sama persis dengan manusia, maka so pasti menjadi orang-orang yang berada dalam kelompok pertama, yaitu ikut arus dan cenderung untuk tutup mata dengan semua dosa-dosa kecil yang bisa dimaklumi! Akan tetapi, jikalau kita menempatkan Allah pada status dan posisi yang seharusnya (yang jauh di atas kita sebagai manusia), maka kita pasti akan berada di kelompok kedua, yaitu umat Kristiani yang memiliki niat dan tekad mentaati Firman Tuhan, walau hal itu mungkin sulit dan berat!
Yang kedua, seberapa besar anda dan saya menghargai nilai-nilai persahabatan, persaudaraan, kemitraan dan hubungan Majikan-Karyawan, hingga tidak menjadi seorang pengkhianat! Cukup banyak kisah tentang perselingkuhan yang berasal dari sahabat baik maupun teman akrab! Teman akrab sang suami yang memberikan kenikmatan khusus buat istri sahabat karibnya yang kesepian itu ! Juga sahabat karib sang istri, yang ternyatan memberikan service khusus bagi pria yang amat membutuhkan kemesraan itu, walaupun pria itu adalah suami dari sahabat karibnya! Belum lagi kisah tentang kemesraan sang Majikan (pria) dengan sekretarisnya, atau majikan (wanita) dengan drivernya! Betapa sakitnya dikhianati, bukan? Namun sesungguhnya, yang lebih parah penyakitnya adalah dia yang menjadi sang pengkhianat!
Jadi bagaimana kita bisa tetap tahan melawan godaan Iblis yang kedengarannya masuk akal itu ? Jawabannya adalah : Teladani (atau jadilah seperti) Yusuf! Pertama : Ia amat menghargai Allah, jauh di atas kebutuhan (kehausan) seorang istri yang kesepian. Kedua : tidak mau melakukan tindak kejahatan besar, yaitu …. tidak mau mengkhianati orang yang menaruh kepercayaan kepada kita!
“Demikian juga orang yang menghampiri isteri sesamanya; tiada seorangpun, yang menjamahnya, luput dari hukuman. Apakah seorang pencuri tidak akan dihina, apabila ia mencuri untuk memuaskan nafsunya karena lapar? Dan kalau ia tertangkap, haruslah ia membayar kembali tujuh kali lipat, segenap harta isi rumahnya harus diserahkan. Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh diperolehnya, malunya tidak terhapuskan. Karena cemburu adalah geram seorang laki-laki, ia tidak kenal belas kasihan pada hari pembalasan dendam; ia tidak akan mau menerima tebusan suatupun, dan ia akan tetap bersikeras, betapa banyakpun pemberianmu.” (Ams. 6:29-35).
Mencuri karena kelaparan, apalagi korupsi karena keserakahan akan dihukun Allah 7x lipat! (Ams. 6:30,31). Perselingkuhan? Tidak akan pernah lolos dari hukuman! Berzinah itu menikmatkan diri atau memberi kenikmatan ? Bukan! Firman-Nya jelas : Berzinah itu merusak diri sendiri! Berzinah / berselingkuh tak akan luput dari sikda dan cemooh! (Ams. 6: 32,33).
Seberapa besar kita menghargai Allah dan Firman-Nya, serta seberapa besar kita memiliki rasa takut akan keadilan Allah dan gentar terhadap hukuman yang bisa menimpa kita ….. semuanya itu akan ikut menentukan niat dan tekad kita untuk tetap taat atau tidak!
Namun, biar bagaimanapun juga saudaraku, kedua prinsip untuk bisa menang ini merupakan petunjuk umum. Berikutnya, kami akan berikan beberapa contoh praktis bagi anda, semoga bermanfaat!

CONTOH PRAKTIS

Bukankah makan dan minum adalah kebutuhan wajar dan penting ? Namun, Alkitab memberi contoh tentang orang-orang yang berpuasa. Nehemia, berpuasa. Juga Ester. Rasuk Paulus juga. Dan yang terpenting, contoh dari Yesus Kristus, sampai Yesus dicobai oleh Iblis saat berpuasa. Melalui berpuasa, kita melatih diri untukmenahan diri dari hak untuk makan dan minum! Menahan diri dari kebutuhan yang wajar dan bahkan …. penting !
Berikutnya, adalah menahan diri dari (maaf) hubungan sexual. Ada pasangan suami istri tertentu yang melakukan hubungan sexual tiap-tiap hari. Anda berdua, cobalah menahan diri dengan cara (maaf) menguranginya. Latihan ini penting, demi memenangkan peperangan dalam menahan diri dari menuntut hak saya! Apalagi, jika nanti istri anda mendekati menopause, dimana di saat-saat gairah sexual seorang istri biasanya menurun bahkan diiringi rasa sakit pada bagian tertentu dari tubuh. Artinya, bukan berarti berhubungan yang mesra antara suami istri harus dipangkas sedemikian rupa, sehingga mengganggu keharmonisan. Namun,kemesraan tidak harus selalu diakhiri dengan hubungan sex bukan ?
Berikutnya, adalah nonton TV. Ada yang secara radikal ‘memutuskan hubungan’ dengan TV! Artinya, tidak nonton TV sama sekali. Mungkin ada orang lain yang berhasil melakukannya. Namun, kita tidak selalu berhasil dengan memakai jubah orang lain! Daud tidak bisa banyak bergerak di dalam pakaian perang (raja) Saul!
Akan tetapi, jam-jam nonton TV memang harus dikurangi secara serius ! Apalagi jika setiap harinya anda hanya berdoa sekian menit, akan tetapi pada hari yang sama anda sekian jam nonton TV, hal itu berarti masalah besar bagi pertumbuhan rohani anda !
Lalu hal yang sama terjadi terus menerus ….. dari hari lepas hari, hari berganti bulan dan kemudian bulan berganti tahun ….. terus menerus seperti itu, hampir anda dipastikan, anda akan gagal melawan godaan Iblis!
Tampil rapi dan pantas, hal itu baik, saudaraku. Akan tetapi, tampil gemerlap, atau tampil secara amat menarik, masalahnya jadi lain! Bila anda termasuk orang yang selalu ingin tampil wah, mulai sekarang anda harus mau mengadakan perubahan total!

DUA SUMBER YANG BEKERJASAMA

Sumber pertama adalah penyertaan, pertolongan, kekuatan dan bimbingan dari Roh Kudus. Sumber kedua adalah tekad bulat dari diri kita sendiri. Ada motivasi yang kuat dari dalam diri kita masing-masing, untuk mau melawan godaan! Ada semacam niat tulus dari diri ini untuk taat kepada Firman Allah dan memiliki fighting spirit (semangat juang) demi meriah kemenangan! Jangan menyerah sebelum bertanding! Jangan bertekuk lutut sebelum berperang! Bersama Tuhan, kita pasti akan menang!

BARANG SIAPA MENANG!

Kata “Barang siapa menang …” tertulis berulang-ulang dalam surat kepada Jemaat di Wahyu pasal 2 dan pasal 3. Ditulis sebanyak 7x untuk ketujuh Jemaat di Asia Kecil (sekarang Turki). Apa maksudnya ? Yang menang, akan menerima banyak berkat / pahala dari Allah! Mulai dari Pohon Kehidupan dalam Taman Firdaus Allah, hidup kekal, Manna yang tersembunyi dan batu Putih, serta nama yang baru, lalu kekuasaan untuk memerintah atas bangsa-bangsa, pakaian putih, menjadi soko guru, Nama Allah, Yerusalem yang baru dan duduk di atas tahta Kristus, untuk memerintah bersama (=di bawah koordinasi) Yesus Kristus Tuhan kita! Woouu ….. bukan main!
“Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh. Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata. “ (Ibr. 12:12-17).

0 komentar:

Doa Untuk Anda

Apakah Anda Ingin mendapat kiriman text Doa-Satu-Menit setiap hari ? Kirim Email Kosong ke : doa-satu-menit-subscribe@yahoo.com
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)

Jika Kamu di Surabaya, Stay Tuned at

  • Bahtera Yuda at 96.4 MHz
  • Bethany FM at 93.8 MHz
  • Nafiri FM at 107.10 MHz

Firman Tuhan Untuk Anda

"Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (Yohanes 6:51)




Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. (Yohanes 10:14-15)




“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)




Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya" (Yohanes 11:25-26)




Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yohanes 15:16)




“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakan lah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:6-7)




-----000000------00000------00000---------